6 Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil, Kesehatan Ibu dan Calon Bayi Bisa Terancam
– Sangat penting bagi ibu hamil untuk menjaga makanan dan minuman yang dikonsumsinya selama kehamilan. Makan dan minuman yang kurang tepat sangat berpengaruh bagi ibu hamil dan bayi yang masih berada dalam kandungannya.
Beberapa makanan dan minuman favorit seperti sushi, steak hingga kopi mungkin dapat berakibat fatal bagi yang mengonsumsinya selama masa kehamilan. Oleh karenanya, sangat penting bagi ibu hamil tahu makanan dan minuman apa saja yang harus dihindari selama kehamilan berlangsung.
Dilansir dari Healthline, beberapa makanan dan minuman selayaknya dihindari bagi ibu hamil. Di antaranya adalah:
1. Ikan Bermerkuri
Merkuri adalah sebuah zat yang beracun dan dapat mencemari perairan seperti racun. Beberapa ikan laut memiliki kandungan merkuri di dalam tubuhnya.
Merkuri yang terakumulasi dalam jumlah yang tinggi dapat mempengaruhi sistem saraf, sistem imun, hingga ginjal. Zat ini juga dapat mengganggu perkembangan pada anak dengan dampak yang buruk meskipun hanya dengan kadar zat yang rendah.
Beberapa ikan yang terkenal mengandung merkuri di antaranya hiu, ikan pedang, mackerel, tuna (khususnya tuna mata besar), marlin, hingga tilefish (dari pesisir meksiko).
2. Ikan Setengah Matang atau Mentah
Ikan mentah khususnya kerang mentah sangat berpotensi tinggi mengandung bakteri dan parasit seperti, salmonella ,norovirus, vibrio hingga listeria. Ikan mentah sangat mungkin terinfeksi bakteri dan parasit dalam proses penangkapan, penyetoran, hingga saat pemrosesan seperti pengasapan dan pengeringan
Infeksi dari bakteri dan parasit dapat menyebabkan dehidrasi dan melemahkan bagi ibu hamil. Bahkan beberapa kasus infeksi bisa menular melalui plasenta dari yang melekat pada bayi dalam kandungan.
Meskipun terkadang tidak memiliki gejala bagi ibu hamil, infeksi yang terjadi dapat meningkatkan resiko kelahiran prematur, keguguran, lahir mati, hingga beberapa masalah kesehatan lainnya. Ujar pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC).
3. Daging Setengah Matang atau Mentah
Steak umumnya dimasak pada tingkatan yang berbeda mulai dari matang sempurna hingga mentah. Memakan daging setengah matang atau mentah dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Daging mentah atau setengah matang sangat berisiko menyebabkan infeksi bakteri dan parasit seperti toxoplasma, E. coli, Listeria hingga salmonella. Beberapa bagian daging seperti has dalam dan has luar mungkin aman jika dimakan dalam keadaan setengah matang.
Namun, perlu diperhatikan bahwa ini hanya berlaku jika daging dalam kondisi utuh atau tidak dipotong serta keseluruhan bagian luarnya dimasak dengan sempurna. Meskipun begitu, Tetap disarankan bagi ibu hamil agar tidak memakannya.
4. Daging Olahan
Daging olahan seperti sosis, daging kalengan, atau kornet dan sejenisnya sangat tidak disarankan dikonsumsi pada masa kehamilan. Daging olahan juga memiliki resiko terinfeksi bakteri dan parasit selama proses pengolahan dan penyimpanannya. Beberapa bagian dari daging olahan mungkin tidak dimasak dengan baik sehingga berpotensi mengandung bakteri dan parasit.
Selain itu, daging olahan juga mengandung sodium yang sangat banyak dan beberapa lemak yang tidak sehat. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan menghindari makanan sejenis ini.
5. Telur Mentah
Telur mentah besar kemungkinan mengandung bakteri salmonella. Infeksi dari bakteri ini seringkali menyebabkan demam, mual, muntah, kram perut hingga diare.
Infeksi dari bakteri salmonella berpotensi menyebabkan kram pada rahim, sehingga beresiko menyebabkan kelahiran prematur hingga kematian bayi saat dilahirkan.
Beberapa makan yang umumnya mengandung telur mentah diantaranya, telur orak-arik, tiramisu, adonan mentah, saus hollandaise, mayones, saus salad buatan rumah, es krim, lapisan gula kue, hingga hidangan egg benedict.
6. Minuman Berkafein
Minuman berkafein yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah kopi, teh, soft drink, hingga kokoa. Beberapa penelitian menghubungkan bahwa asupan kafein yang berlebihan meningkatkan resiko keguguran, kelahiran prematur, kekurangan berat badan bayi, hingga beberapa masalah perkembangan pada bayi.
Kafein dapat dengan mudah menyerap dengan cepat ke plasenta bayi. Karena plasenta pada bayi tidak memiliki enzim yang dapat mencerna kafein, akhirnya kafein pun terakumulasi secara terus menerus. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan pembatasan kafein selama kehamilan sebanyak 200 mg selama sehari selama kehamilan.
Tag: #makanan #minuman #yang #tidak #boleh #dikonsumsi #hamil #kesehatan #calon #bayi #bisa #terancam