Kemenkeu Klaim Utang RI Lebih Rendah Dari Banyak Negara di Dunia
Ilustrasi utang. (FREEPIK/FREEPIK)
20:48
28 Juni 2025

Kemenkeu Klaim Utang RI Lebih Rendah Dari Banyak Negara di Dunia

- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengeklaim utang Indonesia lebih rendah dibanding banyak negara di dunia.

Rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan mencapai 39 persen pada 2025.

Sebagai perbandingan, Direktur Jenderal (Dirjen) Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu, menyebut rasio utang Indonesia lebih rendah dari Malaysia.

Pemerintah di Negeri Jiran itu membukukan utang yang mendekati 60 persen dari PDB-nya.

Adapun utang jatuh tempo Indonesia pada 2025 mencapai Rp 800,33 triliun.

Angka ini terdiri dari Rp 705,5 triliun berupa Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp 94,83 triliun berupa pinjaman.

“Hutang Indonesia rendah, kita berada di 39 persen dari PDB, itu sangat rendah dibandingkan dengan banyak negara lain. Bahkan Malaysia sudah mendekati 60 persen,” ujar Febrio saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/6/2025).

Berbeda dengan negara lain yang mengalami krisis ekonomi karena utang mereka yang menumpuk, Febrio mengeklaim Indonesia tidak mengalami kondisi serupa;

justru beberapa tahun terakhir pemerintah menerapkan disiplin fiskal.

Hal itu membuat banyak investor tertarik masuk ke Indonesia karena disiplin fiskal mencerminkan pengelolaan keuangan negara yang baik dan dapat mengurangi risiko investasi.

“Banyak negara lain sekarang malah menghadapi krisis karena hutangnya terlalu tinggi. Kalau Indonesia, masalahnya bukan di sana. Kalau kita lihat belakangan ini, justru disiplin fiskal yang terus kita hadirkan,” paparnya.

Ia mengaku banyak investor yang tertarik untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN).

Negara dengan disiplin fiskal cenderung memiliki stabilitas ekonomi yang lebih baik dan menjadi daya tarik bagi investor yang mencari pengembalian investasi yang aman.

“Itu membuat investor yang ingin membeli surat berharga negara kita, yang adalah utang itu, semakin optimis. Kenapa? Karena Indonesia mengelola fiskalnya dengan sangat disiplin,” beber Febrio.

Di paruh pertama tahun ini muncul gonjang-ganjing capital outflow atau aliran dana keluar di pasar keuangan di banyak negara berkembang.

Namun perkara ini tidak dialami oleh Indonesia;

justru aliran modal asing ke SBN telah melebihi Rp 50 triliun sejak awal tahun.

“Jadi contoh sebagai perbandingan, selama gonjang-ganjing, paling tidak satu semester terakhir ini, banyak terjadi capital outflow dari negara berkembang karena biasanya investor global akan melihat mana negara-negara yang dia mau lebih percaya. Indonesia tidak termasuk dalam capital outflow tersebut, dalam hal SBN-nya,” lanjutnya.

Tag:  #kemenkeu #klaim #utang #lebih #rendah #dari #banyak #negara #dunia

KOMENTAR