Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
Petugas menunjukkan sampel bahan bakar minyak (BBM) B-20, B-30, dan B-100 di Jakarta, Selasa (26/2/2019). Antara/Aprillio Akbar/aww/aa.
13:24
21 Desember 2025

Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat

Baca 10 detik
  • Kementerian ESDM sedang menguji coba penerapan mandatori B50 pada kendaraan berat, kereta, kapal, dan alat pertanian sebelum berlaku 2026.
  • Implementasi penuh B50 direncanakan paling cepat pada semester kedua tahun 2026 jika semua proses uji coba berjalan sukses.
  • Mandatori B50 bertujuan mengurangi impor solar, melanjutkan program B40 yang berhasil menghemat devisa Rp 107 triliun pada 2025.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan mandatori B50 yang akan diberlakukan pada semester dua 2026 saat ini masih dalam proses uji coba di sejumlah kendaraan berat.

Uji coba dilakukan untuk memastikan keadaan mesin, sebelum biodiesel 50 persen atau B50 diterapkan ke seluruh kendaraan. 

"Nah sekarang masih berlanjut. Jadi kita tes ini di alat-alat berat, di kereta, kapal, alat pertanian. Semua yang berbau itu semua kita sekarang lagi tes secara paralel," kata Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia di Jakarta dikutip Minggu (21/12/2025). 

Ia menjelaskan, proses uji coba akan berlangsung selama kurang lebih 6 hingga 7 bulan. Uji coba mulai dilakukan sejak dua minggu yang lalu.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]. PerbesarMenteri ESDM, Bahlil Lahadalia. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut].

Bahlil menyebut kondisi mesin kendaraan akan terlihat pada 2 hingga 3 bulan setelah uji coba dilakukan. "Makanya dibutuhkan waktu 6 bulan untuk bisa kita melakukan penyesuaian," katanya. 

Mantan Menteri Investasi dan Hilirisasi ini memastikan, jika proses uji coba berhasil, implementasikan B50 akan dijalankan pada semester dua 2026, sesuai target yang ditetapkan pemerintah. 

"Dengan time schedule yang seperti itu, maka dapat dipastikan, andaikan B50 kita implementasikan, katakanlah sukses dalam tes, maka itu kemungkinan besar dilakukan pada semester ke-2 paling cepat," ujar Bahlil. 

Sebagaimana diketahui penerapan mandatori B50 bertujuan untuk menekan ketergantungan terhadap impor solar. B50 merupakan 50 persen campuran bahan bahan bakar nabati atau biodiesel yang bersumber dari minyak mentah kelapa sawit (crude palm oil /CPO) yang diolah. 

Pada 2025, mandatori B40 telah diperlakukan. Hasilnya berkontribusi terhadap penghematan devisa negara sebesar Rp 107 triliun. 

Kementerian ESDM mencatat, realisasi penyerapan biodiesel hingga 6 November 2025 mencapai sekitar 12,11 juta kiloliter (kl). Realisasi itu mencapai 77,8 persen dari target penyerapan sebesar 15,6 juta kl.

Adapun kapasitas produksi biodiesel nasional mencapai 22 juta kl yang terdiri dari 28 pabrik biodiesel, dan 25 badan usaha untuk bahan bakar nabati. Produsen itu tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. 

Dengan adanya mandatori B40 juga memberikan terhadap nilai tambah crude palm oil (CPO). Tercatat hingga November 2025 telah mencapai Rp 16,89 triliun. 

Di sisi lain untuk memastikan ketersediaan CPO pemerintah tengah mempersiapkan tiga opsi, pemberlakuan Domestic Market Obligation (DMO), peremajaan perkebunan sawit yang sudah ada atau intensifikasi, dan pembukaan lahan baru. 

Editor: Achmad Fauzi

Tag:  #target #mandatori #semester #2025 #esdm #mulai #coba #alat #alat #berat

KOMENTAR