Israel Ubah Tepi Barat Jadi Gaza Baru: IDF Lempar Jenazah dari Atap, Diangkut Pakai Capit Buldoser
Tentara Israel dalam serangan militer, di Qabatya, dekat Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 19 September 2024. 
15:40
20 September 2024

Israel Ubah Tepi Barat Jadi Gaza Baru: IDF Lempar Jenazah dari Atap, Diangkut Pakai Capit Buldoser

- Agresi militer Tentara Pendudukan Israel (IDF) di Tepi Barat disebutkan bertujuan mengubah wilayah Palestina itu menjadi Jalur Gaza baru.

Dalam serangan dan penyerbuan terbaru, Tentara Israel menodai jenazah tiga warga Palestina yang tewas dalam baku tembak pada Kamis (19/9/2024) di Qabatiya, Jenin, di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.

Para saksi mata mengatakan kepada Anadolu kalau tentara IDF melemparkan jenazah tersebut dari atap sebuah rumah yang dikelilingi oleh militer sejak pagi.

Video penodaan jenazah itu kemudian beredar di platform media sosial.

Sebuah buldoser tentara kemudian mengangkat jenazah tersebut menggunakan alat penjepit logamnya, kata mereka.

Mereka mencatat bahwa sebelum penodaan, tentara melakukan pembongkaran di sekitar rumah yang dikepung.

Video yang diedarkan oleh para aktivis kemanusiaan menunjukkan tentara IDF melemparkan jenazah dari atap rumah.

Dalam satu video, pasukan militer Israel terlihat tiba di lokasi, menembaki salah satu jenazah, dan kemudian meledakkan alat peledak.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan tentara IDF menembak mati tiga warga Palestina dan melukai 10 orang selama serangan pada hari Kamis di Qabatiya.

Bulan Sabit Merah mengatakan timnya di Jenin menangani kasus luka-luka yang dialami warga Palestina akibat peluru tajam di bagian punggung di Qabatiya dan membawa korban ke fasilitas medis di kota itu.

Dalam pernyataan terpisah, dilaporkan bahwa mereka berhasil menyelamatkan seorang anak yang terluka oleh peluru di kakinya di salah satu jalan kota itu dan memberikan perawatan.

Buldoser D-9 Tentara Israel (IDF). IDF menggunakan Buldoser D-9 untuk beragam keperluan mulai dari menggusur rumah, membongkar kuburan, hingga sebagai benteng mobile bagi pasukan infanteri IDF dalam pertempuran. Buldoser D-9 Tentara Israel (IDF). IDF menggunakan Buldoser D-9 untuk beragam keperluan mulai dari menggusur rumah, membongkar kuburan, hingga sebagai benteng mobile bagi pasukan infanteri IDF dalam pertempuran. (tangkap layar twitter)

Hancurkan Kios-Kios

Para saksi juga melaporkan bahwa buldoser Israel menghancurkan kios-kios sayur Palestina di pasar Qabatiya.

Ini menandai serangan kedua di Qabatiya dalam dua hari; tentara memasuki wilayah itu pada hari Rabu, mengepung sebuah rumah, dan menangkap seorang warga Palestina sebelum mundur.

Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.300 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Setidaknya 710 warga Palestina telah tewas dan hampir 5.700 lainnya terluka oleh Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan.

Eskalasi ini menyusul pendapat penting oleh Mahkamah Internasional pada bulan Juli yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun di tanah Palestina sebagai "ilegal" dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Tentara Israel berjalan melewati potret seorang pejuang Palestina yang tewas di jalan yang rusak akibat buldoser selama serangan di pusat Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 3 September 2024. (Photo by Zain JAAFAR / AFP) Tentara Israel berjalan melewati potret seorang pejuang Palestina yang tewas di jalan yang rusak akibat buldoser selama serangan di pusat Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 3 September 2024. (Photo by Zain JAAFAR / AFP) (AFP/ZAIN JAAFAR)

Jadi Gaza Baru

Tepi Barat disebutkan menjadi target pendudukan Israel untuk mengubahnya menjadi “Gaza baru” setelah IDF melancarkan operasi militer selama bermingu-minggu di tanah Palestina itu.

Diplomat senior Uni Eropa, Josep Borrell, pada Selasa (10/9/2024) pekan lalu menyinggung meningkatnya kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Angka kekerasan di sana melambung semenjak perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.

“Israel membuka front baru dengan tujuan yang jelas, yakni mengubah Tepi Barat menjadi Gaza baru, dengan meningkatkan kekerasan, delegitimasi Otoritas Palestina, dan memicu provokasi agar bereaksi dengan keras,” kata Borrell saat rapat Liga Arab di Kairo, Mesir, dikutip dari Middle East Eye.

