Aturan Diet untuk Orang dengan Gangguan Ginjal, Tak Boleh Konsumsi Protein? Ini Petunjuk Dokter Gizi
Pedoman penanganan gangguan ginjal akut. Pengaruh gangguan ginjal kadang-kadang menyebabkan nafsu makan pasien menjadi turun, bisa karena mual atau efek meningkatnya kadar ureum. 
11:50
15 Maret 2024

Aturan Diet untuk Orang dengan Gangguan Ginjal, Tak Boleh Konsumsi Protein? Ini Petunjuk Dokter Gizi

-- Orang dengan gangguan ginjal harus menjaga pola makan.

Hal ini dikarenakan ada banyak makanan yang mungkin memiliki nilai gizi namun ternyata tidak bisa dikonsumsi, lantaran bisa memperberat kondisi ginjal.

Dokter Spesialias Gizi Klinik, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM, mengatakan, pengaruh gangguan ginjal kadang-kadang menyebabkan nafsu makan pasien menjadi turun, bisa karena mual atau efek meningkatnya kadar ureum.

"Akibat nafsu makan yang turun, berat badan turun bahkan drastis dan berisiko malnutrisi, juga berpengaruh lebih lanjut terhadap progresivitas penurunan fungsi ginjal,” papar dr. Marya di acara Kalbe Academia for Media dalam rangka Hari Ginjal Sedunia 2024, Kamis (14/3/2024).

Ia menuturkan, pada kondisi orang yang memiliki gangguan makan, tenaga media berusaha mencari solusi untuk sesuatu yang mudah diolah cepat tetapi juga mendukung fungsi organ tersebut.

"Makanan cair khusus untuk gangguan fungsi ginjal dapat menjadi solusinya, yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan protein, fosfatnya, dan lain-lain,” kata dia.
Ia menuturkan, pada prinsipnya orang dengan gangguan ginjal harus mengkonsumsi gizi seimbang.

Dr Marya menipis anggapan bahwa orang dengan gangguan ginjal sama sekali tidak boleh konsumsi protein.

"Protein itu tetap dibutuhkan untuk tubuh menjaga imun, otot agar sehat, tapi tentu jumlahnya dibatasi. Bukan sama sekali ditiadakan," ujar dia.

Ia menegaskan, pola konsumsi nutrisi pejuang ginjal tidak boleh sembarangan, yaitu dengan pengaturan protein, bahkan sumber lain yang bersifat personalized seperti fosfat, natrium, kalium.

Dokter Marya mengimbau pejuang ginjal untuk mengendalikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama jika memiliki faktor komorbid yang dapat memperburuk gangguan ginjal. Misalnya memiliki hipertensi, maka harus mengurangi makanan tinggi natrium termasuk sodium.

Serta saat ada kecenderungan asam urat, maka harus terkendalikan asupan makanannya.

Pada kesempatan terpisah, Medical General Manager PT Kalbe Farma Tbk, dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi, AIFO-K, menjelaskan bahwa pola makan yang tepat pada pejuang penyakit ginjal kronik tentu disesuaikan dengan stadium penyakitnya.

Pada stadium 1—4 dikenal dengan pradialisis.

Pasien pradialisis diimbau menjalankan pola makan tinggi kalori tetapi rendah protein.

Apabila sudah masuk stadium lima, dikenal sebagai stadium terminal atau pasien harus menjalani dialisis atau cuci darah.

“Karena jika asupan proteinnya tinggi, maka proses kerusakan ginjalnya akan semakin cepat sehingga pasien akan lebih cepat jatuh ke dalam stadium dialisis.

Sebaliknya, jika pasien sudah masuk ke stadium cuci darah (dialisis), selain asupan kalorinya ditingkatkan maka asupan proteinnya harus lebih tinggi sekitar 20-30 persen dibandingkan asupan protein orang yang sehat.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah asupan kalium, fosfat, dan natrium yang terkontrol supaya tidak menimbulkan berbagai komplikasi,” tambah dr. Dedyanto dalam live Instagram @ptkalbefarmatbk.

Ia mengatakan, makanan cair tambahan khusus untuk pasien ginjal berperan dalam membantu proses perawatan pasien ginjal, apalagi jika para pejuang ginjal mengalami penurunan nafsu makan seperti Nephrisol dan Nephrisol D.

Editor: Anita K Wardhani

Tag:  #aturan #diet #untuk #orang #dengan #gangguan #ginjal #boleh #konsumsi #protein #petunjuk #dokter #gizi

KOMENTAR