Belajar dari Hamdan ATT Meninggal, Ketahui Gejala Penyakit Ginjal…
Ilustrasi ginjal dalam tubuh. Penyanyi dangdut legendaris Hamdan ATT meninggal pada Selasa (1/7/2025). Ia mengalami penyakit ginjal yang tanpa disadari sudah komplikasi.(SHUTTERSTOCK/MAGIC MINE)
15:12
2 Juli 2025

Belajar dari Hamdan ATT Meninggal, Ketahui Gejala Penyakit Ginjal…

Penyanyi dangdut legendaris Hamdan ATT meninggal pada Selasa (1/7/2025) dengan riwayat penyakit stroke dan ginjal.

Anak Hamdan, Aisyah Kamaliah, mengatakan bahwa ayahnya yang menutup usia ke-76 tahun memiliki riwayat stroke berulang.

Serangan stroke pertama terjadi pada 2017 dan stroke berulang terjadi pada 2021.

Namun, pria yang memiliki nama lengkap Hamdan Attamimi ini sempat menjalani perawatan di rumah sakit untuk penyakit ginjal yang dideritanya tanpa ia sadari.

“Jadi memang sekarang perawatan ginjal. Kalau kemarin itu stroke berulang, ternyata ada masalah ginjal juga, sudah komplikasi,” ungkap Aisyah, seperti yang dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya pada Selasa (1/7/2025).

Dari riwayat penyakit ginjal yang diderita Hamdan ATT sebelum meninggal yang terlambat disadari, penting untuk mengenali gejalanya. Berikut artikel ini akan menjelaskannya.

Apa itu penyakit ginjal?

Menurut studi 2022 yang dikutip dari National Library of Medicine, penyakit ginjal merupakan kondisi progresif yang dialami oleh lebih dari 10 persen populasi umum di seluruh dunia, yang jumlahnya mencapai lebih dari 800 juta orang.

Penyakit ginjal kronis telah muncul sebagai salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Pada tahun yang sama di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), melaporkan bahwa penyakit ginjal menjadi penyebab kematian ke-10 dengan jumlah kematian lebih dari 42 ribu per tahun.

Bentuk penyakit ginjal yang umum dialami oleh masyarakat di Indonesia adalah batu ginjal, infeksi ginjal, radang ginjal, ginjal karena diabetes, ginjal karena hipertensi, ginjal karena lupus, dan ginjal karena polikistik.

Peristiwa Hamdan ATT meninggal bisa menjadi pengingat akan risiko fatal dari penyakit ini.

Penyakit ginjal kronis adalah kondisi saat ginjal rusak atau memiliki masalah dengan strukturnya, yang mencegahnya organ vital ini menyaring darah sebagaimana mestinya.

Akibatnya, limbah dan cairan berlebih dapat menumpuk di dalam tubuh.

Penyakit ginjal kronis sering kali berkembang secara perlahan, tapi terkadang bisa berkembang secara mendadak akibat dari suatu kejadian.

Jika sudah parah dan berlangsung lama, penyakit ini bisa menyebabkan gagal ginjal dan tidak bisa disembuhkan.

Semakin cepat penyakit ginjal dideteksi dan diobati dengan optimal, risiko kerusakan organ semakin bisa diminimalkan.

Dalam kasus Hamdan ATT, kemungkinan penyakit ginjal tidak sempat dideteksi sejak dini.

Untuk mendeteksi penyakit ginjal sejak dini, gejalanya penting untuk diketahui.

Apa saja gejala penyakit ginjal?

Meski termasuk kondisi yang memiliki risiko yang tinggi, gejala penyakit ginjal kronis tidak muncul pada kebanyakan kasus di tahap awal.

Gejala penyakit ginjal sering kali muncul ketika kerusakan organ sudah meluas.

Namun, pada beberapa kasus, gejala penyakit ginjal kronis pada tahap awal bisa muncul berupa pembengkakan (edema) di area tungkai, telapak kaki, pergelangan kaki, atau yang lebih jarang terjadi di tangan atau wajah.

Edema terjadi ketika ginjal sudah tidak bisa membuang cairan dan garam berlebih dari tubuh.

Edema lebih umum terjadi ketika penyakit ginjal sudah sangat parah atau ketika ada banyak protein yang bocor ke dalam urine.

Adapun gejala penyakit ginjal kronis yang sudah parah bisa meliputi:

  • Kehilangan nafsu makan, mual, atau muntah
  • Merasa lelah atau memiliki masalah tidur
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Perubahan pada seberapa sering Anda buang air kecil
  • Kencing berbusa
  • Gatal, mati rasa, kulit kering, atau kulit menjadi gelap
  • Penurunan berat badan
  • Kram otot
  • Nyeri dada atau sesak napas
  • Edema yang memburuk

Jika memiliki gejala penyakit ginjal kronis tersebut, disarankan untuk segera periksa ke dokter.

