



Wall Street Ditutup Bervariasi, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Intraday
Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street ditutup bervariasi pada Rabu (8/10/2025) sore waktu setempat (Kamis pagi WIB).
Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencetak rekor intraday dan penutupan tertinggi sepanjang masa pada hari Rabu.
Sehari sebelumnya, pasar baru saja terkoreksi setelah mencatat reli selama tujuh hari berturut-turut, akibat saham Oracle yang anjlok.
Indeks S&P 500 naik 0,58 persen dan ditutup pada level 6.753,72, didukung oleh kenaikan sektor teknologi informasi, utilitas, dan industri.
Ketiga sektor tersebut mencatatkan rekor penutupan tertinggi baru.
Lalu, indeks Nasdaq Composite naik 1,12 persen dan ditutup pada level 23.043,38.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,20 poin dan mengakhiri hari pada 46.601,78.
Pasar saham menunjukkan sedikit respons terhadap rilis risalah rapat Federal Reserve September ketika terjadi pemotongan suku bunga pertama kali pada 2025.
Risalah rapat tersebut menunjukkan bahwa The Fed terpecah terkait keputusan berapa kali pemangkasan suku bunga akan terjadi.
Pada perdagangan kemarin, saham Nvidia naik 2 persen setelah CEO Jensen Huang mengatakan adanya peningkatan permintaan dalam beberapa bulan terakhir.
Ia juga mengonfirmasi keterlibatan perusahaan dalam pendanaan startup kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI, dan mengatakan ada peluang pembiayaan yang mereka lakukan.
Langkah itu diambil sehari setelah sebelumnya saham perusahaan chip AI tersebut ditutup melemah.
Senada, saham Oracle juga melemah setelah mencatat margin keuntungan yang lebih rendah pada bisnis cloud.
Laporan yang sama mengeklaim bahwa perusahaan merugi dalam beberapa kesepakatan penyewaan chip Nvidia.
Banyak pengamat pasar mendesak investor untuk menyeimbangkan kembali portofolio mereka, sekaligus mengakui bahwa mungkin ada potensi kenaikan lebih lanjut sebelum reli AI berakhir.
Sementara itu, penutupan pemerintah yang sedang berlangsung memasuki hari kedelapan pada Rabu kemarin.
Senat kembali menolak rancangan undang-undang pendanaan sementara yang saling bertentangan.
Pemungutan suara ini menandai keenam kalinya Senat gagal mengajukan rancangan undang-undang untuk membuka kembali pemerintahan.
Penghentian sejauh ini tidak terlalu membebani pasar saham, tetapi menimbulkan risiko yang lebih besar terhadap sentimen seiring berjalannya waktu, mengingat potensi pukulan terhadap ekonomi AS.
Tag: #wall #street #ditutup #bervariasi #indeks #nasdaq #cetak #rekor #intraday