Wall Street Tegang Jelang Laporan Nvidia: Gejolak Saham Teknologi Diprediksi Memuncak Pekan Ini
Ilustrasi Wall Street.()
10:12
17 November 2025

Wall Street Tegang Jelang Laporan Nvidia: Gejolak Saham Teknologi Diprediksi Memuncak Pekan Ini

- Gejolak saham teknologi diperkirakan kembali menguat pekan ini seiring sikap investor yang menanti laporan kinerja kuartalan Nvidia Corp., perusahaan yang kini menjadi pusat pergerakan saham berbasis kecerdasan buatan (AI) di Wall Street atau Bursa Saham Amerika Serikat (AS).

Mengutip Reuters pada Senin (17/11/2025), indeks acuan S&P 500 menutup perdagangan Jumat (14/11/2025) dengan pergerakan mendatar setelah volatilitas pasar sempat melonjak sepanjang beberapa hari terakhir.

Penguatan yang terjadi dalam tiga sesi awal pekan langsung tertekan oleh aksi jual pada Kamis akibat ketidakpastian prospek ekonomi dan arah suku bunga acuan AS.

Situasi ini sekaligus meredam optimisme atas berakhirnya penutupan pemerintahan (government shutdown) terpanjang dalam sejarah negara tersebut.

Indeks volatilitas saham Cboe VIX, indikator umum kecemasan pasar, bahkan sempat menyentuh level tertinggi dalam sebulan pada Jumat pagi seiring melemahnya kontrak berjangka indeks utama.

Kekhawatiran investor terhadap kerentanan saham teknologi semakin terlihat, terlebih karena euforia AI dinilai telah mendorong valuasi ke tingkat yang terlalu mahal.

Sebagai produsen chip AI terbesar, Nvidia kini menjadi barometer utama reli sektor teknologi.

Kinerja Nvidia dalam dua tahun terakhir telah mengangkat berbagai saham teknologi serta perusahaan yang terlibat dalam ekspansi infrastruktur besar-besaran untuk mendukung penggunaan AI.

Tidak heran jika laporan kinerja yang akan dirilis pada Rabu (19/11/2025) malam waktu setempat disebut sangat krusial, bukan hanya bagi sektor teknologi, tetapi juga bagi industri manufaktur dan utilitas.

Matt Orton, Chief Market Strategist Raymond James Investment Management, memperingatkan bahwa jika pertumbuhan Nvidia tidak memenuhi ekspektasi atau komentar manajemennya tidak sekuat yang diharapkan, tekanan terhadap saham-saham bertema AI kemungkinan bakal meningkat.

“Jika pertumbuhan yang diharapkan pasar dari Nvidia tidak tercapai atau komentar manajemennya tidak sepositif yang diperkirakan, maka tekanan terhadap saham-saham bertema AI kemungkinan akan meningkat,” ujar Matt Orton.

Saham Nvidia sendiri sudah melonjak sekitar 1.000 persen sejak peluncuran ChatGPT pada November 2022, termasuk kenaikan lebih dari 40 persen sejak awal tahun yang membuat valuasi perusahaan ini sempat menembus angka 5 triliun dollar AS bulan lalu.

Dengan bobot sekitar 8 persen di S&P 500 dan 10 persen di Nasdaq 100, kinerja Nvidia memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan indeks.

Konsensus analis memprediksi pertumbuhan laba per saham sebesar 53,8 persen secara tahunan pada kuartal fiskal III, dengan pendapatan diperkirakan mencapai 54,8 miliar dollar AS.

Ekspektasi jangka panjang juga meningkat, terlihat dari proyeksi pendapatan fiskal 2027 yang naik 15 persen sejak akhir Mei menjadi sekitar 285 miliar dollar AS.

Melissa Otto, Head of Research S&P Global Visible Alpha, menilai bahwa pasar sudah banyak memasukkan sentimen positif ke harga saham sehingga arahan manajemen ke depan akan menjadi faktor penentu.

Investor juga menantikan pandangan Nvidia terkait permintaan global dan tren belanja modal (capex).

Laporan keuangan Microsoft dan Amazon sebelumnya menunjukkan bahwa belanja pembangunan pusat data dan infrastruktur AI masih solid.

Jimmy Chang, Chief Investment Officer Rockefeller Global Family Office, mengatakan bahwa komitmen capex yang besar seharusnya menjadi sinyal bahwa permintaan belum melemah.

Laporan Nvidia ini menjadi salah satu katalis terbesar yang tersisa pada 2025.

Meski S&P 500 telah naik sekitar 14 persen sejak awal tahun, investor tetap waspada terhadap potensi “gelembung AI”.

James Ragan, Co-CIO dan Direktur Riset Manajemen Investasi D.A. Davidson, mengatakan bahwa investor mulai menuntut bukti lebih kuat mengenai imbal hasil konkret dari investasi AI, tidak hanya janji pertumbuhan.

“Kita memasuki fase di mana investor mulai menuntut bukti lebih kuat mengenai imbal hasil dan arus kas dari investasi AI,” kata James Ragan.

Selain menunggu laporan Nvidia, pasar juga menantikan laporan kinerja dari sejumlah peritel besar seperti Walmart dan Home Depot pekan depan.

Sejumlah data ekonomi yang sempat tertunda akibat shutdown pun berpotensi dirilis dalam waktu dekat.

Di tengah pelemahan sektor teknologi sepanjang bulan ini, sektor lain justru tampil solid, terutama kesehatan, material, dan keuangan. “Ada kesadaran baru di kalangan investor bahwa AI bukan satu-satunya tema investasi yang menarik,” lanjut Ragan.

Tag:  #wall #street #tegang #jelang #laporan #nvidia #gejolak #saham #teknologi #diprediksi #memuncak #pekan

KOMENTAR