IPOC ke-21 Torehkan Rekor Baru Jumlah Peserta Konferensi Sawit Nasional dengan 1.545 Peserta dari 28 Negara
- Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) kembali menegaskan posisinya sebagai forum strategis utama bagi kemajuan industri kelapa sawit Indonesia. Sebagai ajang tahunan yang menjadi acuan arah kebijakan serta gambaran prospek industri sawit, baik di tingkat nasional maupun global,
konferensi ini dihadiri oleh pembicara berkelas internasional, para pengambil kebijakan, dan tokoh-tokoh penting di sektor terkait, menjadikannya semakin relevan bagi pelaku industri sawit.
“Antusiasme untuk acara tahun ini sungguh luar biasa,” ujar Ketua Panitia IPOC ke-21, Mona Surya di Bali International Convention Center (BICC), The Westin Resort Nusa Dua, Bali, Kamis (13/11).
Mona menjelaskan bahwa tahun ini terjadi peningkatan signifikan dalam partisipasi sponsor. Sebanyak 38 perusahaan besar turut mendukung penyelenggaraan konferensi, sementara 113 stan pameran telah terisi penuh, menampilkan berbagai inovasi terbaru dari industri sawit.
Lebih dari itu, IPOC 2025 berhasil mencatat rekor baru jumlah peserta, yakni 1.545 orang dari 28 negara, yang menjadi bukti nyata kuatnya daya tarik dan vitalitas sektor kelapa sawit Indonesia di mata dunia.
Selain menjadi wadah inspiratif bagi pengembangan industri, Mona menekankan bahwa IPOC juga berfungsi sebagai sarana memperkuat jejaring bisnis. Seperti tahun-tahun sebelumnya, konferensi kali ini turut dilengkapi dengan beragam kegiatan networking yang bertujuan membangun kolaborasi antarpelaku usaha.
Rangkaian kegiatan tersebut diawali dengan turnamen golf yang bersifat persahabatan, dilanjutkan dengan sesi santai seperti bincang-bincang sambil menikmati koktail dan acara networking night yang diiringi hiburan. Seluruh kegiatan dirancang untuk membuka peluang kerja sama dan memperkuat kemitraan di antara pelaku industri sawit.
Tahun ini, GAPKI mengusung tema “Navigating Complexity, Driving Growth: Governance, Biofuel Policy, and Global Trade.” Menurut Mona, tema tersebut sangat tepat menggambarkan situasi terkini, di mana industri sawit nasional tengah berhadapan dengan berbagai tantangan global yang semakin kompleks.
Beberapa isu utama yang dihadapi antara lain fluktuasi harga, perlambatan produksi di daerah penghasil utama, serta hambatan perdagangan internasional seperti kebijakan Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR).
Mona menegaskan bahwa regulasi domestik maupun kebijakan global kini bukan sekadar latar belakang, melainkan kekuatan aktif yang turut menentukan arah operasional industri sawit Indonesia.
Meski demikian, ia menilai bahwa di balik tantangan tersebut terdapat peluang besar bagi pertumbuhan industri. Oleh karena itu, agenda konferensi tahun ini disusun secara matang untuk menghasilkan kajian mendalam mengenai kebijakan domestik, strategi penguatan industri, analisis terhadap dampak EUDR, serta peluang pasar baru di tingkat regional dan global.
Diharapkan, IPOC ke-21 dapat memberikan pandangan komprehensif sekaligus proyeksi masa depan mengenai prospek harga minyak sawit dan arah kebijakan industri di tahun-tahun mendatang.
Tag: #ipoc #torehkan #rekor #baru #jumlah #peserta #konferensi #sawit #nasional #dengan #1545 #peserta #dari #negara