Mesir Menyerukan Rekonstruksi Gaza, Menolak Rencana Pemindahan Paksa Warga Gaza
PRESIDEN MESIR - Tangkapan layar YouTube Presiden Mesir (Egyptian Presidency) pada Senin (10/2/2025) memperlihatkan Presiden Mesir Abdelfattah El-sisi pada 30 Januari 2025. El-Sisi sekali lagi menolak pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza, meskipun AS baru-baru ini mengancam akan memotong bantuan ke Mesir. 
14:40
12 Februari 2025

Mesir Menyerukan Rekonstruksi Gaza, Menolak Rencana Pemindahan Paksa Warga Gaza

Mesir menyerukan rekonstruksi Gaza, menolak rencana pemindahan.

Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi sekali lagi menolak pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza, meskipun AS baru-baru ini mengancam akan memotong bantuan ke Mesir.

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi pada hari Selasa menekankan perlunya memulai proses rekonstruksi di Gaza, menolak pemindahan paksa penduduknya meskipun Donald Trump mengancam akan menghentikan bantuan ke Mesir dan Yordania jika mereka menolak menerima warga Palestina. 

Dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, el-Sisi berfokus pada rekonstruksi untuk menjadikan Jalur Gaza layak huni, dengan menegaskan "pelestarian hak-hak warga Palestina dan kemampuan mereka untuk hidup di tanah mereka sendiri." 

Sementara itu, Donald Trump akan bertemu dengan Raja Yordania Abdullah pada hari Selasa dalam apa yang diperkirakan akan menjadi pertemuan yang menegangkan, menyusul usulan kontroversial presiden AS tersebut untuk memindahkan penduduk Gaza dan ancamannya untuk memotong bantuan ke Yordania jika negara itu menolak untuk menampung warga Palestina yang terusir dari daerah kantong itu.

Usulan Trump yang diajukan seminggu lalu menyarankan agar AS "mengambil alih" Gaza, mengusir penduduknya, dan mengubah wilayah tersebut menjadi "Riviera Timur Tengah", dalam rencana yang mendapat tentangan keras dari dunia Arab.

Raja Abdullah dengan tegas menentang segala upaya untuk "mencaplok" wilayah atau menggusur paksa warga Palestina. 

Dalam pertemuan hari Selasa, ia diperkirakan akan memperingatkan Trump bahwa tindakan tersebut dapat memicu radikalisme, mengganggu stabilitas kawasan, dan membahayakan perjanjian normalisasi Yordania tahun 1994 dengan "Israel".

Sementara itu, Trump semakin tidak sabar dengan para pemimpin Arab yang menolak gagasan tersebut.

Ketika didesak apakah ia akan menahan bantuan dari Yordania dan Mesir jika mereka menolak, Trump menjawab, "Ya, mungkin, tentu saja, kenapa tidak... jika mereka tidak setuju, saya mungkin akan menahan bantuan."

 

 

SUMBER: AL MAYADEEN

Editor: Muhammad Barir

Tag:  #mesir #menyerukan #rekonstruksi #gaza #menolak #rencana #pemindahan #paksa #warga #gaza

KOMENTAR