Indo Intertex ke-20 Ajang Update Teknologi Pelaku Industri TPT dan Brand Fashion Indonesia
Pameran tekstil dan garmen terbesar dan terlengkap di Indonesia, Indo Intertex edisi ke-20, resmi dibuka. Pameran ini adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh para pelaku bisnis fashion tekstil dan garmen yang ingin mendapatkan informasi terlengkap, melihat teknologi terbaru, serta bertemu langsung dengan para produsen dan konsultan di bidang tekstil dan garmen. Indo Intertex 2024 digelar selama 4 hari mulai tanggal 20 – 23 Maret 2024 di JIExpo Kemayoran.
Penting bagi pelaku bisnis industri TPT untuk hadir di acara ini guna meningkatkan wawasan mengenai tren, inovasi dan, teknologi terbaru dalam industri tekstil dan garmen serta memperluas jaringan bisnis melalui program B2B match making.
“Bagi mereka yang ingin mencari peluang bisnis di bidang fashion, Indo Intertex memberikan peluang emas untuk mengeksplore tren dan bisnis fashion terbaru. Indo intertex menampilkan berbagai layanan serta produk tekstil dan garmen di satu tempat. Pengunjung juga bisa mengikuti workshop dan layanan business-matching untuk menambah wawasan dan memajukan bisnis ke level berikutnya,” ujar Paul Kingsen, Direktur Utama Peraga Expo selaku penyelenggara Indo Intertex ditulis Rabu (20/3/2024).
Berbagai teknologi spektakuler dan inovasi terbaru dari mesin tekstil, garmen dan digital printing, bahan baku, teknologi digitalisasi, kimia tekstil, pewarna tekstil, aksesoris, hingga produk tekstil lainnya dipamerkan. Selain produsen teknologi dan mesin, Indo Intertex juga menjadi ajang kumpul para fashion designer dan brand-brand fashion ternama di Indonesia.
Selama pameran berlangsung para pengunjung bisa belajar bisnis di bidang fashion secara gratis. Akan ada seminar ekslusif dengan para pemain inti di industri. Indo intertex menghadirkan brand-brand besar fashion di Indonesia yang akan berbagi cerita perjalanan bisnis dan tips sukses berbisnis fashion mereka.
“Dapatkan beragam inspirasi dan inovasi serta teori dengan mendengar langsung tips sukses dari para ahli dan pelaku industri fashion karena founder, owner dan CEO dari brand-brand besar fashion berkumpul di Indo Intertex 2024 untuk berbagi pengalaman dan ilmu mereka,” jelas Paul Kingsen.
CEO Hijup, Bima Laga, akan membagi rahasia dan strategi bisnis Hijup dari bisnis online fashion merambah ke offline store. Brand lokal yang menjadi pelopor fashion muslim di Indonesia.
Strategi-strategi yang bisa diterapkan seperti riset peluang bisnis fashion, cara memulai bisnis hingga marketing dan branding, serta manajemen tim dan ekspansi Hijup.
Bagi pengunjung yang ingin tahu cara memaksimalkan brand community di bisnis fashion, Co-founder Darahkubiru, Respati Direz, akan berbagi strategi community marketing mereka yang membuat Darahkubiru berkembang pesat menjadi media dan komunitas denim terbesar di Indonesia.
Prepp Studio akan berbagi strategi campaign untuk branding bisnis mereka dengan brand ekosistemnya yang membuat bisnis yang didirikan tahun 2020 melejit masuk ke jajaran brand fashion ternama. Yisty Yisnika, founder Oclo, akan berbagi pengalamannya membangun bisnis dengan modal nol rupiah.
Yisty yang memulai bisnisnya di masa kuliah dengan jastip berkembang menjadi brand fashion yang mampu menjual puluhan ribu pakaian per bulan. Ada juga Asty Saputry founder Muda Official yang memulai bisnisnya dari 5 roll kain sukses menjual ribuan hanya dalam waktu 5 menit dan kini memiliki belasan mitra store.
Meity Savitri, founder Haidee & Orlin akan yang akan hadir berbagi kisah perjalanan bisnisnya membangun brand dengan modal Rp 1 juta dan kini mampu menjual ribuan produk hanya dari satu posting Instagram.
Atau penasaran dengan supplier tekstil dari brand fashion besar seperti buttonscarves, ria miranda, vanila hijab dan brand fashion besar lainnya? Daliatex Kurnia sang supplier tekstil yang selalu menghadirkan tekstil terbaik untuk brand fashion di Indonesia akan berbagi bagaimana brand fashion kamu bisa punya kualitas bahan yang tidak kalah dengan brand fashion besar lainnya.
Masih banyak brand-brand besar lainnya yang pastinya akan menjadi inspirasi bisnis seperti Dyah Ayu Andari, Cotton Ink, Zyta Delia dkk yang akan berbagi pengalaman dan ilmu mereka dalam membangun bisnis fashion.
INDO INTERTEX 2024 menghadirkan lebih dari 600 perusahaan dari 16 negara dan menargetkan 12.000 pengunjung dari kalangan profesional maupun pelajar.
Beberapa nama besar di industri tekstil yang berpartisipasi di pameran tahun ini, antara lain AGANSA, SIGMA, APR, LENZING, dan masih banyak lagi. Teknologi-teknologi yang diperkenalkan adalah teknologi massive yang mendukung konsep industri ramah lingkungan.
“Tekanan ekonomi global 2024 masih diliputi ketidakpastian, namun pemerintah optimis bahwa ekonomi Indonesia berdaya tahan dan industri (Tekstil dan Produk Tekstil) TPT, yang akan menjaga daya tahun perekonomian Indonesia,” ucap Adie Rochmanto Pandiangan, Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki, Kementerian Perindustrian.
Berdasarkan data yang diolah Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Perindustrian, industri tekstil dan pakaian memberikan kontribusi sebesar 6.05% pada PDB industri pengolahan non – migas dengan nilai ekspor mencapai USD 6,2 miliar pada periode Januari – September 2023.
Melanjutkan tren postitif tersebut, di tahun 2024 Pemerintah akan kembali menjalankan program andalan restrukturisasi mesin untuk para pelaku usaha industri tekstil.
“Hasil evaluasi program restrukturisasi di tahun 2023 menunjukkan dampak positif terhadap kinerja industri penerima program insentif. Hal tersebut dilihat dari sisi peningkatan kapasitas, produktivitas, efisiensi energi, penyerapan tenaga kerja hingga penjualan,” jelas Jemmy Kartiwa Saatratmaja, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia.
Tag: #indo #intertex #ajang #update #teknologi #pelaku #industri #brand #fashion #indonesia