Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia. (Suara.com/Novian)
11:30
11 November 2025

Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!

Baca 10 detik
  • Toyota dan Pertamina akan bangun pabrik bioetanol di Lampung dengan investasi Rp 2,5 triliun dan target produksi 60.000 kiloliter per tahun.

  • Pabrik ini mendukung program mandatori E10 2027, untuk memenuhi kebutuhan bioetanol dalam negeri sekitar 4 juta kiloliter.

  • Proses investasi sudah melalui kajian matang, termasuk kesiapan infrastruktur dan regulasi, dengan perusahaan patungan ditargetkan terbentuk awal 2026

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia buka suara soal rencana pembangunan pabrik bioetanol di Lampung oleh Toyota yang bermitra dengan PT Pertamina Persero.

Adapun nilai investasi dari pembangunan pabrik itu mencapai Rp 2,5 triliun.

"Semakin banyak yang membangun, semakin bagus," kata Bahlil kepada wartawan di Jakarta dikutip pada Selasa (11/11/2025).

Pabrik yang akan dibangun diproyeksikan memiliki volume produksi sebesar 60.000 kiloliter per tahun.

Ditargetkan pada awal tahun 2026 perusahaan patungan sudah terbentuk.

Sementara Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri menyebut bahwa rencana investasi itu telah melalui proses kajian yang panjang.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]. PerbesarDirektur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut].

"Jadi tentunya kita melihat semua kesiapan infrastruktur, regulasi, dan tentunya semua keputusan yang kita ambil sudah melalui kajian yang panjang. Dan mendapat dukungan dari semua pihak," ujarnya.

Pembangunan pabrik bioetanol di Lampung, sebelumnya diungkap Wakil Menteri investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu.

Pembangunan itu bagian dari rencana pemerintah yang akan memberlakukan mandatori E10 pada 2027

Dia memaparkan bahwa kebutuhan BBM dalam negeri mencapai 40 juta kiloliter per tahun.

Dengan pembangunan pabrik bioetanol itu diharapkan dapat meningkatkan produksi bahan bakar dalam negeri.

"Dengan kewajiban E10 maka setidaknya Indonesia membutuhkan sekitar 4 juta kiloliter bioetanol di 2027, agar tidak kehilangan momentum maka persiapan pembangunan pabrik pendukung harus dimulai dari sekarang," ujarnya.

Editor: Dythia Novianty

Tag:  #toyota #investasi #bioetanol #lampung #bahlil #semakin #banyak #semakin #bagus

KOMENTAR