IHSG Masih Menghijau Pagi Ini di Awal Sesi, Rawan Aksi Profit Taking
-
IHSG melonjak 0,09 persen di awal sesi, top gainers termasuk INDF.
-
Kekhawatiran valuasi saham AI Wall Street dapat sentimen negatif.
-
Kenaikan harga batu bara berpeluang topang sektor energi hari ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lagi-lagi melonjak di awal sesi perdagangan Jumat, 7 November 2025. IHSG menghijau di level 8.346.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.06 WIB, IHSG terus terapresiasi 8.344 atau naik 0,09 persen.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 1,54 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,00 triliun, serta frekuensi sebanyak 123.800 kali.
PerbesarLayar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 254 saham bergerak naik, sedangkan 202 saham mengalami penurunan, dan 500 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, ADES, ASPI, CEKA, CMRY, CUAN, FPNI, GEMS, INDF, INTP, LINK, MIKA, MLPT.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, AMMN, ATIC, DSSA, FILM, ITMG, JPFA, MAPI, PGLI, PGUN, SGRO.
Proyeksi IHSG
IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah pada perdagangan Jumat (7/11/2025).
Menurut riset CGS International Sekuritas Indonesia, pelemahan bursa Wall Street akibat kekhawatiran terhadap valuasi saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI) akan menjadi sentimen negatif bagi pasar domestik.
"Melemahnya indeks di bursa Wall Street seiring kekhawatiran investor terhadap valuasi saham berbasis AI diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar," tulis CGS International Sekuritas dalam risetnya.
Meski demikian, analis menilai kenaikan harga batu bara yang masih berlanjut dapat memberikan penopang bagi sektor energi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Sementara itu, berlanjutnya kenaikan harga batu bara berpeluang menjadi sentimen positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan," lanjut laporan tersebut.
Secara teknikal, IHSG diproyeksikan bergerak dalam kisaran support di level 8.270–8.205 dan resistance di area 8.405–8.470.
Pergerakan indeks diperkirakan akan dipengaruhi oleh kombinasi antara aksi ambil untung (profit taking) dan potensi rotasi sektor menuju saham-saham berfundamental kuat.
Sebelumnya, IHSG sempat mencetak rekor tertinggi baru di pekan pertama November, didorong optimisme terhadap ekonomi domestik dan arus masuk investor asing. Namun, volatilitas global dan tekanan dari sektor teknologi dunia kini menjadi faktor yang menahan laju penguatan lebih lanjut.
Tag: #ihsg #masih #menghijau #pagi #awal #sesi #rawan #aksi #profit #taking