Gapki Sebut Meski Produksi Sawit 2024 Turun, Tapi Berpotensi Kembali Tumbuh di 2025, Ini Penyebabnya
– Chairman Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono menyebut performa Industri sawit Indonesia tahun ini turun dibandingkan 2023. Baik dari sisi produksi maupun nilai ekspor.
Produksi kelapa sawit Indonesia tahun ini mencapai 34,7 juta ton, turun dibandingkan prooduksi tahun 2023 yang mencapai 36,2 juta ton.
Begitu pula dengan nilai ekspor kelapa sawit yang ikut turun. Yakni 20,1 juta ton dengan nilai USD 17,349 juta.pada tahun 2023, ekspor sawit mencapai 21 juta ton dengan nilai USD 20,597 juta.
Meski demikian, Eddy optimistis pada tahun 2025 industri sawit akan kembali tumbuh. Seiring dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan konsumsi sawit di level domestik.
Salah satunya dengan program biodiesel B40. ”Juga akselerasi Perkebunan kelapa sawit rakyat (PSR) untuk meningkatkan produksi kelapa sawit,” ujar Eddy saat pembukaan ajang Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) ke-20 di Nusa Dua, Bali, hari ini, Kamis (7/11).
Faktor lainnya adalah penundaan implementasi EUDR (European Union Deforestation Regulation) hingga 31 Desember 2025 mendatang.
Penundaan itu, lanjut Eddy, memberi waktu bagi Indonesia untuk menyiapkan perbaikan tata kelola produksi kelapa sawit yang lebih baik.
Tag: #gapki #sebut #meski #produksi #sawit #2024 #turun #tapi #berpotensi #kembali #tumbuh #2025 #penyebabnya