Saham Perbankan ''Terbang'' Usai BI Turunkan Suku Bunga Acuan
- Saham- saham perbankan menanjak pada akhir perdagangan kemarin, Rabu (15/1/2025) usai Bank Indonesia mengumumkan BI Rate senilai 25 basis poin (bps). Hal ini menjadi sentimen positif setelah aliran modal asing yang keluar membuat saham-saham perbankan lesu di awal pekan ini.
Secara umum, sektor keuangan tumbuh 3,12 persen pada penutupan perdagangan kemarin, berkat ditopang oleh bankp-bank dengan kapitalisasi pasar besar.
Saham perbankan besar seperti, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI tumbuh 290 poin, atau 7,63 persen ke posisi 4.090 per saham. Kemudian, saham PT Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI tumbuh 350 poin, setara 6,48 persen ke level 5.750
Selanjutnya, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BBNI tumbuh 280 poin atau setara 6,78 persen ke level 4.410 per saham. Selain itu, saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BBTN tumbuh 45 poin atau 4,29 persen ke level 1.095.
Dari sektor swasta, saham PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) juga mencatat pertumbuhan 275 poin, setara 2,89 persen ke level 9.800. Adapun, saham PT Bank CIMB Niaga Tbk atau BNGA juga menanjak 25 poin atau 1,47 persen ke level 1.730 pada perdagangan Rabu kemarin.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) pada posisi 5,75 persen.
Keputusan suku bunga acuan BI ini diambil bank sentral dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI.
Sementara itu, suku bunga lending facility ditetapkan turun sebesar 25 bps menjadi 6,5 persen. Adapun, suku bunga deposit facility juga turun 25 bps menjadi 5 persen.
Lebih lanjut, saham perbankan memang diproyeksikan masih akan menarik di 2025 ini, terutama dari sisi pembagian dividen.
Head of Proprietary Investment Mirae Asset Handiman Soetoyo menjelaskan, pada dasarnya fluktuasi pasar atau naik turunnya harga saham tidak dapat diprediksi dengan pasti.
"Tapi satu yang pasti, dividen itu asalnya dari kinerja. Kita tahu sebenarnya kinerja perusahaan (perbankan) ini tahun lalu masih stabil. Dividen itu semuanya tahun lalu masih positif," kata dia, dikutip Rabu (15/1/2025).
Secara historikal, ia menambahkan, saham perbankan masih menarik untuk dikoleksi karena beberapa tahun lalu yeild dividen rata-rata ada di kisaran 4-5 persen. Namun demikian, saat ini, imbal hasil dividen perbankan telah tumbuh.
Sebagai contoh, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bisa mencapai 8,6 persen, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI memiliki dividen yeild mencapai 6,5 persen, dan PT Bank Negara Indonesia (Perseo) (BBNI) memiliki dividen yeild 6,8 persen.
"Jadi kalau kita punya mindset invest jangka panjang, sebenarnya saat ini saat yang tepat untuk berinvestasi," tutup dia.
Tag: #saham #perbankan #terbang #usai #turunkan #suku #bunga #acuan