



Mengapa Kasus Kanker Paru Meningkat pada Bukan Perokok?
Meski jumlah perokok di dunia secara umum turun, kanker paru-paru terus menyebabkan hampir 2 juta kematian per tahun. Penelitian baru bahkan melaporkan adanya peningkatan kasus kanker pada orang-orang yang tidak pernah merokok.
Menggali statistik dari survei Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) tahun 2022, serta data kejadian kanker lainnya antara tahun 1988 hingga 2017, para peneliti mengidentifikasi adenokarsinoma sebagai jenis kanker paru-paru yang paling umum di seluruh dunia.
Adenokarsinoma bermula di kelenjar, dan meskipun bisa disebabkan oleh merokok, ini bukanlah jenis kanker nomor satu pada perokok.
Kanker tersebut adalah jenis kanker paru-paru yang paling umum terjadi pada orang yang bukan perokok.
Gejala kanker paru-paru tetap sama, baik perokok atau tidak. Beberapa orang memiliki gejala umum berupa merasa tidak enak badan atau merasa lelah sepanjang waktu. Gejala lain bisa berupa sering batuk, batuk darah, atau mengalami nyeri dada, mengi, atau sesak napas.
Dengan mereferensikan temuan mereka dengan penelitian sebelumnya, para peneliti mengidentifikasi tren peningkatan kasus kanker paru-paru pada orang yang tidak pernah merokok.
“Seiring dengan menurunnya prevalensi merokok di banyak negara di seluruh dunia, proporsi kanker paru-paru pada orang yang tidak pernah merokok pun meningkat,” tulis para peneliti.
Polusi udara
TIngginya angka kanker paru pada bukan perokok, terutama pada perempuan, dapat dikaitkan dengan meningkatnya tingkat polusi seperti di negara Asia Timur seperti China.
“Karena kanker paru-paru merupakan kanker utama di dunia, pemahaman komprehensif mengenai perubahan pola epidemiologi dan potensi penyebabnya sangatlah penting,” tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan.
Tim peneliti berpendapat bahwa salah satu alasan di balik meningkatnya kejadian kanker paru-paru pada non-perokok adalah meningkatnya polusi udara, dan beberapa penelitian sebelumnya telah menghubungkan adenokarsinoma dan polusi udara.
Bahkan ketika salah satu penyebab kanker paru-paru semakin berkurang, penyebab kanker paru-paru lainnya semakin meningkat, dan penyebab kanker paru-paru ini bukan disebabkan oleh gaya hidup pribadi, namun lebih disebabkan oleh polusi global.
Seperti biasa, pengumpulan dan analisis data yang sering dilakukan akan memberikan para ilmuwan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kanker paru-paru berkembang – dan bagaimana kita dapat terus mengatasi salah satu kanker paling umum di seluruh dunia.
“Temuan kami memberikan wawasan bagi mereka yang ingin mengembangkan dan menerapkan strategi pengendalian tembakau dan polusi udara yang disesuaikan dengan populasi dengan tingkat kejadian kanker paru-paru yang tinggi atau risiko generasi yang meningkat,” tulis para peneliti di jurnal The Lancet Respiratory Medicine.
Tag: #mengapa #kasus #kanker #paru #meningkat #pada #bukan #perokok