Ogah Kalah dari Malaysia, Indonesia Lanjut Negosiasi Tarif Impor dengan AS Awal November 2025
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah Indonesia akan kembali melakukan negosiasi tarif impor dengan Amerika Serikat (AS) pada awal November 2025.
Negosiasi akan dilakukan usai pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi organisasi kerja sama Asia Pasifik (KTT APEC) yang digelar di Korea Selatan pada 31 Oktober-1 November 2025.
"Indonesia masih bernegosiasi, dan Indonesia ditargetkan dalam bulan November ini, sesudah APEC meeting besok, kita akan memulai negosiasi kembali," ujar Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, dilansir dari YouTube Kompas TV, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, sejumlah negara Asia saat ini sedang menanti kesempatan negosiasi ulang tarif impor dengan Amerika, termasuk di antaranya Korea Selatan, Jepang, dan China.
Indonesia sendiri, menurut Airlangga, sudah menyelesaikan sebagian besar kesepakatan perjanjian tarif impor.
Namun, masih ada proses legal drafting atau penyusunan dokumen hukum yang sedang dibahas dengan AS.
Kejar tarif 0 persen
Saat ditanya soal tarif nol persen untuk sejumlah produk seperti yang diperoleh oleh Malaysia, Airlangga menyatakan Indonesia sudah mengkomunikasikan dengan Amerika.
Misalnya, untuk produk sawit, kakao, dan karet yang tidak diproduksi oleh AS, diminta untuk dikenakan tarif sebesar nol persen.
"Nol persen hampir sama dengan yang didapatkan oleh Malaysia. Jadi kita sudah, sudah kita bicarakan untuk produk-produk yang Amerika tidak bisa produksi, seperti kelapa sawit, kakao, rubber, itu seluruhnya diberikan nol," kata Airlangga. "Kita minta juga untuk komoditas tertentu yang menjadi supply chain untuk misalnya industri medikal (dapat tarif nol persen)," tambahnya.
Sebelumnya, Airlangga pun telah menyatakan bahwa negosiasi tarif impor masih berlangsung intens, setelah sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan (shutdown) di AS.
Ia menambahkan bahwa prinsip dasar perundingan tersebut adalah barang yang bisa ditanam di Indonesia tetapi tidak bisa ditanam di AS akan mendapatkan perlakuan khusus.
"Prinsipnya, kesepakatan ini berlaku untuk produk yang bisa tumbuh di Indonesia tapi tidak di AS,” ujar Airlangga. “Jadi untuk produk seperti kelapa sawit, kakao, dan cokelat, mereka menawarkan tarif nol persen,” imbuhnya.
Sementara itu, AS telah resmi memberikan tarif impor 0 persen untuk sejumlah produk asal Thailand, Malaysia, dan Kamboja, dalam kesepakatan perdagangan baru yang diumumkan saat KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur.
Langkah ini disahkan langsung oleh Presiden Donald Trump, yang juga mencabut kebijakan lama berupa tarif balasan sebesar 19 persen terhadap tiga negara Asia Tenggara tersebut.
Dilansir dari The Nation Thailand, Senin (27/10/2025), kebijakan ini memungkinkan sejumlah produk dari ketiga negara itu masuk ke pasar AS tanpa bea masuk, sekaligus menandai perubahan signifikan dalam arah hubungan dagang Washington dengan Asia Tenggara.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperdalam kerja sama ekonomi dan memperluas diversifikasi perdagangan di kawasan,” tulis laporan tersebut.
Tag: #ogah #kalah #dari #malaysia #indonesia #lanjut #negosiasi #tarif #impor #dengan #awal #november #2025