Ciri-ciri Ginjal Sehat dan Normal, Segera Cek Ketika Urine Berbusa
Ilustrasi ginjal - Organ ginjal memiliki fungsi esensial dalam tubuh. Ginjal harus dijaga dengan baik. 
11:10
15 Maret 2024

Ciri-ciri Ginjal Sehat dan Normal, Segera Cek Ketika Urine Berbusa

Organ ginjal memiliki fungsi esensial dalam tubuh. Ginjal harus dijaga dengan baik.

Adapun fungsi ginjal dalam tubuh manusia adalah mengatur keseimbangan cairan tubuh, menghilangkan racun, mengontrol tekanan darah dan kadar garam, serta menghasilkan bentuk aktif vitamin D. 

Namun saat fungsi ginjal menurun atau tidak terjaga, maka akan mempengaruhi kualitas sistem organ lain seperti paru-paru, jantung, serta otak.

Berikut adalah ciri ginjal yang disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dr. Dina Nilasari, Ph.D., Sp.PD-KGH, di acara Kalbe Academia for Media dalam rangka Hari Ginjal Sedunia 2024, Kamis (14/3/2024).

Ia mengatakan, ginjal yang sehat tidak selamanya bisa diketahui secara kasat mata. 

Namun yang paling gampang bisa terlihat dari urine yang dihasilkan oleh tubuh.

"Urin kita ada busa apa enggak. Kalau ginjalnya sehat, busanya tidak ada," ungkap dia.

Kemudian ciri ginjal sehat lain adalah, urinenya memiliki warna bening, tidak keruh serta tidak mengandung darah.

Namun kadang-kadang tidak ada gejala yang memperlihatkan apabila ginjal sakit. Tapi yang penting adalah untuk melakukan pemeriksaan secara berkala bagi kelompok-kelompok berisiko.

"Ginjal sakit tidak selamanya melalui sinyal nyeri. Biasanya nyeri karena ada infeksi batu ginjal," tutur dr Dina.

Lalu bagaimana ciri ginjal yang tidak sehat?

Dokter Dina menuturkan, tidak ada gejala spesifik yang ditunjukan fungsi ginjal tidak terjaga.

Pemeriksaan ginjal harus dilakukan bagi mereka yang masuk kategori berisiko, misalnya pasien dengan diabetes, hipertensi, orang yang dalam keluarganya memiliki penyakit ginjal maupun orang dengan obesitas atau kegemukan.

"Ginjal harus dicek, enggak ada gejala diawal. Adanya urin berbusa, urin bercampur darah diawal. Tapi enggak semua orang dengan penyakit ginjal mengalami kondisi ini diawal-awal," tutur dia.


Deteksi Dini

Deteksi dini harus dilakukan, karena mayoritas pasien gangguan ginjal datang ke dokter ketika stadium akhir. Hal ini membuat pasien harus cuci darah. 

"Jadi karena di awal tidak adanya gejala, maka sebaiknya memang early detection. Jika tidak terdeteksi sejak dini, kondisi pasien sudah memburuk dan akibatnya harus terapi pengganti ginjal yaitu cuci darah, transplantasi atau cangkok ginjal,” ungkapnya.

Ia berpesan untuk menjaga ginjal tetap sehat perlu dilakukan modifikasi gaya hidup menjadi healthy lifestyle. Di antara, dengan menghindari obat-obatan yang berpotensi merusak ginjal dan junk food yang tinggi sodium. 

Selain itu, menjaga pola makanan yang dapat memicu diabetes, karena faktor penyebab terbesar di dunia (termasuk juga di Indonesia) untuk gangguan ginjal adalah diabetes. 

Faktor penyebab kedua ialah penyakit radang ginjal. Serta, komorbid atau penyakit penyerta yang tidak dikelola dengan baik.

Salah satu gangguan ginjal adalah penyakit ginjal kronis (PGK). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, prevalensi PGK di Indonesia tahun 2018 sebanyak 713.783 orang (0,38 persen). 

Angka ini meningkat drastis dibandingkan dengan prevalensi pada 2013, yaitu 499.800 orang (0,2 persen). 

Hal ini menandakan masih banyak orang yang belum menyadari pentingnya menjaga kesehatan ginjal, termasuk memahami tentang penurunan fungsi ginjal

Editor: Erik S

Tag:  #ciri #ciri #ginjal #sehat #normal #segera #ketika #urine #berbusa

KOMENTAR