



Wacana Tarif Ojol Naik, inDrive: Tetap Gunakan Algoritma Rekomendasi
- Government Relations Manager inDrive Indonesia, Rona Pasaribu, merespons soal rencana pemerintah yang akan menaikkan tarif ojek online (ojol) sebesar 8-15 persen.
Rona bilang saat ini kebijakan kenaikan tarif itu masih dalam tahap pembahasan.
Namun, apabila nanti kebijakan itu diterapkan, pihaknya akan menggunakan algoritma rekomendasi tarif.
“Perhitungan tarif inDrive tetap sama, dengan menggunakan algoritma rekomendasi tarif, namun juga memberikan keleluasaan bagi pengemudi dan penumpang untuk menyepakati ongkos dengan memperhitungkan faktor-faktor yang ada,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/7/2025).
Perhitungan potongan tarif, kata Rona, juga tertera jelas pada aplikasi inDrive dan dapat dicek oleh pengemudi setiap saat.
“Fitur-fitur ini memang ada di aplikasi kami untuk selalu menjaga asas transparansi dan keadilan bagi seluruh pengguna,” katanya.
Rona menambahkan, saat kebijakan itu berlaku, pihaknya akan bekerja sama dengan lembaga terkait untuk menyusun komunikasi yang tepat dalam rangka memberikan informasi kepada pengguna aplikasi.
“Penting bagi kami untuk menjaga ekosistem sektor transportasi online, serta transparansi informasi bagi pengguna, baik itu pengemudi ataupun penumpang. Hal ini yang selalu kami perjuangkan di inDrive,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Senin (30/6/2025), Aan menyampaikan rencana kenaikan tarif ojol sebesar 8–15 persen.
Besaran tarif bergantung pada zona operasional masing-masing. Rencana ini menjadi respons atas demonstrasi pengemudi ojol pada 20 Mei 2025.
Dalam aksi tersebut, para driver menuntut peninjauan ulang sistem tarif penumpang dan penghapusan sejumlah program seperti aceng dan slot.
Tag: #wacana #tarif #ojol #naik #indrive #tetap #gunakan #algoritma #rekomendasi