Tak Melulu Sebagai Investasi, Bitcoin Mulai Dimanfaatkan untuk Memanaskan Rumah-Rumah di Amerika
Perangkat penambangan Bitcoin yang dimanfaatkan sebagai sumber pemanas untuk bangunan seluas 2.400 kaki persegi di Amerika Serikat. (CNBC)
15:36
17 November 2025

Tak Melulu Sebagai Investasi, Bitcoin Mulai Dimanfaatkan untuk Memanaskan Rumah-Rumah di Amerika

— Dengan datangnya musim dingin di Amerika Serikat (AS), sebagian warga tidak hanya mengandalkan pemanas konvensional seperti minyak rumah tangga, gas alam, atau pemanas listrik. Kini, panas yang dihasilkan dari aktivitas penambangan Bitcoin mulai dimanfaatkan sebagai sumber pemanas alternatif.

Dilansir dari The Tech Buzz, Senin (17/11/2025), analisis broker aset digital K33 menunjukkan bahwa industri penambangan Bitcoin menghasilkan sekitar 100 TWh panas per tahun, jumlah yang cukup untuk menghangatkan seluruh Finlandia. Sayangnya, sebagian besar panas ini selama ini hanya terbuang ke udara.

Sebagai respons terhadap pemborosan energi ini, muncul inovasi berupa perangkat berharga 900 dolar AS (sekitar Rp15 juta, dengan kurs Rp16.710) yang berfungsi ganda sebagai pemanas ruangan dan rig penambangan Bitcoin, yakni perangkat khusus untuk melakukan proses komputasi penambangan.

Beberapa pengguna bahkan menempatkan rig tersebut di loteng rumah dan mengalirkan panasnya melalui sistem ventilasi untuk mengurangi tagihan energi untuk pemanas rumah.

“Dengan kreativitas, rig Bitcoin dapat menjadi sekutu energi; panas yang sebelumnya terbuang percuma dapat dialihkan untuk menghangatkan rumah," ujar Jill Ford, CEO Bitford Digital di Dallas,.

Ford menambahkan bahwa manfaatnya bukan hanya pada sisi pemanasan. “Biayanya setara dengan memanaskan rumah, tetapi kelebihannya adalah Anda juga menambang Bitcoin," ungkapnya.

Namun tidak semua pihak sepakat dengan pandangan tersebut. Derek Mohr, profesor di University of Rochester, menilai penambangan Bitcoin di rumah saat ini tidak efisien. Dia mengatakan bahwa perangkat semacam ini pada dasarnya hanyalah "pemanas listrik yang memanfaatkan listrik Anda sendiri untuk menambang" dan menegaskan, "Penambangan Bitcoin di rumah saat ini tidak efisien sebagai sistem pemanas".

Di sisi lain, Andrew Sobko, pendiri Argentum AI, menilai pemanfaatan panas komputasi lebih masuk akal jika diterapkan dalam skala besar. “Hampir semua energi yang dikonsumsi oleh komputasi akan dilepaskan kembali sebagai panas,” kata Sobko. Dia menekankan bahwa potensi terbesarnya berada pada bangunan industri, data center, atau kompleks apartemen di mana panas dapat ditangkap kembali secara lebih efisien.

Contoh penerapan di lapangan juga mulai terlihat. Di Challis, Idaho, perusahaan Softwarm milik Cade Peterson sedang bereksperimen menggunakan rig penambangan Bitcoin untuk memanaskan toko lokal. Peterson mengaku telah memanfaatkan rig serupa untuk memanaskan rumahnya selama dua setengah tahun.

Dari perspektif lingkungan dan ekonomi, ide ini mendapat sorotan dari Nikki Morris, direktur eksekutif Ralph Lowe Energy Institute di Texas Christian University. Menurutnya, integrasi energi digital dan fisik dapat membuka ruang inovasi baru dalam pengelolaan energi terdistribusi.

“Bayangkan sebuah kompleks apartemen di mana sistem penambangan kripto menghasilkan mata uang digital sekaligus panas yang dapat dimanfaatkan sebagai pemanas ruangan atau pemanas air," ujarnya.

Meski masih dalam tahap awal dan menghadapi tantangan teknis serta regulasi, tren ini mencerminkan potensi baru, bahwa bukan hanya Bitcoin sebagai aset spekulatif, tetapi juga sebagai bagian dari sistem energi masa depan.

 Jika berkembang lebih luas, transformasi ini tidak hanya akan meredefinisi peran penambang kripto, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi digital dapat semakin menyatu dengan infrastruktur fisik energi. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #melulu #sebagai #investasi #bitcoin #mulai #dimanfaatkan #untuk #memanaskan #rumah #rumah #amerika

KOMENTAR