Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Desainer Hengki Kawilarang meninggal dunia dalam usia 47 tahun pada Jumat (20/6/2025). Hengki Kawilarang meninggal dunia akibat komplikasi gagal ginjal, kondisi yang bisa dipicu oleh diabetes, hipertensi, dan gaya hidup tidak sehat.(Instagram/@hengkikawilarang_id)
18:06
21 Juni 2025

Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut

Desainer kondang Hengki Kawilarang meninggal dunia pada usia 47 tahun setelah sempat menjalani cuci darah akibat gangguan fungsi ginjal yang serius.

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya pada Sabtu (21/5/2025), Hengki diketahui memiliki riwayat diabetes dan sempat mengalami cedera kepala sebelum akhirnya didiagnosis mengalami komplikasi gagal ginjal.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa gangguan ginjal dapat menyerang siapa saja, bahkan di usia produktif.

Gagal ginjal kerap berkembang dari berbagai faktor risiko yang sering kali tidak disadari, seperti tekanan darah tinggi, konsumsi obat tertentu, serta kebiasaan merokok.

Jika tidak ditangani sejak dini, faktor-faktor tersebut dapat merusak fungsi ginjal secara permanen hingga menyebabkan pasien harus menjalani prosedur cuci darah atau transplantasi ginjal.

Untuk itu, ketahui faktor risiko penyebab gangguan fungsi ginjal berikut ini.

Faktor risiko penyebab gagal ginjal

Gagal ginjal dapat dicegah bila faktor-faktor pemicunya dikenali dan dikendalikan sejak awal. Disarikan dari Health Direct dan National Kidney Foundation, berikut ini sejumlah penyebab paling umum yang perlu diwaspadai.

  • Diabetes

Diabetes adalah penyebab utama gagal ginjal kronis. Kadar gula darah tinggi secara terus-menerus dapat merusak pembuluh darah halus di ginjal, sehingga ginjal tidak mampu menyaring limbah secara optimal.

Pengendalian gula darah yang ketat penting dilakukan untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut.

  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Tekanan darah tinggi membuat ginjal bekerja lebih keras, yang lambat laun dapat merusak jaringan ginjal. Kondisi ini menjadi penyebab gagal ginjal kronis kedua setelah diabetes.

Memantau tekanan darah secara rutin dan mengatur gaya hidup sehat adalah langkah utama dalam pencegahan.

  • Konsumsi obat-obatan tertentu

Penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproksen tanpa pengawasan medis dapat memperparah fungsi ginjal. Begitu juga dengan suplemen atau obat herbal yang kandungannya tidak diketahui secara pasti.

Pasien dengan faktor risiko disarankan berkonsultasi lebih dulu sebelum mengonsumsi obat apa pun.

  • Merokok

Merokok mempercepat kerusakan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, sehingga berkontribusi besar pada penurunan fungsi ginjal. Perokok juga berisiko lebih tinggi mengalami penyakit ginjal kronis dibandingkan non-perokok.

Menghentikan kebiasaan merokok akan sangat membantu memperlambat perkembangan penyakit ginjal.

  • Riwayat keluarga dan usia

Memiliki anggota keluarga dengan penyakit ginjal meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi serupa. Selain itu, fungsi ginjal secara alami menurun seiring bertambahnya usia, terutama setelah memasuki usia lanjut.

Bagi kelompok ini, pemeriksaan ginjal berkala sangat dianjurkan sebagai bagian dari deteksi dini.

Gagal ginjal tidak terjadi secara tiba-tiba. Penyakit ini merupakan hasil dari kerusakan bertahap yang sering kali dapat dicegah dengan gaya hidup sehat dan pemantauan kondisi medis yang rutin.

Mengenali faktor risikonya menjadi langkah awal untuk melindungi fungsi ginjal jangka panjang.

Kisah Hengki Kawilarang menjadi pengingat bahwa penyakit ini tidak memandang usia.

Pemeriksaan kesehatan secara berkala, pengelolaan penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi, serta perubahan gaya hidup dapat menjadi tameng utama mencegah gagal ginjal.

Tag:  #hengki #kawilarang #meninggal #sempat #alami #gangguan #ginjal #kenali #penyebabnya #berikut

KOMENTAR