Tragedi PO Cahaya Trans, Ujian Upaya Menhub Menata Keselamatan Bus
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi saat media briefing di Jakarta, Jumat (5/12/2025).(KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU )
07:32
24 Desember 2025

Tragedi PO Cahaya Trans, Ujian Upaya Menhub Menata Keselamatan Bus

– Tragedi kecelakaan bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, Jawa Tengah, yang menewaskan 16 penumpang menjadi alarm serius bagi keselamatan transportasi darat. Pemerintah merespons insiden ini dengan menyiapkan langkah pengawasan, termasuk memanggil pemilik operator bus dan menegaskan kembali kewajiban pemenuhan standar kelaikan kendaraan serta kesiapan pengemudi.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memastikan akan memanggil pemilik PO Cahaya Trans untuk meminta pertanggungjawaban sekaligus mengingatkan pentingnya aspek keselamatan dalam operasional angkutan umum.

“Kemarin saya minta Dirjen Darat untuk memanggil lagi semua operator, owner-nya, untuk mengingatkan kembali,” ujar Dudy saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Menurut Dudy, keselamatan transportasi tidak hanya bergantung pada kondisi armada, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia, khususnya pengemudi. Ia menekankan perlunya memastikan sopir berada dalam kondisi sehat dan tidak bekerja berlebihan.

“Tidak hanya kelaikan kendaraannya, tapi juga memperhatikan para pengemudinya, sehingga mereka tidak bekerja overtime atau terlalu lelah,” kata Dudy di lokasi yang sama.

Kelaikan bus PO Cahaya Trans

Kondisi bangkai bus PO Cahaya Trans bernomor polisi B 7201 IV pascakecelakaan terparkir di kawasan Gerbang Tol Muktiharjo, Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/12/2025). Berdasarkan data posko gabungan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 mencatat 16 penumpang meninggal dunia dan 18 penumpang lainnya mengalami luka-luka imbas kecelakaan tunggal bus PO Cahaya Trans rute Jatiasih?Yogyakarta tersebut pada Senin (22/12) dini hari. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.Aprillio Akbar Kondisi bangkai bus PO Cahaya Trans bernomor polisi B 7201 IV pascakecelakaan terparkir di kawasan Gerbang Tol Muktiharjo, Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/12/2025). Berdasarkan data posko gabungan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 mencatat 16 penumpang meninggal dunia dan 18 penumpang lainnya mengalami luka-luka imbas kecelakaan tunggal bus PO Cahaya Trans rute Jatiasih?Yogyakarta tersebut pada Senin (22/12) dini hari. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.Berdasarkan penelusuran Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, bus PO Cahaya Trans bernomor polisi B 7201 IV dinyatakan tidak laik jalan.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan mengungkapkan, kendaraan tersebut tidak terdaftar sebagai angkutan pariwisata maupun angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP).

“Telah dicek pada aplikasi MitraDarat, kendaraan tersebut tidak terdaftar sebagai angkutan pariwisata maupun AKAP,” ujar Aan dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).

Data bukti lulus uji elektronik (BLU-e) mencatat bus tersebut terakhir menjalani uji berkala pada 3 Juli 2025. Sementara itu, hasil ramp check yang dilakukan pada 9 Desember 2025 menyatakan kendaraan tidak laik jalan dan dilarang untuk beroperasi.

Untuk mendalami penyebab kecelakaan, Ditjen Perhubungan Darat telah menerjunkan petugas ke lapangan dan berkoordinasi dengan kepolisian, Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Jawa Tengah, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Jasa Marga, serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

“Itu kan kita melibatkan KNKT untuk melihat penyebabnya,” ujar Dudy di Jakarta, Selasa.

Kronologi kecelakaan bus PO Cahaya Trans

Kecelakaan tunggal tersebut terjadi pada Senin (22/12/2025) dini hari. Bus yang membawa 34 penumpang dari Jatiasih, Jakarta, menuju Yogyakarta diduga melaju dengan kecepatan tinggi sebelum kehilangan kendali, menabrak pembatas jalan, dan terguling.

Berdasarkan data posko gabungan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, kecelakaan tersebut menyebabkan 16 penumpang meninggal dunia dan 18 lainnya mengalami luka-luka.

Kepala Kantor SAR Semarang Budiono mengatakan, tim gabungan dari SAR, Polri, Jasa Marga, PMI, dan instansi terkait berhasil mengevakuasi seluruh korban.

“Proses evakuasi selesai pukul 04.00 WIB. Kami imbau pengguna jalan lebih berhati-hati, istirahat bila lelah, dan jaga jarak aman dari kendaraan lain,” ujar Budiono di Semarang.

Sejumlah korban luka-luka dirawat di beberapa rumah sakit, antara lain RS Panti Wilasa, RS Columbia Asia, RSUD dr. Adhyatma, dan RS Tugu Semarang.

Hingga kini, penyebab pasti kecelakaan masih diselidiki, dengan dugaan awal bus kehilangan kendali akibat kecepatan tinggi saat melaju dari arah Jakarta menuju Yogyakarta.

Tag:  #tragedi #cahaya #trans #ujian #upaya #menhub #menata #keselamatan

KOMENTAR