Pasar Halal Global Tembus Rp 20.670 Triliun, Babe Haikal Tegaskan Memperkuat Ekosistem Halal
Pasar halal global semakin besar. Data dari National Statistics BMI-A Fitch Solutions Company melaporkan bahwa dalam satu dekade terakhir, pasar makanan dan minuman halal menunjukkan peningkatan tajam. Nilainya mencapai USD 1,3 triliun atau setara dengan Rp 20.670 triliun.
Peningkatan pasar halal global itu, diantaranya dipacu oleh pertumbuhan populasi Muslim yang cepat. Data tersebut menunjukkan ekonomi halal global melonjak dari USD 899,9 juta pada 2018 lalu. Dengan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan 5,2 persen selama kurun 2018-2028.
Menilik peluang besar tersebut Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hasan memastikan bahwa pemerintah secara serius memperkuat ekosistem industri halal di tanah air. Tujuannya agar dapat mengambil peluang market yang sedemikian besar itu.
"Data ini membuktikan bahwa kebijakan Pemerintah Indonesia untuk memperkuat ekosistem industri halal kita. Sebab, peluang yang sangat besar itu harus kita ambil." kata Haikal dalam keterangannya Minggu (8/12). Pria yang akrab disapa Babe Haikal itu meyakini, Indonesia mampu menjadi produsen produk halal terbesar di dunia.
"Sepanjang kita bersama bersinergi dan berkolaborasi untuk memperkuat ekosistem produk halal yang kita miliki," katanya. Mulai dari sektor usaha mikro, kecil, menengah, hingga besar.
Lebih lanjut Babe Haikal juga mengatakan bahwa kebijakan pemerintah yang dilaksanakan melalui BPJPH berupa implementasi kewajiban sertifikasi halal yang semakin ketat. Upaya ini merupakan salah satu kunci penguatan ekosistem halal ini.
Baginya sertifikasi halal memegang peran penting dalam memastikan produk-produk yang beredar telah memenuhi standar halal. Sebagai jaminan kehalalan sekaligus added value atau nilai tambah yang berlaku secara internasional.
Standar halal sendiri, lanjutnya, telah berkembang sebagai konsep yang semakin inklusif. Saat ini, halal bukan hanya menjadi bagian dari kehidupan umat muslim saja. Melainkan untuk seluruh masyarakat terlepas dari latar belakang agama atau keyakinannya.
"Halal kini telah menjadi gaya hidup, lifestyle. Halal itu baik, sehat, higienis, dan berkualitas. Halal is for all, halal adalah rahmat bagi semua umat manusia," jelasnya. Babe Haikal mengatakan produk halal tidak hanya untuk muslim. Tetapi semua bisa menikmati. Dengan kualitas ini, maka kini produk halal telah menjadi preferensi bagi masyarakat dunia di berbagai negara.
Potensi itu juga berpeluang bertumbuh sejalan proyeksi pertumbuhan populasi Muslim global oleh Studi Pew Research Center. Yang memperkirakan bahwa pada 2030 nanti, jumlah umat muslim di dunia akan mencapai 2,2 miliar jiwa.
Di sisi lain kemajuan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika Utara juga menjadi salah satu faktor pendorong utama tumbuhnya pasar produk halal di dunia. Peningkatan pendapatan yang dapat dibelanjakan mendorong masyarakat di wilayah ini untuk mengonsumsi lebih banyak produk halal.
Dengan ekosistem halal yang kuat dan produktif, maka dipastikan Indonesia akan menjadi produsen produk halal yang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang besar. Tetapi juga sebagai komoditi ekspor untuk memenuhi kebutuhan internasional yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Untuk itu saya mengajak kepada kementerian, lembaga, pemda, swasta dan semua pihak untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam penguatan ekosistem halal," katanya. Termasuk dalam mewujudkan sosialisasi, edukasi, literasi, dan fasilitasi sertifikasi halal bagi pelaku UMK di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Sinergi ini diharapkan membawa UMK di Indonesia dapat naik kelas. Serta memenuhi standar halal dan produknya semakin mampu bersaing di pasar global. Bahkan unggul dari sisi kualitas, kuantitas dan harga dengan produk halal yang berasal dari luar negeri.
Tag: #pasar #halal #global #tembus #20670 #triliun #babe #haikal #tegaskan #memperkuat #ekosistem #halal