Gonta-ganti Skincare Bisa Picu Jerawat dan Beruntusan, Ini Kata Dokter
Sering gonta-ganti skincare tanpa mengenali kondisi kulit bisa berujung jerawat, beruntusan, dan iritasi. Simak penjelasan dokter soal risikonya.(Dok. Freepik/Freepik)
11:55
28 November 2025

Gonta-ganti Skincare Bisa Picu Jerawat dan Beruntusan, Ini Kata Dokter

- Tren mencoba berbagai produk skincare meningkat, dari mengikuti rekomendasi influencer, tergoda produk viral, hingga “bereksperimen” untuk mencari yang cocok.

Namun, kebiasaan gonta-ganti skincare tanpa pemahaman yang tepat dapat berisiko bagi kesehatan kulit. Selain hasilnya tidak maksimal, kebiasaan ini juga dapat memicu berbagai masalah baru, seperti beruntusan, jerawat, iritasi, dan reaksi alergi.

Menurut dr. M. Akbar Wedyadhana, Sp.DVE., FINSDV., produk skincare yang beredar di pasaran pada dasarnya telah melalui regulasi dan dinyatakan aman secara umum.

“Harusnya produk-produk yang dikategorikan atau didaftarkan sebagai skincare atau kosmetik, paling tidak sesuai dengan aturan POM (Badan Pengawas Obat dan Makanan),” kata dr. Dhana dalam acara Kahf Decode di InterContinental Jakarta Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2025).

“Itu harusnya produk yang aman ya, karena itu kan produk jual bebas seperti itu,” tambahnya.

Dampak gonta-ganti skincare, bisa menyebabkan jerawat

Keamanan dari sisi regulasi tidak selalu berarti cocok untuk semua jenis kulit. Dalam praktik sehari-hari, dr. Dhana kerap menemukan kasus pasien mengalami efek samping meski hanya menggunakan produk skincare dasar.

“Ya tapi memang tidak dipungkiri dalam praktik sehari-hari, kita menemukan malah menggunakan produk-produk skincare yang basic (dasar) ini aja, bisa ada efek samping gitu, misalnya menjadi berjerawat,” terangnya.

Risiko efek samping bisa muncul dalam berbagai bentuk

dr. M. Akbar Wedyadhana, Sp.DVE., FINSDV., dalam acara Press Conference Kahf Decode di Hotel InterContinental Jakarta Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2025).KOMPAS.com/Aliyah Shifa Rifai dr. M. Akbar Wedyadhana, Sp.DVE., FINSDV., dalam acara Press Conference Kahf Decode di Hotel InterContinental Jakarta Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2025).

Selain berjerawat, dr. Dhana menyoroti bahwa risiko efek samping juga dapat meningkat karena banyak orang belum benar-benar memahami kandungan di dalam produk yang mereka gunakan. 

Tidak semua bahan cocok untuk semua orang, terlebih jika produk digunakan tanpa mengetahui kecocokannya dengan kondisi dan sensitivitas kulit masing-masing.

Akibatnya, kulit bisa mengalami reaksi yang makin kompleks, mulai dari beruntusan, produksi minyak berlebih, hingga peradangan.

“Ya misalnya kita memilih facial wash (sabun cuci muka) atau moisturizer (pelembap) contohnya ya, yang tidak pas atau tidak sesuai dengan tipe kulit kita,” ungkap dr. Dhana.

“Misalnya kita tipe kulitnya berminyak gitu, tapi kita pakai moisturizer yang terlalu oily (berminyak), atau face wash yang memang untuk tipe kulit kering contohnya, nah itu kan akhirnya bisa tambah beruntusan atau jerawatan, contohnya seperti itu,” sambungnya.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu penyumbatan pori yang lebih parah, memperpanjang fase jerawat, bahkan berisiko meninggalkan bekas kehitaman atau bopeng.

Sementara itu, pada kulit sensitif, efek sampingnya dapat berupa iritasi, rasa perih, kemerahan, hingga sensasi panas saat menggunakan produk tertentu.

Reaksi kulit setiap orang berbeda

Sering gonta-ganti skincare tanpa mengenali kondisi kulit bisa berujung jerawat, beruntusan, dan iritasi. Simak penjelasan dokter soal risikonya.Shutterstock/Kmpzzz Sering gonta-ganti skincare tanpa mengenali kondisi kulit bisa berujung jerawat, beruntusan, dan iritasi. Simak penjelasan dokter soal risikonya.

Ia menekankan bahwa reaksi kulit terhadap produk skincare tidak bisa disamakan antara satu orang dan orang lainnya.

Faktor genetik, kondisi dasar kulit, sensitivitas, hingga kekuatan skin barrier membuat respons kulit sangat bervariasi meskipun menggunakan produk yang sama.

“Kalau ada orang yang alergi spesifik terhadap kandungan skincare yang ada, itu kan enggak bisa ditebak karena setiap orang berbeda-beda,” tuturnya.

Inilah sebabnya ada orang yang merasa cocok dengan suatu produk, sedangkan orang lain justru mengalami breakout, kemerahan, atau iritasi setelah menggunakannya.

Bijak dalam memakai sunscreen

Meski menyimpan risiko, bukan berarti seseorang sama sekali tidak boleh mengganti produk skincare. Namun, prosesnya perlu dilakukan dengan lebih terarah dan tidak terburu-buru.

Mengganti terlalu banyak produk dalam waktu singkat dapat membuat kulit “kaget” dan kehilangan kemampuan beradaptasi dengan kandungan baru.

Selain itu, memahami jenis dan kondisi kulit sebelum mencoba produk baru menjadi langkah penting agar risiko efek samping dapat diminimalkan.

Sebagai langkah paling aman, dr. Dhana menyarankan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter kulit, terutama bagi mereka yang sering mengalami reaksi negatif setelah mencoba berbagai produk.

“Sebenarnya paling mudah memang konsultasi sama dokter,” saran dr. Dhana.

Tag:  #gonta #ganti #skincare #bisa #picu #jerawat #beruntusan #kata #dokter

KOMENTAR