



Microsoft PHK Lagi 9.000 Karyawan, Posisi Manajer Banyak Dipangkas
- Perusahaan teknologi Microsoft mengumumkan rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sekitar 9.000 karyawan. Kebijakan ini diumumkan pada Rabu (2/7/2025) waktu Amerika Serikat.
Jumlah karyawan yang di-PHK Microsoft sekitar 4 persen dari total karyawan global. Karena itu, PHK kali ini akan memengaruhi karyawan di lintas regional dan lintas tingkat pengalaman.
"Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dan tim sebaik mungkin agar sukses di pasar yang dinamis," kata juru bicara Microsoft.
Menurut sumber dalam yang dikutip CNBC, Microsoft sedang berupaya memangkas karyawan di posisi manajer. Praktik yang sama juga dilakukan perusahaan lewat PHK pada Mei 2025 lalu.
Lebih spesifik, divisi game juga akan terdampak PHK, sebagaimana keterangan CEO Microsoft divisi gaming, Phil Spencer dalam memo yang dibagikan ke karyawan.
"Untuk memposisikan gaming agar sukses dan kami fokus ke area pertumbuhan strategis, kami akan mengakhiri atau memangkas karyawan di area bisnis tertentu dan seperti Microsoft, menghilangkan lapisan manajemen guna meningkatkan pergerakan serta efektivitas," ujar Spencer.
PHK ini terjadi walaupun keuangan Microsoft cukup solid. Perusahaan bikinan Bill Gates ini melaporkan laba bersih pada kuartal yang berakhir Maret 2025, sebesar 26 miliar dollar AS (sekitar Rp 420 triliun) dari pendapatan sebesar 70 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.132 triliun).
Jumlah itu melebihi konsensus Wall Street, sehingga Microsoft masih dinobatkan sebagai salah satu perusahaan paling untung di dunia, berdasarkan indeks S&P 500.
Adapun pengurangan karyawan kali ini menambah deret PHK yang dilakukan Microsoft dalam beberapa bulan terakhir.
Mei 2025 lalu, perusahaan asal AS ini memangkas lebih dari 6.000 pekerja . Disusul pengurangan sekitar 300 karyawan sebulan setelahnya.
Jumlah total karyawan Microsoft sendiri sekitar 228.000 orang secara global per Juni 2024.
PHK di perusahaan teknologi lain
Microsoft bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang memangkas tenaga kerja pada 2025 ini.
Pada Mei 2025 lalu, perusahaan multinasional Panasonic Holdings Corporation mengumumkan rencana untuk mengurangi tenaga kerja globalnya sebanyak lebih kurang 10.000 karyawan, yang mewakili sekitar 4 persen dari total stafnya.
PHK, yang dibagi secara merata antara operasi domestik dan internasional, merupakan bagian dari inisiatif restrukturisasi komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas.
Masih Mei 2025, perusahaan keamanan siber CrowdStrike juga mengumumkan PHK terhadap 5 persen dari total karyawannya. Amazon pun sebelumnya melakukan langkah serupa untuk merampingkan struktur organisasi.
PHK massal juga dilakukan produsen chip raksasa Intel bulan April 2025. Kondisi bisnis Intel memang tercatat kurang baik sejak tahun lalu.
Intel pun melakukan beberapa upaya agar operasional perusahaan tetap berjalan di tahun ini dan masa depan, termasuk melakukan pemangkasan karyawan.
Google menjadi perusahaan teknologi berikutnya yang melakukan PHK massal pada bulan April 2025.
Berdasarkan laporan dari The Information, ratusan karyawan yang di-PHK ini berasal dari divisi Platform dan Devices. Divisi ini mencakup beberapa layanan dan produk Google, mulai dari smartphone seri Pixel, sistem operasi (OS) Android, hingga peramban (browser) Chrome.
Juru bicara Google mengatakan bahwa PHK ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pasca penggabungan divisi Platform dan Devices yang dilakukan beberapa tahun lalu.
Meta, perusahaan induk yang menaungi Instagram, Facebook, WhatsApp, dan Messenger, mengumumkan rencana pemangkasan 5 persen karyawannya tahun ini. Persentase itu mewakili sekitar 3.600 karyawan Meta yang tersebar di seluruh dunia.
CEO Meta, Mark Zuckerberg mengatakan, pemecatan akan didasarkan pada penilaian kinerja. Karyawan yang dianggap kurang kompeten, akan terdampak rencana ini.
PHK pertama sudah terealisasi pada Februari 2025, yang dilakukan secara bertahap. Kemudian pada April, Meta memangkas karyawannya lagi dari divisi perangkat wearable virtual reality (VR), yakni Oculus Studios.
Tak hanya itu, perusahaan penerbit dan pengembang video game Electronic Arts (EA) juga dikabarkan melakukan PHK terhadap 300-400 karyawannya.
Keputusan itu diambil dengan alasan "penyesuaian tertentu" dalam struktur perusahaan. Penyesuaian ini juga berdampak pada game-game yang sedang dikembangan, termasuk Titanfall yang terpaksa dibatalkan.
Tag: #microsoft #lagi #9000 #karyawan #posisi #manajer #banyak #dipangkas