Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2025 5,04 Persen, Ekonom: Terlalu Optimistis
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Media asing soroti pertumbuhan ekonomi Indonesia.(PIXABAY)
18:24
5 November 2025

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2025 5,04 Persen, Ekonom: Terlalu Optimistis

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,04 persen (year on year/yoy) dinilai sedikit di atas ekspektasi banyak pihak.

Namun, sejumlah ekonom menilai capaian ini masih menyisakan tanda tanya, terutama terkait konsistensi antara data sektoral dan indikator riil di lapangan.

Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky, menilai secara keseluruhan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2025 yang dirilis BPS tampak lebih tinggi dari yang diperkirakan banyak analis.

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. FREEPIK/PIKISUPERSTAR Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, pertumbuhan industri pengolahan yang dilaporkan cukup tinggi belum sepenuhnya sejalan dengan data sektoral, sementara investasi dan konsumsi masyarakat justru menunjukkan dinamika berlawanan.

“Jika memperhatikan indikator lainnya, pertumbuhan ekonomi riil pada kuartal III sejatinya berada di kisaran 4,85 persen, dan untuk setahun penuh 2025 sekitar 4,9 persen,” ujarnya kepada Kompas.com pada Rabu (5/11/2025).

Awalil menambahkan, apabila kecenderungan “memoles” angka pertumbuhan ini berlanjut, target 5,05 persen memang mungkin tercapai di atas kertas, namun laju ekonomi berisiko terkoreksi lebih dalam pada tahun-tahun mendatang.

Menurutnya angka yang diumumkan BPS ini sejalan dengan sinyal dari Purbaya Yudhi Sadewa beberapa hari sebelumnya dan pernyataan Febrio Kacaribu, Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, pada Oktober lalu. 

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.SHUTTERSTOCK/DAVID CARILLET Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Hasil tersebut juga mendekati prediksi Awalil sendiri, yakni 5,02 persen.

Sebaliknya, konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg pada pertengahan Oktober memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,8 persen (yoy).

Selama sebulan terakhir, sebagian besar analis juga pesimistis ekonomi Indonesia mampu menembus angka 5 persen. Sementara itu, pertumbuhan secara kuartalan (quarter to quarter) tercatat 1,43 persen termasuk yang terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan tren tersebut, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 diperkirakan hanya mencapai sekitar 5,05 persen, di bawah target APBN sebesar 5,2 persen dan jauh dari ambisi pemerintah menembus 5,5 persen.

Meski begitu, capaian ini masih lebih baik dibandingkan prakiraan lembaga internasional seperti Bank Dunia dan IMF yang umumnya di bawah 5 persen.

Dari sisi sektoral, industri pengolahan menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan 5,54 persen, melampaui laju ekonomi nasional.

“Jika tren ini berlanjut hingga akhir tahun, maka ini akan menjadi pertama kalinya sejak 2012 sektor manufaktur tumbuh di atas rata-rata nasional,” jelasnya.

Namun, Awalil menilai capaian tersebut tidak sepenuhnya sejalan dengan indikator lain seperti Purchasing Managers’ Index (PMI) yang sempat kontraksi, serta penjualan kendaraan bermotor, semen, dan produk manufaktur yang melemah.

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencatat pertumbuhan impresif 4,93 persen (yoy), tertinggi sejak 2013 dan jauh melampaui rata-rata lima tahun terakhir.

Sementara perdagangan besar dan eceran tumbuh 5,49 persen, memberi kontribusi signifikan terhadap PDB. Sejumlah sektor berbasis jasa seperti komunikasi, akomodasi, dan jasa perusahaan juga menjadi penyokong utama pertumbuhan.


Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2025 tercatat sebesar 4,87 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), melambat dibandingkan capaian pada kuartal IV-2024 yang tumbuh 5,02 persen dan kuartal I-2024 yang tumbuh 5,11 persen.PEXELS/TOM FISK Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2025 tercatat sebesar 4,87 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), melambat dibandingkan capaian pada kuartal IV-2024 yang tumbuh 5,02 persen dan kuartal I-2024 yang tumbuh 5,11 persen.Dari sisi pengeluaran, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 5,04 persen, menunjukkan aktivitas investasi yang masih solid.

Namun, lonjakan subkomponen mesin dan perlengkapan hingga 17 persen menimbulkan pertanyaan mengenai waktu pengakuan investasi tersebut apakah sudah dihitung saat pembelian, ketersediaan, atau penggunaan aktual untuk produksi.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi motor utama ekonomi justru melambat, hanya tumbuh 4,89 persen (yoy), terendah sejak 2011 di luar masa pandemi.

Sebaliknya, konsumsi pemerintah tumbuh signifikan 5,49 persen, tertinggi dalam lima tahun terakhir, di tengah kebijakan efisiensi belanja di pemerintah pusat dan daerah.

Tag:  #pertumbuhan #ekonomi #kuartal #2025 #persen #ekonom #terlalu #optimistis

KOMENTAR