Siap Masuki Fase Ke-3 Perang, Israel Ancam Hizbullah: Kehancuran Gaza Bisa Ditempel ke Lebanon
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara selama konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS, di Tel Aviv pada 18 Desember 2023. --- Yoav Gallant mengancam Hizbullah bahwa kehancuran Gaza bisa di copy-paste ke Lebanon, jelang fase ketiga perang. 
19:50
8 Januari 2024

Siap Masuki Fase Ke-3 Perang, Israel Ancam Hizbullah: Kehancuran Gaza Bisa Ditempel ke Lebanon

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengumumkan Israel segera memasuki fase ketiga perang di Jalur Gaza.

"Israel akan memasuki tahap ketiga perang yang panjang di Jalur Gaza," kata Yoav Gallant kepada The Wall Street Journal, Senin (8/1/2024).

Ia mengatakan pasukan Israel akan beralih dari apa yang disebutnya fase manuver intensif dalam perang ke berbagai jenis operasi khusus, tanpa menyebutkan tanggal atau rincian operasi ini.

“Babak perang selanjutnya akan berlangsung lebih lama,” katanya memperingatkan Hamas.

Dalam wawancara itu, Yoav Gallant mengatakan Israel tidak akan ragu untuk melancarkan perang melawan Hizbullah yang berada di Lebanon selatan.

Hizbullah saat ini masih meluncurkan serangan ke Israel utara yang berbatasan dengan Lebanon selatan, untuk mendukung Hamas.

"Kehancuran di Gaza dapat disalin dan ditempel ke Beirut," kata Yoav Gallant.

Meski Israel mengatakan prioritasnya adalah menghindari perang dengan Hizbullah, Yoav Gallant menekankan warga Israel yang mengungsi dari Israel utara akibat serangan Hizbullah harus bisa kembali ke rumah mereka dengan aman.

"Ada 80.000 warga Israel yang harus bisa kembali ke rumah mereka dengan selamat dan jika metode lain gagal, kami akan melakukan hal yang sama serta siap berkorban," katanya.

Sementara itu, surat kabar Yedioth Ahronoth, mengatakan Israel telah memulai fase ketiga, meski belum mengumumkannya secara resmi dan AS ingin Israel melakukannya di depan umum, yang dapat mengurangi eskalasi dengan Hizbullah di front utara.

Menurut Yedioth Ahronoth, fase ketiga memerlukan peralihan dari pengeboman intensif ke pengeboman terbatas dan penarikan pasukan dalam jumlah besar dari dalam Jalur Gaza ke perbatasan.

Pada Selasa (2/1/2024) malam, Israel meluncurkan serangan drone ke Beirut, Lebanon, yang membunuh Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Saleh Al-Arouri.

Hamas Palestina vs Israel

Hizbullah, militan yang berbasis di Lebanon selatan, menyatakan dukungannya untuk Hamas yang berperang melawan Israel.

Hizbullah meluncurkan serangan roket ke Israel utara, memaksa warga Israel di perbatasan Israel-Lebanon untuk mengungsi.

Sementara itu, Israel berusaha menghindari perang dengan Hizbullah agar tidak membuka front baru di Israel utara, meski telah menempatkan pasukan di sana.

Sebelumnya, Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, dikutip dari Al Arabiya.

Kurang lebih 240 orang diculik oleh Hamas dari wilayah Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza.

Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), 105 sandera sipil telah dibebaskan, termasuk 81 orang Israel, 23 warga Thailand, dan satu warga Filipina, yang ditukar 240 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, dikutip dari The Times of Israel.

Hamas menolak untuk mengungkap jumlah sandera yang masih ditahannya, sementara Israel memperkirakan masih ada sekitar 137 sandera di Jalur Gaza.

Jumlah korban jiwa di pihak Palestina di Jalur Gaza terhitung 22.722 hingga Minggu (7/1/2024) dan 1.200 orang tewas di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Selain itu, tercatat 325 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Kamis (4/1/2023), setelah faksi-faksi perlawanan di sana melawan Israel yang melakukan penyerbuan besar-besaran.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #siap #masuki #fase #perang #israel #ancam #hizbullah #kehancuran #gaza #bisa #ditempel #lebanon

KOMENTAR