Jepang Menjadi Negara Kelima yang Berhasil Mendaratkan Kendaraan Antariksa di Bulan
siaran langsung operasi pendaratan di bulan yang tepat oleh pesawat ruang angkasa Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) di Kampus Sagamihara JAXA Sabtu (20/1/2024). (AP/Eugene Hoshiko)
11:51
21 Januari 2024

Jepang Menjadi Negara Kelima yang Berhasil Mendaratkan Kendaraan Antariksa di Bulan

 

 - Jepang mencapai prestasi luar biasa sebagai negara kelima dalam sejarah yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa tanpa awak di permukaan bulan pada Sabtu pagi (20/1/2024).

Meski demikian, para pejabat antariksa menyatakan perlunya waktu tambahan untuk menganalisis apakah Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) telah mencapai tujuan utamanya dalam melakukan pendaratan yang tepat.

Mereka juga mengungkapkan bahwa panel surya pada pesawat tersebut mengalami kegagalan dalam menghasilkan listrik yang dapat mengakibatkan aktivitas di bulan menjadi lebih singkat.

Diungkapkan oleh Abc news, Sabu (20/1), para pejabat luar angkasa yakin bahwa penjelajah kecil SLIM diluncurkan sesuai rencana, dan saat ini data sedang dikirim kembali ke Bumi, demikian kata Hitoshi Kuninaka kepala Institut Ilmu Luar Angkasa dan Astronautika.

Ia juga mengatakan bahwa baterai tenaga surya pada SLIM tidak berhasil menghasilkan listrik, dan masa pakai baterainya tinggal beberapa jam saja.

Fokus utama saat ini adalah mengumpulkan sebanyak mungkin data mengenai pendaratan di bulan dengan memanfaatkan sisa daya baterai yang tersedia.



Jepang, dengan pencapaiannya ini, berhasil bergabung dalam kelompok negara-negara seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, Tiongkok, dan India yang sebelumnya telah berhasil mencapai bulan.

Kuninaka menyatakan keyakinannya bahwa program luar angkasa mereka setidaknya mencapai tingkat keberhasilan "minimal".

Pendaratan SLIM di bulan terjadi sekitar pukul 00:20 waktu Tokyo pada hari Sabtu (1520 GMT Jumat).

Antusiasme masyarakat tumbuh ketika awalnya Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang mengumumkan bahwa SLIM telah mencapai permukaan bulan, meskipun mereka masih "memeriksa statusnya."

Meski begitu, tidak ada rincian tambahan yang diberikan hingga hampir dua jam kemudian dalam konferensi pers yang dinanti-nantikan.

Agar misi dianggap berhasil sepenuhnya, pejabat luar angkasa perlu memverifikasi apakah SLIM benar-benar mendarat dengan tepat.

Kuninaka mengakui bahwa membutuhkan waktu lebih banyak, secara pribadi meyakini bahwa pencapaian ini kemungkinan besar akan terjadi, didukung oleh data yang menunjukkan perjalanan pesawat ruang angkasa hingga pendaratan dan kemampuannya untuk mengirim sinyal setelah mendarat.



Meskipun panel surya mungkin tidak berjalan sesuai rencana, dia menyatakan bahwa masih ada harapan.

Perdana Menteri Fumio Kishida, tanpa memperdulikan masalah panel surya menyatakan bahwa ini adalah berita yang menggembirakan melalui pesan yang diposting di X, berjanji bahwa pemerintah akan terus mendukung upaya menuju tantangan baru.

Bill Nelson, Administrator NASA turut memberikan apresiasi atas pendaratan SLIM melalui pesan di platform X, mengucapkan selamat kepada Jepang sebagai "negara ke-5 dalam sejarah yang berhasil mendarat di Bulan! Kami menghargai kemitraan kami dalam eksplorasi multinasional Artemis Moon yang dipimpin oleh AS."

SLIM, sebuah wahana luar angkasa yang memiliki tujuan mencapai presisi yang sangat tinggi, memiliki ukuran yang sebanding dengan kendaraan penumpang.

Teknologi "pendaratan tepat" yang digunakannya menjanjikan tingkat kontrol yang lebih tinggi daripada pendaratan bulan sebelumnya.

Berbeda dengan wahana penjelajahan sebelumnya yang menggunakan zona pendaratan sekitar 10 kilometer (enam mil), SLIM mengincar target pada jarak hanya 100 meter (330 kaki).

Menurut Hiroshi Yamakawa, Presiden Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), pendaratan dengan presisi sejauh itu akan menjadi pencapaian pertama di dunia dan dianggap sebagai teknologi yang sangat penting untuk sistem wahana antariksa yang berkelanjutan, akurat, dan berjangka panjang.



Jepang memandang teknologi ini sebagai kunci untuk memperkuat posisinya dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam proyek luar angkasa internasional.

JAXA, badan antariksa Jepang mencapai tonggak sejarah dengan mendaratkan pesawat ruang angkasa tanpa awak, SLIM di permukaan bulan setelah dua dekade pengembangan teknologi presisi.

Dikenal sebagai "Penembak Jitu Bulan," SLIM turun hingga 10 kilometer di atas permukaan bulan dalam waktu 15 menit. Proyek ini bertujuan untuk menguji teknologi pendaratan presisi, memungkinkan misi bulan untuk mendarat di lokasi yang diinginkan.

SLIM juga bertugas menyelidiki asal-usul bulan dan menganalisis mineral dengan menggunakan kamera khusus.

Misi Jepang mendaratkan pesawat ruang angkasa tanpa awak, SLIM, di bulan 10 hari setelah kegagalan misi bulan perusahaan swasta AS.

Diluncurkan pada bulan September, SLIM berhasil mencapai orbit bulan setelah mengorbit Bumi. Keberhasilan pendaratan dianggap krusial bagi Jepang yang ingin memperbaiki reputasi teknologi luar angkasanya setelah beberapa kegagalan sebelumnya.

Pendaratan tersebut dianggap sebagai langkah penting dalam persaingan global di bidang eksplorasi luar angkasa. SLIM membawa dua wahana otonom kecil, LEV-1 dan LEV-2, untuk mendukung misi ini.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #jepang #menjadi #negara #kelima #yang #berhasil #mendaratkan #kendaraan #antariksa #bulan

KOMENTAR