



Pakar IPB Sebut Ini Kriteria Target Gigitan Nyamuk
Pakar entomologi IPB mengatakan bahwa nyamuk memiliki kecenderungan dalam memilih korban untuk digigit, meliputi keringat, suhu, dan warna pakaian.
Pernahkah kamu berada di sebuah ruangan dan merasa heran karena nyamuk hanya menggigit orang tertentu, sementara yang lain dibiarkan begitu saja?
Ternyata, hal ini bukan kebetulan semata. Ada penjelasan ilmiah yang menjelaskan mengapa sebagian orang lebih sering menjadi korban gigitan nyamuk dibandingkan yang lain.
Kriteria manusia yang jadi target gigitan nyamuk
Menurut Dr. drh. Supriyono, M.Si., pakar entomologi dari IPB University, nyamuk memiliki preferensi atau kecenderungan dalam memilih korbannya.
Hal ini bukan soal "rasa darah", melainkan karena faktor-faktor biologis dan kimiawi yang dapat dikenali oleh nyamuk dari tubuh manusia.
“Nyamuk tertarik pada zat-zat yang dikeluarkan melalui keringat seperti amonia dan asam laktat. Selain itu, karbon dioksida dari pernapasan dan suhu tubuh yang hangat juga menjadi faktor penarik,” jelas Supriyono seperti yang dikutip Kompas.com dari laman IPB University pada Rabu (25/6/2025).
Berikut adalah beberapa faktor yang membuat seseorang lebih mudah menjadi target gigitan nyamuk:
-
Mudah berkeringat
Keringat mengandung zat hasil metabolisme, seperti amonia dan asam laktat, yang berfungsi sebagai atraktan atau penarik bagi nyamuk.
Mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida
Karbondioksida (CO?) dari napas kita merupakan sinyal yang sangat kuat bagi nyamuk untuk mendeteksi keberadaan manusia.
-
Suhu tubuh tinggi
Nyamuk lebih suka manusia dengan suhu tubuh hangat.
-
Bau badan
Bau alami tubuh juga menjadi indikator yang diikuti nyamuk.
-
Warna pakaian
Pakaian berwarna gelap cenderung lebih menarik perhatian nyamuk dibanding warna terang.
Selanjutnya, Supriyono menepis berbagai mitos yang menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan tertentu dapat membuat darah terasa pahit dan menolak nyamuk.
“Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan nyamuk memilih manusia berdasarkan rasa darah. Yang menarik nyamuk adalah bau badan, keringat, CO?, suhu tubuh, dan warna pakaian, terutama yang gelap,” tegasnya.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan tubuh dan menggunakan produk penolak nyamuk menjadi langkah penting dalam melindungi diri dari gigitan nyamuk dan penyakit yang dapat ditularkannya.
Macam penyakit akibat gigitan nyamuk
Gigitan nyamuk tidak hanya menyebabkan rasa gatal, tetapi juga berpotensi menyebarkan penyakit serius.
Mengutip World Mosquito Program, penyakit-penyakit akibat gigitan nyamuk disebut sebagai mosquito-borne diseases, yakni penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang sebelumnya telah membawa virus atau parasit dari individu yang terinfeksi.
Berikut beberapa penyakit akibat gigitan nyamuk yang umum ditemukan:
Dengue (Demam Berdarah Dengue)
Dengue adalah penyakit akibat gigitan nyamuk yang paling banyak menyebar di dunia.
Gejala muncul dalam 3 hingga 14 hari setelah gigitan dan dapat berlangsung hingga seminggu.
Gejala DBD yang umum meliputi:
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Nyeri sendi dan otot
- Ruam kulit
Dalam kasus parah, dengue dapat menyebabkan pendarahan internal, syok, bahkan kematian.
Sekitar 36.000 orang meninggal setiap tahun akibat demam berdarah.
Zika
Demam Zika, yang juga dikenal sebagai penyakit virus Zika atau hanya Zika.
Dalam banyak kasus penyakit akibat gigitan nyamuk ini tidak menimbulkan gejala.
Namun, terkadang gejala muncul mirip dengan demam berdarah dengue.
Gejala penyakit Zika bisa meliputi:
- Demam
- Mata merah
- Nyeri sendi
- Sakit kepala
- Ruam makulopapular
Jika menginfeksi wanita hamil, virus Zika bisa menyebabkan bayi lahir dengan mikrosefali, yakni kondisi otak kecil yang dapat menimbulkan disabilitas seumur hidup.
Yellow fever
Yellow fever merupakan penyakit akut yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Nama “yellow” mengacu pada jaundice atau penyakit kuning yang muncul pada sebagian pasien.
Gejala penyakit yellow fever meliputi:
- Demam
- Nyeri punggung
- Muntah
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Menggigil
Walau sebagian besar pasien membaik dalam lima hari, sekitar 30.000 orang di dunia meninggal setiap tahunnya karena penyakit ini.
Memahami penyebab gigitan nyamuk dan akibat gigitan nyamuk dapat membantu masyarakat mengambil langkah preventif yang tepat.
Menjaga kebersihan, memakai pakaian cerah, dan menghindari berkeringat berlebihan bisa mengurangi risiko menjadi target nyamuk.
Selain itu, masyarakat juga perlu waspada terhadap berbagai penyakit akibat gigitan nyamuk seperti dengue, Zika, dan yellow fever.
Pencegahan dini adalah langkah terbaik untuk melindungi diri dan keluarga dari ancaman penyakit mematikan ini.