Menhub Bakal Panggil Pemilik PO Cahaya Trans
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi (kiri) dan Direktur Utama PT KAI (Persero) Bobby Rasyidin (kanan) saat konferensi pers angkutan perjalanan masa Nataru 2025/2026 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (23/12/2025). (KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY)
17:36
23 Desember 2025

Menhub Bakal Panggil Pemilik PO Cahaya Trans

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memastikan akan memanggil operator Bus PO Cahaya Trans yang mengalami kecelakaan maut di ruas simpang susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (22/12/2025) dini hari.

Dia mengaku telah memerintahkan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan, untuk melakukan pemanggilan terhadap pemilik PO Bus tersebut.

"Kemarin saya minta untuk Dirjen Darat untuk memanggil lagi semua operator, owner-nya, untuk mengingatkan kembali," ujar Dudy saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Kondisi bangkai bus PO Cahaya Trans bernomor polisi B 7201 IV pascakecelakaan terparkir di kawasan Gerbang Tol Muktiharjo, Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/12/2025). Berdasarkan data posko gabungan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 mencatat 16 penumpang meninggal dunia dan 18 penumpang lainnya mengalami luka-luka imbas kecelakaan tunggal bus PO Cahaya Trans rute Jatiasih?Yogyakarta tersebut pada Senin (22/12) dini hari. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.Aprillio Akbar Kondisi bangkai bus PO Cahaya Trans bernomor polisi B 7201 IV pascakecelakaan terparkir di kawasan Gerbang Tol Muktiharjo, Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/12/2025). Berdasarkan data posko gabungan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 mencatat 16 penumpang meninggal dunia dan 18 penumpang lainnya mengalami luka-luka imbas kecelakaan tunggal bus PO Cahaya Trans rute Jatiasih?Yogyakarta tersebut pada Senin (22/12) dini hari. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.Ia menuturkan, dalam pemanggilan itu Kemenhub akan menegaskan kembali pentingnya pemenuhan syarat kelaikan kendaraan sebelum dioperasikan.

Selain itu, operator juga diminta memastikan kondisi pengemudi dalam keadaan sehat dan layak mengemudikan kendaraan.

"Jadi kita ingatkan bahwa tidak hanya kelaikan dari kendaraannya, tapi juga memperhatikan para pengemudi-pengemudinya sehingga mereka tidak bekerja misalnya overtime atau terlalu lelah," kata dia.

Sementara terkait penanganan kecelakaan tersebut, Dudy mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi menyeluruh guna memastikan penyebab kecelakaan.

"Itu kan kita melibatkan KNKT ya untuk melihat (penyebabnya)," kata dia.

Sebelumnya, menurut penelurusan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub menunjukkan bahwa Bus PO Cahaya Trans bernomor kendaraan B 7201 IV dinyatakan tidak laik jalan.

"Telah dicek pada aplikasi MitraDarat, kendaraan tersebut tidak terdaftar sebagai angkutan pariwisata maupun AKAP," ungkap Dirjen Hubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).

RINGSEK - Bus PO Cahaya Trans tampak ringsek parah di sisi kanan setelah dievakuasi ke depan Gerbang Tol Muktiharjo, Kota Semarang, dengan kaca depan bagian atas terlepas, seluruh kaca kanan pecah, serta kursi penumpang mengalami kerusakan. Bus tersebut sebelumnya mengalami kecelakaan tunggal di tikungan KM420A Simpang Susun Tol Krapyak, Kota Semarang, Senin (22/12/2025) dini hari, yang mengakibatkan 16 penumpang meninggal dunia.TRIBUN JATENG/Reza Gustav Pradana RINGSEK - Bus PO Cahaya Trans tampak ringsek parah di sisi kanan setelah dievakuasi ke depan Gerbang Tol Muktiharjo, Kota Semarang, dengan kaca depan bagian atas terlepas, seluruh kaca kanan pecah, serta kursi penumpang mengalami kerusakan. Bus tersebut sebelumnya mengalami kecelakaan tunggal di tikungan KM420A Simpang Susun Tol Krapyak, Kota Semarang, Senin (22/12/2025) dini hari, yang mengakibatkan 16 penumpang meninggal dunia.

Berdasarkan data BLU-e atau data bukti lulus uji, kendaraan bus tersebut tercatat terakhir menjalani uji berkala pada 3 Juli 2025.

Sementara itu, hasil ramp check yang dilakukan pada 9 Desember 2025 menyatakan kendaraan tersebut tidak laik jalan dan dilarang untuk beroperasi.

Maka untuk mendalami penyebab kecelakaan, saat ini Ditjen Perhubungan Darat telah menerjunkan petugas ke lapangan dan aktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian, Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Jawa Tengah, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Jasa Marga serta KNKT.

Adapun bus PO Cahaya Trans yang mengalami kecelakaan membawa 34 penumpang dari Jatiasih, Jakarta menuju Yogyakarta. Bus diduga hilang kendali saat melaju kencang, menabrak pembatas jalan, dan akhirnya terguling hingga menewaskan 16 orang.

Kepala Kantor SAR Semarang, Budiono, mengatakan tim gabungan dari SAR, Polri, Jasa Marga, PMI, dan instansi terkait berhasil mengevakuasi seluruh korban.

Sejumlah korban luka-luka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat, antara lain RS Panti Wilasa, RS Columbia Asia, RSUD dr. Adhyatma, dan RS Tugu Semarang.

"Proses evakuasi selesai pukul 04.00 WIB. Kami imbau pengguna jalan lebih berhati-hati, istirahat bila lelah, dan jaga jarak aman dari kendaraan lain," ujar Budiono.

Adapun penyebab pasti kecelakaan masih diselidiki, namun diduga bus hilang kendali akibat kecepatan tinggi saat melaju dari arah Jakarta menuju Yogyakarta.

Tag:  #menhub #bakal #panggil #pemilik #cahaya #trans

KOMENTAR