Airlangga Sebut Opsi Utang Whoosh Dibiayai APBN Masih Dibahas
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto(KOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY)
19:40
7 November 2025

Airlangga Sebut Opsi Utang Whoosh Dibiayai APBN Masih Dibahas

- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, pembahasan skema pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih berjalan.

"Masih dalam pembahasan," kata Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).

Proyek KCJB yang dioperasikan dengan nama Whoosh kini menghadapi beban utang besar. PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama tiga badan usaha milik negara lain harus menanggung kerugian sesuai porsi saham masing-masing di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bakal memakai dana negara hasil pengembalian dari kasus korupsi untuk membayar utang proyek Whoosh.

“Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi (setelah diambil negara) saya hemat. Enggak saya kasih kesempatan. Jadi, saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua,” kata Prabowo saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa (4/11/2025).

Prabowo juga menegaskan seluruh uang negara berasal dari pajak rakyat. Ia menyebut subsidi harga tiket kereta menjadi bentuk tanggung jawab negara menyediakan transportasi murah.

Opsi lain pembayaran utang proyek Whoosh juga dibahas. Salah satunya, pembayaran dilakukan bertahap sebesar Rp 1,2 triliun per tahun.

“Saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya tanggung jawab nanti Whoosh semuanya,” ujar Prabowo.

Beban Utang Whoosh

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025 (unaudited) di situs resmi KAI, entitas anak KAI, PT PSBI, mencatat rugi Rp 4,195 triliun sepanjang 2024.

Jika dirata-rata, konsorsium BUMN Indonesia menanggung rugi sekitar Rp 11,49 miliar per hari dari proyek KCJB.

Kerugian berlanjut tahun ini. Hingga semester I-2025, PSBI mencatat rugi Rp 1,625 triliun.

KAI menjadi pemegang saham terbesar di PSBI dengan porsi 58,53 persen, sesuai penugasan era Presiden Joko Widodo. Tiga anggota konsorsium lain adalah PT Wijaya Karya (Wika) 33,36 persen, Jasa Marga 7,08 persen, dan PTPN VIII 1,03 persen.

Tag:  #airlangga #sebut #opsi #utang #whoosh #dibiayai #apbn #masih #dibahas

KOMENTAR