Bisakah Realitas Virtual Menjadi Solusi Baru untuk Depresi Remaja?
Ilustrasi seorang remaja menggunakan perangkat VR. (Freepik)
18:44
22 Januari 2025

Bisakah Realitas Virtual Menjadi Solusi Baru untuk Depresi Remaja?

–Dunia digital terus berkembang, menawarkan inovasi di berbagai bidang, termasuk kesehatan mental. Inovasi yang menarik perhatian adalah penggunaan realitas virtual (VR) dalam pelatihan kognitif untuk mengatasi depresi pada remaja.

Sebuah studi terbaru menunjukkan potensi besar metode ini sebagai tambahan yang menjanjikan untuk perawatan depresi remaja. Penelitian yang dipublikasikan di Psychiatry Research meneliti efek pelatihan kognitif berbasis realitas virtual (VRCT) pada remaja Tiongkok yang mengalami depresi ringan hingga sedang.

Para peneliti menemukan bahwa partisipan menunjukkan peningkatan dalam kinerja kognitif setelah menjalani program VRCT. Gejala depresi yang mereka alami pun ikut berkurang.

VRCT menawarkan pengalaman imersif yang unik, memungkinkan pengguna berinteraksi dengan lingkungan virtual yang dirancang khusus. Dikutip dari Psypost, para peneliti menekankan pentingnya personalisasi dalam penerapan VRCT.

Setiap individu memiliki kebutuhan dan tantangan yang berbeda, sehingga program VRCT perlu disesuaikan agar sesuai dengan kebutuhan spesifik masing-masing remaja. Pendekatan yang dipersonalisasi dapat memaksimalkan manfaat yang diperoleh dari VRCT.

Dalam konteks terapi depresi, VR dapat digunakan untuk melatih keterampilan kognitif seperti perhatian, memori, dan pemecahan masalah. Latihan ini penting karena depresi sering kali dikaitkan dengan gangguan fungsi kognitif.

Penulis studi Sihui Lyu dan rekan-rekannya melakukan penelitian untuk mengeksplorasi efektivitas pelatihan kognitif realitas virtual dalam meningkatkan fungsi kognitif remaja dengan episode depresi ringan hingga sedang. Mereka berhipotesis bahwa strategi pelatihan ini akan meningkatkan kinerja kognitif peserta dan mengurangi gejala depresi.

Penelitian ini melibatkan 93 remaja yang mengalami depresi dan 44 remaja yang sehat. Peserta yang sehat direkrut dari masyarakat dan melalui iklan media daring, sementara remaja yang mengalami depresi direkrut dari Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Jinan di Guangzhou, Tiongkok. Peserta berusia antara 12 dan 17 tahun.

Penelitian ini memberikan harapan baru dalam penanganan depresi pada remaja. VRCT menawarkan pendekatan inovatif yang berpotensi melengkapi metode terapi konvensional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang depresi memiliki kinerja yang lebih buruk dalam tugas kognitif pada awal penelitian dibandingkan dengan remaja yang sehat.

Tidak ada perbedaan awal dalam kinerja kognitif antara kedua kelompok peserta yang depresi. Namun, setelah perawatan, kelompok yang menjalani pelatihan kognitif realitas virtual menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keempat jenis proses kognitif dibandingkan dengan kelompok daftar tunggu dan hasil awal mereka sendiri. Peningkatan tersebut berkisar dari sedang hingga besar.

Potensi VRCT dalam mengatasi depresi remaja membuka peluang baru dalam dunia kesehatan mental. Teknologi ini menawarkan cara yang inovatif dan menarik untuk membantu remaja mengatasi tantangan emosional mereka. Dengan terus mengembangkan dan menyempurnakan VRCT, kita dapat memberikan dukungan yang lebih efektif bagi generasi muda.

”Hasil intervensi kami menunjukkan bahwa program VRCT [pelatihan kognitif realitas virtual] dapat meningkatkan fungsi kognitif dan meringankan gejala emosional pada remaja dengan episode depresi ringan hingga sedang,” tulis Sihui Lyu.

Studi ini memberikan kontribusi penting bagi pemahaman kita tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan mental.

VRCT menunjukkan bahwa realitas virtual tidak hanya bermanfaat untuk hiburan, tetapi juga memiliki potensi besar dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara para ahli teknologi dan profesional kesehatan mental.

”Menyesuaikan strategi intervensi yang mengintegrasikan teknologi untuk menargetkan gangguan kognitif dapat memberikan tambahan yang berharga pada pilihan pengobatan yang ada, mendorong pemulihan penuh, dan mendorong lintasan perkembangan positif dalam kelompok ini,” simpul penulis studi.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #bisakah #realitas #virtual #menjadi #solusi #baru #untuk #depresi #remaja

KOMENTAR