Survei BI: Harga Rumah Kuartal III 2025 Tumbuh Terbatas, Penjualan Masih Lesu
Ilustrasi perumahan.(Dok. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR)
08:20
7 November 2025

Survei BI: Harga Rumah Kuartal III 2025 Tumbuh Terbatas, Penjualan Masih Lesu

- Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR), yang mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer pada Kuartal III 2025 tumbuh terbatas.

Hal ini tecermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada Kuartal III 2025 yang tumbuh 0,84 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dibandingkan pada Kuartal II 2025 sebesar 0,90 persen (yoy).

"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh perlambatan kenaikan harga rumah kecil dan menengah yang masing-masing tumbuh sebesar 0,71 persen (yoy) dan 1,18 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan 1,04 persen (yoy) dan 1,25 persen (yoy) pada triwulan IV 2024," tulis bank sentral dalam keterangan tertulis, Kamis (6/11/2025).

Sementara itu, harga rumah tipe besar menunjukkan sedikit kenaikan dari 0,70 persen (yoy) menjadi 0,72 persen (yoy) pada Kuartal III 2025.

BI melaporkan, secara spasial, indeks harga properti residensial di 18 kota mengalami perlambatan secara tahunan. Tercatat perlambatan pertumbuhan terjadi di 11 kota.

Perlambatan terbesar terjadi di kota Surabaya yang mengalami kontraksi pertumbuhan 0,02 persen (yoy) pada Kuartal III 2025, setelah tumbuh 0,44 pada kuartal sebelumnya.

Harga rumah di enam kota tumbuh lebih tinggi dibandingkan pada kuartal sebelumnya. Ini terutama terjadi di kota Pontianak dan Yogyakarta yang masing-masing naik dari 2,28 persen (yoy) dan 0,84 persen menjadi 3,74 persen (yoy) dan 1,92 persen.

Penjualan Properti Terkontraksi

Dari sisi penjualan, hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada Kuartal III 2025 masih terkontraksi, terutama penjualan rumah tipe menengah dan besar di tengah kenaikan penjualan rumah tipe kecil.

Tercatat penjualan rumah tipe besar terkontraksi 23 persen, lebh dalam dari kuartal sebelumnya sebesar 14,95 persen (yoy). Penjulan rumah tipe menengah juga terkontraksi 12,27 persen dan tidak sedalam kontraksi kuartal sebelumnya sebesar 17,69 persen.

Sementara itu, penjualan rumah tipe kecil meningkat sebesar 14,95 persen (yoy) dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 6,70 persen.

Secara keseluruhan, pertumbuhan penjualan properti residensial tercatat terkontraksi sebesar 1,29 persen (yoy). Kontraksi ini membaik dari kuartal sebelumnya yang terkontraksi 3,80 persen.

Sementara dari sisi pembiayaan, survei menunjukkan sumber utama pendanaan untuk pembangunan properti residensial masih berasal dari dana internal pengembang, dengan pangsa mencapai 77,67 persen.

Dari sisi konsumen, mayoritas pembelian rumah di pasar primer dilakukan melalui skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dengan pangsa sebesar 74,41 persen dari total pembiayaan.

Tag:  #survei #harga #rumah #kuartal #2025 #tumbuh #terbatas #penjualan #masih #lesu

KOMENTAR