Terbukti Banyak Dampak Positifnya, Kementerian ESDM Dorong Akselerasi EBT Lewat Proyek Strategis Nasional
PLTS Cirata terbesar di Asia Tenggara dan nomor tiga di dunia. (dok. PLN)
17:09
28 November 2024

Terbukti Banyak Dampak Positifnya, Kementerian ESDM Dorong Akselerasi EBT Lewat Proyek Strategis Nasional

– Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong percepatan implementasi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Salah satunya dengan mengerjakan sejumlah proyek strategis nasional.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung menyampaikan hal ini sejalan dengan pengalaman PT PLN (Persero) yang bekerja sama dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar terkait peningkatan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata hingga tiga kali lipat atau mencapai 500 Megawatt Alternating Current (MWAc).

Menurutnya, dari peningkatan kapasitas PLTS Terapung Cirata tersebut terindikasi akan terjadi transisi energi bersih yang masif. Yuliot menyebut di antaranya sejumlah pengurangan emisi CO2 sebesar 214.000 ton per tahun, produksi lebih dari 200 juta KWh energi hijau, dan kemampuan melistriki lebih dari 50.000 rumah. 

"Kemudian dari sisi investasi, kolaborasi yang dilakukan oleh PT PLN dan Masdar ini akan menciptakan lapangan kerja sebanyak 1.400 orang," kata Yuliot dalam keterangannya, Kamis (28/11).

Lebih lanjut Yuliot berharap proyek ini bisa menjadi salah satu contoh implementasi EBT yang bisa ditiru oleh kegiatan di tempat lain. "Dengan begitu, ketersediaan untuk energi bersih secara merata secara nasional itu bisa tercapai," lanjutnya. 

Selain itu, pemerintah juga telah mengerjakan beberapa proyek terkait program dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan, antara lain co-firing untuk PLTU dengan Biomass. Hal itu merupakan bagian program konversi pemakaian BBM untuk program gasifikasi.

Yuliot juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan roadmap hilirisasi untuk mendorong terciptanya ekosistem kendaran listrik, salah satunya hilirisasi terhadap nilai tambah produk nikel.

"Untuk tahun 2017 yang lalu ekspor nikel itu sekitar USD 3,3 miliar. Ya, ternyata ini peningkatan nilai tambah dan nilai ekspor bisa diindikasikan pada tahun 2023 yang lalu nilai ekspornya sudah mencapai 33,5 miliar," jelasnya.

Sementra itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa transisi energi bersih pada masa sekarang ini bukan sesuatu yang mustahil dicapai. Sebab, harga energi baru terbarukan semakin terjangkau. 

"Kalau dulu kita berbicara energi murah itu kotor, sedangkan energi bersih mahal. Ternyata sekarang sudah bergeser, kalau kita berbicara energi bersih, (harganya) murah," pungkas Darmawan.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #terbukti #banyak #dampak #positifnya #kementerian #esdm #dorong #akselerasi #lewat #proyek #strategis #nasional

KOMENTAR