OJK: Penurunan BI Rate 2025 Mulai Turun ke Kredit, Tapi Strategi Bank Jadi Kunci
Ilustrasi suku bunga, suku bunga acuan. Meski BI rate sudah turun empat kali, bunga kredit masih bertahan di level tinggi.(SHUTTERSTOCK/MONSTER ZTUDIO)
13:36
23 November 2025

OJK: Penurunan BI Rate 2025 Mulai Turun ke Kredit, Tapi Strategi Bank Jadi Kunci

Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) mulai direspons perbankan melalui penyesuaian suku bunga kredit dan dana pihak ketiga (DPK).

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyampaikan, proses transmisi penurunan suku bunga berjalan bertahap, namun sudah terlihat dari tren penurunan bunga kredit di sejumlah segmen.

Secara tahunan, rata-rata suku bunga kredit rupiah menunjukkan penurunan yang cukup signifikan.

Ilustrasi kredit, kredit UMKM. SHUTTERSTOCK/AZMI PAMUNGKAS Ilustrasi kredit, kredit UMKM.

Kredit investasi turun 50 basis poin (bps) menjadi 8,25 persen pada September 2025, dibandingkan 8,75 persen pada September 2024.

Sementara itu, kredit modal kerja turun 41 bps menjadi 8,46 persen, dari sebelumnya 8,87 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Pada sisi penghimpunan dana, bunga dana pihak ketiga (DPK) rupiah juga menunjukkan penurunan. Suku bunga tertimbang DPK turun 11 bps dari 2,89 persen pada Agustus 2025 menjadi 2,78 persen pada September 2025.

Penurunan ini terutama didorong oleh melemahnya suku bunga deposito rupiah, yang turun menjadi 4,96 persen pada September 2025, dibandingkan 5,24 persen pada Agustus 2025.

Dian menjelaskan bahwa pola tersebut mencerminkan proses transmisi kebijakan moneter yang berjalan normal.

“Umumnya, penurunan BI Rate cenderung diikuti dengan penurunan suku bunga kredit meskipun dengan jeda waktu tertentu,” ujarnya dalam jawaban tertulis Rapat Dewan Komisioner OJK, dikutip pada Minggu (23/11/2025).

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae dalam Indonesia Islamic Finance Summit 2025, Senin (3/11/2025).KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae dalam Indonesia Islamic Finance Summit 2025, Senin (3/11/2025).

Ia menilai bahwa suku bunga kredit masih memiliki ruang untuk turun lebih lanjut, sejalan dengan arah kebijakan moneter ke depan.

“Suku bunga kredit diperkirakan masih memiliki ruang untuk melanjutkan penurunan sebagai respons dari penurunan BI Rate pada 2025, khususnya jika suku bunga global juga turun,” kata Dian.

OJK memperkirakan ekspektasi penurunan suku bunga global pada kuartal IV 2025 akan menjadi faktor pendukung tambahan.

Namun, ia menegaskan bahwa seberapa cepat bank menurunkan bunga kredit sangat bergantung pada strategi masing-masing bank. Struktur biaya, terutama cost of fund (CoF) atau biaya dana, menjadi pertimbangan penting.

“Bank perlu mengoptimalkan strategi pendanaan mereka, terutama dengan meningkatkan porsi dana murah. Upaya ini penting untuk menciptakan fleksibilitas dalam penetapan suku bunga kredit, sekaligus menjaga daya saing dan profitabilitas di tengah dinamika pasar yang terus berkembang,” ujar Dian.

Dalam konteks itu, OJK terus mendorong perbankan melakukan penyesuaian secara hati-hati.

“OJK senantiasa menghimbau bank untuk melakukan penyesuaian suku bunga secara bertahap dan terukur, agar tetap selaras dengan dinamika pasar serta menjaga stabilitas rasio keuangan. Penyesuaian ini diharapkan tidak menimbulkan terjadinya persaingan suku bunga yang tidak sehat,” kata Dian.

Selain itu, OJK meminta perbankan menjaga transparansi kepada nasabah, terutama dalam penyampaian informasi mengenai produk perbankan.

“Bank diharapkan menjaga keterbukaan dalam komunikasi produk, termasuk struktur biaya dan risiko, guna memastikan bahwa nasabah dapat mengambil keputusan finansial secara bijak dan berdasarkan informasi yang memadai,” ujar Dian.

Dengan penurunan suku bunga acuan, tren penyesuaian suku bunga kredit diperkirakan masih akan berlanjut.

Ilustrasi suku bunga, bunga kredit.FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi suku bunga, bunga kredit.

Meski demikian, OJK menekankan bahwa proses ini harus tetap memperhatikan stabilitas industri perbankan dan perlindungan konsumen.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2025, Bank Indonesia (BI) telah melaksanakan rangkaian penurunan suku bunga acuan atau BI Rate.

BI Rate turun sebanyak lima kali hingga September 2025, hingga mencapai level 4,75 persen.

Bank sentral menurunkan suku bunga acuan dari 6,00 persen menjadi 5,75 persen pada Januari 2025, kemudian ke 5,50 persen pada Mei 2025, 5,25 persen pada Juli 2025, 5,00 persen pada Agustus 2025, dan akhirnya ke 4,75 persen pada September 2025.

Gubernur BI ‎Perry Warjiyo menyatakan bahwa pemangkasan ini “sejalan dengan upaya bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga tetap rendahnya perkiraan inflasi," pada konferensi pers RDG BI September 2025.

Tag:  #penurunan #rate #2025 #mulai #turun #kredit #tapi #strategi #bank #jadi #kunci

KOMENTAR