Ribuan Demonstran Pro-Palestina Blokir Akses Kapal Israel ke Melbourne, Ekonomi Australia Alami Kerugian
Pembantaian di Gaza meraih banyak perhatian masyarakat global, mulai dari Eropa, Amerika, Asia, Afrika Bahkan Australia.
Demonstrasi dukungan untuk Palestina terus terjadi di berbagai tempat. Bahkan, di Israel dan negara Pro-Israel pun juga terdapat aksi serupa untuk menghentikan perang antara Palestina dan Israel.
Kabar terbaru pada Minggu (21/1), Australia dihebohkan oleh aksi pemblokiran akses kapal Israel ke Melbourne yang dilakukan oleh demonstran Pro-Palestina.
Dilansir dari middleeasteye.com (21/1), Sekitar 4.000 pengunjuk rasa pro-Palestina di Melbourne, Australia, berunjuk rasa pada hari Sabtu dan Minggu selama 15 minggu berturut-turut, menyerukan gencatan senjata di Gaza dan memblokir terminal barang utama.
Demonstrasi terjadi saat aksi blokade terhadap kapal Israel yang ingin bongkar muat di dermaga Melbourne sedang berlangsung.
Blokade di Pelabuhan Melbourne telah berlangsung selama lebih dari dua hari, dimulai pada hari Jumat, dan menghalangi pembongkaran kapal milik Israel. Akibatnya empat kapal kargo terdampar bersama 30.000 kontainer.
Mohammed Helmy yang merupakan inisiator penyelenggaraan aksi protes, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa aksi protes serta blokade sejauh ini berjalan efektif.
Kegiatan protes ini dimaksudkan untuk menekan pemerintah agar segera mengambil tindakan atas kekejaman yang terjadi di Gaza akibat agresi Israel.
“Tindakan tersebut saat ini telah memblokir pelabuhan sepenuhnya untuk mengirimkan pesan yang kuat kepada pemerintah bahwa, warga Melbourne tidak senang dengan kapal-kapal Zim yang memuat barang dari pelabuhan Melbourne,” kata Helmy kepada media MEE.
“Saat ini pelabuhan tersebut diblokir total untuk bongkar muat kapal dan hal itu dimungkinkan karena dukungan serikat pekerja. Hal ini dimaksudkan untuk menekan pemerintah agar mengambil tindakan dan menghentikan genosida di Gaza,” Helmy menambahkan.
Helmy mengatakan bahwa, protes sebagian besar berlangsung damai, dengan tidak adanya agresi polisi, para pengunjuk rasa bersikap santai, ada yang bermain musik, ngobrol, ada yang membaca, bermain permainan papan hingga berdoa.
Inisiator aksi protes tersebut juga mengatakan bahwa, sejak blokade dimulai, tidak ada satu pun derek pemuatan yang bergerak di pelabuhan, sehingga mereka hanya mengantisipasi tindakan keras yang bisa dilakukan polisi kapan saja.
Helmy mengatakan bahwa dunia tidak dapat melihat dan menganggap biasa saja atas apa yang terjadi di Gaza. Mereka (pemerintah) harus bergerak dan jika mereka tidak mau, maka kami akan mendesak mereka.
Akibat aksi ini, dilaporkan bahwa Australia alami jutaan dolar kerugian karena terhentinya aktivitas bongkar muat di pelabuhan utama mereka.
Menurut 7 News Australia, protes ini merugikan Australia jutaan dolar setiap harinya, karena para pengunjuk rasa juga menghalangi para pekerja untuk berangkat kerja.
Polisi Victoria mengatakan unjuk rasa awalnya dimulai di Perpustakaan Negara Bagian Victoria sebelum berlanjut ke jalan-jalan Melbourne dan kemudian menuju Gedung Parlemen Australia.
Presiden Jaringan Advokasi Palestina Australia mengatakan bahwa, keputusan untuk membuat blokade dan melakukan demonstrasi terjadi setelah berbulan-bulan aksi protes damai yang tidak didengarkan oleh pemerintah setempat.
***
Tag: #ribuan #demonstran #palestina #blokir #akses #kapal #israel #melbourne #ekonomi #australia #alami #kerugian