



Harga Emas Dunia Sentuh Rekor Baru, Menembus 4.300 Dollar AS per Ounce
– Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi pada Kamis (16/10/2025) waktu New York, menembus level 4.300 dollar AS per ounce atau setara sekitar Rp 71,2 juta (kurs Rp 16.500 per dollar AS).
Lonjakan ini mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap aset aman (safe haven) di tengah ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 2,6 persen menjadi 4.316,99 dollar AS per ounce pada pukul 16.07 waktu setempat, setelah sempat menyentuh rekor 4.318,75 dollar AS per ounce. Sementara kontrak berjangka emas untuk pengiriman Desember 2025 ditutup naik 2,5 persen ke posisi 4.304,60 dollar AS per ounce.
Sejak awal tahun, harga emas telah menguat lebih dari 60 persen. Kenaikan ini dipicu oleh kombinasi faktor, mulai dari ketegangan geopolitik global, ekspektasi pemangkasan suku bunga agresif oleh bank sentral, pembelian besar-besaran oleh bank sentral dunia, hingga arus masuk dana ke produk reksa dana berbasis emas (ETF).
“Pergerakan harga emas ke depan akan sangat dipengaruhi oleh arah kebijakan suku bunga menuju 2026 serta perkembangan hubungan Amerika Serikat dan China,” ujar analis MarketPulse dari OANDA, Zain Vawda, dikutip dari Reuters, Jumat (17/10/2025).
Vawda menambahkan, jika ketegangan dagang kedua negara terus memburuk tanpa kesepakatan, emas berpotensi menembus level psikologis 5.000 dollar AS per ounce atau sekitar Rp 82,5 juta.
Di sisi lain, investor terus mencermati langkah The Federal Reserve. Para pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober dan Desember 2025, masing-masing dengan probabilitas 98 persen dan 95 persen.
Kondisi suku bunga rendah cenderung menguntungkan emas karena logam mulia ini tidak memberikan imbal hasil (non-yielding).
Kenaikan harga emas juga diperkuat oleh krisis politik di dalam negeri Amerika Serikat. Penutupan sementara pemerintahan (shutdown) membuat sejumlah data ekonomi tidak terbit.
Kementerian Keuangan AS memperingatkan, kondisi itu bisa menekan perekonomian hingga 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp 247,5 triliun per minggu.
Lembaga keuangan global juga menyesuaikan pandangannya terhadap harga emas. HSBC, misalnya, menaikkan proyeksi rata-rata harga emas 2025 menjadi 3.355 dollar AS per ounce, dengan alasan meningkatnya permintaan sebagai aset aman di tengah ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi, dan pelemahan nilai dollar AS.
Harga perak dunia naik
Selain emas, harga perak juga mencetak rekor baru. Komoditas logam mulia itu naik 1,8 persen ke 54,04 dollar AS per ounce atau sekitar Rp 891.660, setelah sempat mencapai rekor tertinggi 54,15 dollar AS per ounce.
Kenaikan harga perak terjadi seiring penguatan emas dan terbatasnya pasokan di pasar fisik.
Sementara itu, harga platinum naik 3,2 persen menjadi 1.706,65 dollar AS per ounce, dan palladium menguat 4,6 persen ke 1.606 dollar AS per ounce.
Tag: #harga #emas #dunia #sentuh #rekor #baru #menembus #4300 #dollar #ounce