Pengusaha Migas Yakini Pemilu dan Pilpres Tak Pengaruhi Minat Investasi di Indonesia
- Pengusaha meyakini Indonesia yang sedang memasuki tahun politik karena ada helatan Pemilihan Umum (Pemilu) - Pemilihan Presiden (Pilpres) tidak mempengaruhi minat investor untuk menanamkan investasi di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) di tanah air.
Direktur Eksekutif Indonesia Petroleum Association (IPA), Marjolijn Wajong menilai, situasi politik di dalam negeri cenderung cukup stabil, sehingga para investor meyakini bahwa iklim industri migas di Indonesia pada posisi yang baik.
Salah satu yang membuat pengusaha optimis, yakni terus adanya penemuan sejumlah cadangan migas baru di Tanah Air.
"Menurut saya tetap (tak terpengaruh), karena para investor melihat bahwa kita cukup aman. Kedua, harga minyak gas cukup baik," kata Marjolijn dalam acara media briefing bertema 'Menanti Arah Pemimpin Baru di Sektor Migas' yang berlangsung di Jakarta, Kamis (1/2).
"Stabil, aman, bahkan ada temuan (cadangan) baru, yang akhirnya satu dengan lainnya berpikir ternyata Indonesia potensinya masih ada ya. Jadi lihat sekarang pergerakan sekarang cukup baik, cukup aktif dan minta aktif lagi ke depannya," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat kinerja investasi Hulu Migas telah melampaui tren kinerja hulu migas secara global. Realisasi investasi hulu migas sepanjang 2023 mencapai USD 13,7 miliar atau sekitar Rp 210 triliun.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, realisasi investasi tahun ini tercatat meningkat 13 persen dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2022. Bahkan, tercatat melampaui pertumbuhan investasi hulu migas global yang diperkirakan berada di kisaran 6,5 persen.
"Realisasi investasi hulu migas di 2023 sekaligus menjadikannya sebagai investasi terbesar sejak tahun 2016 atau dalam 8 tahun terakhir," kata Dwi Soetjipto dalam konferensi pers Capaian Kinerja Hulu Migas Tahun 2023 di Gedung Wisma Mulia Jakarta, Jumat (12/1).
Dwi menjelaskan, meningkatnya investasi hulu migas di Indonesia dalam 8 tahun terakhir menunjukkan bahwa upaya-upaya Pemerintah dan SKK Migas untuk meningkatkan iklim investasi telah mampu mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali melirik sektor hulu migas.
Ia juga mengaku optimisme bahwa tren investasi akan terus meningkat pada masa mendatang. Terkait investasi hulu migas untuk mencapai target long term plan (LTP) menuju target 2030, Dwi menyampaikan bahwa tahun 2023 Investasi hulu migas pertama kalinya mampu melampaui target investasi yang telah ditetapkan dalam LTP.
“Berdasarkan perhitungan dalam LTP, sesungguhnya target investasi adalah USD 13 miliar sehingga capaian investasi 2023 yang sebesar USD 13,7 miliar lebih tinggi sekitar 5 persen dari target LTP. Untuk tahun 2024 kami telah menetapkan target investasi yang jauh lebih tinggi sekitar USD 17,7 miliar atau diatas target LTP yang sebesar USD 16 miliar," jelas Dwi.
Tag: #pengusaha #migas #yakini #pemilu #pilpres #pengaruhi #minat #investasi #indonesia