



Komdigi Catat 1.923 Konten Hoaks Teridentifikasi Sepanjang 2024, 163 di Antaranya Hoaks Seputar Kesehatan
–JEC Eye Hospitals and Clinics memperkenalkan Matapedia, ensiklopedia digital kesehatan mata pertama di Indonesia. Peluncuran ini dilakukan bersamaan dengan penyelenggaraan JEC International Meeting (JECIM) 2025, setelah absen selama lima tahun akibat pandemi.
Berbasis ilmiah dalam bahasa Indonesia yang mudah dipahami, Matapedia menyediakan ratusan artikel mengenai penyakit mata, prosedur medis, tips perawatan mata, hingga penjelasan teknologi oftalmologi terkini. Semuanya disusun tim dokter dan kontributor profesional kesehatan mata.
Peluncuran Matapedia menjadi tonggak penting transformasi digital dalam edukasi kesehatan mata di Indonesia. Presiden Direktur JEC Korporat DR. Dr. Johan Hutauruk, Sp.M(K) menyampaikan, JEC berkomitmen untuk memajukan kesehatan mata di Indonesia. Itu dilakukan melalui inovasi dan edukasi yang berbasis sains.
Dia menjelaskan, matapedia, sebagai ensiklopedia digital pertama di Indonesia, merupakan wujud nyata dari visi kami untuk mengoptimalkan penglihatan dan kualitas hidup masyarakat. Inisiatif ini memperkuat posisi JEC sebagai pemimpin layanan mata dengan menyediakan informasi akurat yang memerangi misinformasi Kesehatan.
”Ini sekaligus memastikan akses pengetahuan bagi masyarakat dan tenaga medis di seluruh Indonesia,” ujar Johan Hutauruk.
Menurut dia, Matapedia hadir untuk melayani tidak hanya masyarakat umum. Juga menjadi sumber pengetahuan praktis bagi tenaga kesehatan primer sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan mata di daerah terpencil.
”Platform ini menghadirkan beragam format konten, mulai dari teks dan infografis hingga konten audio-visual, dilengkapi dengan fitur canggih Tanya AI untuk konsultasi langsung mengenai gejala atau terminologi medis,” terang Johan Hutauruk.
Keunggulan ini menjadikan Matapedia solusi komprehensif dalam memerangi informasi kesehatan mata yang tidak akurat yang marak beredar di dunia digital. Komdigi mendapati dari total 1.923 konten hoaks yang terdeteksi sepanjang 2024, sekitar 163 di antaranya merupakan misinformasi terkait kesehatan.
Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menemukan, 27,79 persen masyarakat Indonesia mengakses berita atau informasi tentang kesehatan di internet. Sayangnya, Indeks Literasi Digital Indonesia 2024 oleh Komdigi menunjukkan angka 43,34; mengindikasikan masyarakat cukup mahir menggunakan perangkat digital, tetapi belum mampu memilah kevalidan informasi apalagi memverifikasi sumber informasi yang didapatkan.
”Di tengah belantara informasi yang tak terbendung, Matapedia hadir sebagai solusi dengan menyajikan konten-konten kesehatan mata yang akurat ditulis dan diverifikasi dokter serta tenaga medis profesional. Bisa diakses secara gratis oleh masyarakat umum melalui situs www.matapedia.id,” papar Johan Hutauruk.
Dr. Referano Agustiawan, SpM(K), Direktur Utama RS Mata JEC @ Menteng, sekaligus Ketua JECIM 2025 mengatakan, ketimpangan antara kebutuhan layanan dengan ketersediaan SDM ini menjadi alasan kuat mengapa platform seperti Matapedia urgen tersedia.
”Kami ingin memastikan bahwa di tengah keterbatasan akses layanan langsung, masyarakat tetap bisa mendapatkan informasi yang tepat, akurat, dan bisa dipercaya. Harapan kami, tak ada lagi orang tua yang bingung menghadapi masalah mata anak karena informasi tidak akurat. Tak ada lagi pasien glaukoma yang terlambat berobat akibat mitos yang dibacanya. Matapedia akan menjadi sahabat tepercaya kesehatan mata bagi semua kalangan,” ungkap Referano Agustiawan.
JEC menargetkan lebih dari 1.000 artikel dalam satu tahun pertama. JEC juga sedang menyiapkan aplikasi mobile dengan fitur aksesibilitas lengkap untuk tunanetra, termasuk pembaca layar dan panduan audio interaktif.
Tahun ini, JECIM menghadirkan pembicara dari 17 negara dan diikuti lebih dari 1.200 partisipan dari kalangan dokter mata, termasuk young ophthalmologist dan ophthalmology community, perawat mata, optometrist/refraksionis optisien, serta praktisi industri kesehatan mata lainnya.
Para peserta akan mengikuti sesi ilmiah, workshop teknis, dan presentasi inovasi terbaru, termasuk penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam diagnosis retina, teknik bedah semi robotik serta hospital management untuk praktisi.
Tag: #komdigi #catat #1923 #konten #hoaks #teridentifikasi #sepanjang #2024 #antaranya #hoaks #seputar #kesehatan