Menurut Borrell, Israel terus berkata kepada dunia bahwa satu-satunya cara mencapai perdamaian ialah dengan mencaplok Tepi Barat dan Gaza.

Tentara Israel membidik di samping kendaraan militer di jalan yang rusak akibat buldoser selama serangan di pusat Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 3 September 2024. Tentara Israel membidik di samping kendaraan militer di jalan yang rusak akibat buldoser selama serangan di pusat Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 3 September 2024. (AFP/ZAIN JAAFAR)

Dia menuding kaum radikal dalam pemerintahan Israel berupaya mengagalkan pendirian negara Palestina pada masa mendatang.

Mengenai negara Palestina itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan beberapa anggota kabinet menganggapnya sebagai ancaman bagi Israel. Beberapa menteri Israel sudah mendesak operasi militer di Tepi Barat ditingkatkan.

“Jika tidak ada tindakan, Tepi Barat akan menjadi Gaza baru,” ujar Borrell.

Menurut Borrel, para pemukim Israel kini menyiapkan pemukiman baru di Tepi Barat.

Dia mengatakan masyarakat internasional mengecam Israel, tetapi susah untuk bertindak.

Kelompok HAM Israel bernama Yesh Din mengklaim jumlah serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat mencatatkan rekor baru tahun 2023.

Kemudian, Uni Eropa menyebut jumlah izin pemukiman yang dikeluarkan tahun 2023 adalah yang terbanyak dalam puluhan tahun terakhir.

Saat ini ada sekitar 490.000 pemukim Israel yang tinggal di pemukiman-pemukiman Tepi Barat. Padahal, pemukiman itu ilegal menurut hukum internasional.

Sementara itu, warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat berjumlah 3 juta. Mereka termasuk pengungsi Palestina yang terusir dari rumahnya ketika peristiwa Nakba tahun 1948 dan Perang Enam Hari tahun 1967.

Sejak perang Gaza meletus, Israel telah membunuh setidaknya 662 warga Palestina di Tepi Barat. Ratusan orang, termasuk wanita dan anak-anak, ditahan oleh pasukan Israel.

Tepi Barat terancam dicaplok Israel

Menteri Keamanan Israel Bezalel Smotrich mengungkapkan rencananya untuk mencaplok Tepi Barat sepenuhnya.

Bulan Juli kemarin Smotrich mengaku ingin membuat Tepi Barat menjadi “bagian tak terpisahkan dari negara Israel”.

Di samping itu, dia mengklaim tujuan hidupnya adalah mencegah pendirian negara Palestina.

Smotrich sudah meminta Netanyahu agar secara formal menganeksasi Tepi Barat.

Para pakar memperingatkan bahwa pemerintah Israel sudah mengambil langkah besar demi aneksasi itu.

Israel sudah mengalihkan kekuasaan dari Administrasi Sipil, otoritas militer di Tepi Barat, kepada para pejabat sipil yang merupakan bawahan Smotrich.

Langkah itu memberi Smotrich kekuasaan atas segala aspek kehidupan warga sipil di Tepi Barat, mulai dari pembuatan aturan pertanian, kehutanan, hingga lainnya.

Dengan langkah itu, Smotrich membuka jalan untuk pembangunan pemukiman baru dan pencaplokan tanah Palestina.

“Sistem politik Israel yang membiayai dan membangun pemukimn ilegal kini sedanga menghitung monster yang dibuatnya, mewujud dalam meningkatnya peruntungan sayap kanan fasisnya,” kata Abdaljawad, dosen filsafat dan kajian budaya di Universitas Birzeit, dikutip dari Anadolu Agency.

“Sayap kanan itu tak anya ingin mengambil sebagian besar tanah di Tepi Barat dalam jangka panjang dan mencaploknya, tetapi juga membersihkan Tepi Bara dari warga Palestina.”

Sementara itu, Muhammad Ayyash, analis kebijakan di lembaga Al-Shabaka, mengatakan semua tindakan Israel bertujuan untuk membuat warga Palestina tak bisa hidup di Tepi Barat sehingga mulai meninggalkannya.

“Akan ada lebih banyak pembatasan terhadap warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dalam hal pergerakan mereka, akses terhadap tanah mereka, dan kemampuan untuk membangun rumah baru, dan secara umum adalah kemampuan mereka untuk hidup secara pantas, merdeka, dan terhormat,” ujar Ayyash.

(oln/anadolu/anews/*)

Tag:  #israel #ubah #tepi #barat #jadi #gaza #baru #lempar #jenazah #dari #atap #diangkut #pakai #capit #buldoser

KOMENTAR