Gelar RUPSLB Siang Ini, BUMI Bakal Rombak Dewan Direksi dan Komisaris Baru
Ilustrasi batu bara.(PIXABAY/BEN SCHERJON)
09:04
19 November 2025

Gelar RUPSLB Siang Ini, BUMI Bakal Rombak Dewan Direksi dan Komisaris Baru

Pemegang saham emiten pertambangan, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), bakal merombak susunan dewan direksi dan komisaris perusahaan pada siang ini, Rabu (19/11/2025).

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perubahan direksi dan komisaris diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di The Westin Jakarta Hotel, pukul 14.00 WIB.

“Isi agenda perubahan susunan direksi dan dewan komisaris perseroan,” demikian isi surat pemanggilan RUPSLB.

Perseroan juga menetapkan bahwa pemegang saham yang berhak hadir adalah mereka yang tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) per 27 Oktober 2025.

Menjelang RUPSLB, saham emiten yang bergerak di sektor minyak, gas, dan batu bara mengalami pergerakan harga yang cukup fluktuatif pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia pagi ini.

Harga saham BUMI sempat menyentuh titik tertinggi harian di level 224, sebelum akhirnya turun hingga mencapai level terendah di 208.

Rentang pergerakan yang lebar, dari 208 hingga 224, mencerminkan tingginya volatilitas perdagangan intraday.

Sebelumnya, saham BUMI sempat melonjak 32 persen ke Rp 198 per saham pada penutupan perdagangan Selasa (11/11/2025), setelah emiten batu bara Grup Bakrie itu resmi menguasai seluruh saham perusahaan tambang emas asal Australia, Wolfram Limited (WFL).

Berdasarkan data RTI, saham BUMI menjadi salah satu top gainer di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah menyelesaikan akuisisi penuh Wolfram Limited.

Lonjakan harga saham menandakan optimisme pasar terhadap langkah BUMI memperluas portofolio ke sektor mineral logam mulia.

BUMI resmi memegang 100 persen saham WFL usai membeli sisa 0,32 persen kepemilikan atau 400.670 lembar saham senilai Rp 2,21 miliar, setara 200.335 dollar Australia, pada 7 November 2025.

Transaksi ini melengkapi pembelian 99,68 persen saham tahap pertama yang dilakukan pada awal Oktober.

“Pembelian saham WFL ini merupakan lanjutan atas rangkaian transaksi untuk mengakuisisi 100 persen saham WFL,” tulis Direktur Bumi Resources, R.A. Sri Dharmayanti, dalam keterbukaan informasi BEI.

Dengan transaksi senilai total Rp 698,98 miliar atau sekitar 63,5 juta dollar Australia, BUMI kini sepenuhnya menguasai WFL.

Perusahaan tambang asal Australia Barat itu berfokus pada komoditas tembaga dan emas. Akuisisi ini menandai langkah strategis BUMI untuk memperkuat diversifikasi bisnis di luar batu bara.

Selama ini, batu bara masih menjadi sumber utama pendapatan BUMI.

Berdasarkan laporan keuangan yang mencakup PT Kaltim Prima Coal (KPC), pendapatan BUMI mengalami penurunan 20,4 persen year on year (yoy) dari 2,89 miliar dollar AS pada semester I-2024 menjadi 2,30 miliar dollar AS pada semester I-2025.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan BUMI turun 21 persen yoy menjadi 2,08 miliar dollar AS pada semester I-2025, dari sebelumnya yakni 2,63 miliar dollar AS.

Laba bruto BUMI tercatat sebesar 222,7 juta dollar AS pada semester I-2025, turun 14,3 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 259,8 juta dollar AS.

BUMI turut mencatatkan beban usaha sebesar 107,8 juta dollar AS pada semester I-2025 atau turun 7 persen yoy dibandingkan realisasi semester I-2024 senilai 116,6 juta dollar AS.

Laba usaha BUMI pun terkoreksi 19,8 persen yoy menjadi 114,8 juta dollar AS pada semester I-2025, dibandingkan 143,2 juta dollar AS yang dicapai pada semester I-2024.

Hingga akhir semester I-2025, BUMI mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 20,4 juta dollar AS, turun 76 persen yoy dibandingkan semester I-2024 yang sebesar 84,9 juta dollar AS.

Manajemen BUMI menyebut, penurunan pendapatan pada semester I-2025 disebabkan oleh harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) batu bara yang terkoreksi 19 persen.

Dari sisi operasional, produksi batu bara BUMI turun 5 persen yoy dari 37,7 metrik ton pada semester I-2024 menjadi 35,9 juta metrik ton pada semester I-2025.

Penjualan batu bara BUMI juga berkurang 5 persen yoy menjadi 34,8 juta metrik ton pada semester I-2025, dibandingkan 37 juta metrik ton pada semester I-2024.

Realisasi pengupasan lapisan tanah penutup atau overburden removal BUMI juga ikut menyusut 14 persen yoy dari 337,6 mbcm pada semester I-2024 menjadi 290,5 mbcm pada semester I-2025.

Per akhir semester I-2025, stok batu bara BUMI tercatat sebesar 2,7 juta metrik ton, dibandingkan dengan 3,1 juta metrik ton pada semester I-2024.

Tag:  #gelar #rupslb #siang #bumi #bakal #rombak #dewan #direksi #komisaris #baru

KOMENTAR