Dokter bisa melakukan beberapa pemeriksaan fisik, berupa tes darah, tes urine, tes pencitraan, dan biopsi ginjal.

Bagi kebanyakan kasus, satu-satunya cara untuk mendeteksi dini penyakit ginjal kronis adalah dengan tes darah dan urine.

Apa saja komplikasi penyakit ginjal?

Ada banyak komplikasi penyakit ginjal yang bisa berkembang, jika gejalanya terabaikan.

Komplikasi penyakit ginjal kronis bisa meliputi:

  • Anemia

Ginjal yang sehat menghasilkan hormon eritropoietin (EPO) yang membantu tubuh membuat sel darah merah.

Ketika fungsi ginjal menurun, produksi EPO ikut menurun, sehingga menyebabkan anemia.

Anemia ini bisa memperburuk masalah jantung dan otak karena kurangnya suplai oksigen.

  • Gangguan tulang

Penyakit ginjal bisa mengganggu keseimbangan kalsium dan fosfor, yang mengakibatkan masalah pada tulang.

Penderita penyakit ginjal kronis bisa mengalami kelemahan tulang, nyeri otot, hingga peningkatan risiko patah tulang.

  • Asam urat

Ginjal yang rusak tidak bisa membuang asam urat dengan baik, sehingga menyebabkan radang sendi yang menyakitkan.

Makanan tinggi purin, seperti daging merah dan makanan laut, dapat memperburuk kondisi ini.

  • Penyakit jantung

Ginjal dan jantung bekerja saling mendukung. Ketika fungsi ginjal menurun, risiko penyakit jantung ikut meningkat.

Penyakit ginjal kronis dapat meningkatkan risiko gagal jantung, jika ketidakseimbangan cairan terus-menerus terjadi dalam tubuh.

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Hipertensi sebagai komplikasi penyakit ginjal terjadi ketika kekuatan darah yang dipompa melalui pembuluh darah terlalu tinggi.

Hipertensi bisa memperburuk fungsi ginjal yang menyebabkan retensi cairan dan semakin meningkatkan tekanan darah.

  • Kadar kalium tinggi (hiperkalemia)

Ginjal berfungsi menyaring kalium dari darah.

Jika ginjal tidak mampu berfungsi menyaring kalium berlebih, mineral ini bisa menumpuk dalam darah dan mengganggu fungsi jantung.

  • Asidosis metabolik

Kondisi ini terjadi ketika ginjal tidak dapat membuang asam dari tubuh.

Asidosis dapat merusak otot dan tulang, serta menyebabkan gangguan metabolisme lainnya.

  • Gagal ginjal

Gagal ginjal terjadi ketika organ ini tidak mampu menyaring limbah secara efektif.

Ketika fungsi ginjal hanya tersisa 15 persen, pada saat itu terjadi gagal ginjal atau disebut penyakit ginjal stadium akhir.

Pengobatan yang bisa dilakukan untuk kondisi ini hanya dialisis atau transplantasi ginjal untuk bertahan hidup.

  • Retensi cairan

Gagal ginjal membuat tubuh kesulitan mengeluarkan cairan berlebih.

Hal ini menyebabkan pembengkakan (edema), tekanan darah tinggi, bahkan penumpukan cairan di paru-paru yang berisiko fatal.

  • Uremia

Uremia adalah penumpukan produk limbah dalam darah.

Ini adalah komplikasi penyakit ginjal yang sudah parah dan sering terjadi pada tahap akhir gagal ginjal.

Kondisi ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan, mual, kaki gelisah, dan gangguan tidur.

Menurut studi yang dilakukan oleh Mandreker Bahall dkk., yang dipublikasikan BMC Psychiatry pada 2023, 60 persen dari orang dengan penyakit ginjal kronis juga bisa mengalami gejala depresi.

Demikianlah beberapa hal yang perlu menjadi pelajaran dari peristiwa Hamdan ATT meninggal, agar kita lebih mawasdiri terhadap penyakit ginjal.

Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan untuk menawarkan nasihat medis.

Referensi:
“Waspada Penyakit Ginjal, Kenali Ciri dan Cara Pencegahan”. Kementerian Kesehatan. Diakses Juli 2025.
“Epidemiology of Chronic Kidney Disease: An Update 2022”. National Library of Medicine. Diakses Juli 2025.
“What Is Chronic Kidney Disease in Adults?” National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses Juli 2025.
“Kidney Diseases: Causes, Symptoms, and Treatment”. WebMD. Diakses Juli 2025.
“What are The Complications of Chronic Kidney Disease?”. Healthline. Diakses Juli 2025.

 

Tag:  #belajar #dari #hamdan #meninggal #ketahui #gejala #penyakit #ginjal

KOMENTAR