Geliat Positif Industri Mamin Sambut Investasi Rp 3,3 Triliun, Pabrik Baru PepsiCo di Cikarang Serap 400 Tenaga Kerja
PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages meresmikan pabrik baru dengan nilai investasi mencapai USD 200 miliar atau Rp 3,3 triliun di Cikarang, Jawa Barat. (Nurul Fitriana/JawaPos.com)
21:00
19 Juni 2025

Geliat Positif Industri Mamin Sambut Investasi Rp 3,3 Triliun, Pabrik Baru PepsiCo di Cikarang Serap 400 Tenaga Kerja

Industri minuman bergeliat seiring masuknya investasi baru di sektor tersebut. PT PepsiCo Indonesia sebagai salah satu pemain industri minuman baru-baru ini meresmikan pabrik baru di Kawasan Industri GIIC, Cikarang.

Pemerintah menyampaikan apresiasi atas komitmen investasi senilai USD 200 juta atau setara Rp 3,3 triliun yang digelontorkan perusahaan global asal Amerika Serikat tersebut. Pabrik yang telah mulai beroperasi sejak Januari 2025 itu memproduksi makanan ringan seperti Lay’s, Cheetos, dan Doritos, dengan kapasitas 24.000 ton per tahun dan menyerap hampir 400 tenaga kerja.

"Kehadiran pabrik ini tidak hanya memperkuat industri makanan ringan nasional, tetapi juga membuka lapangan kerja dan mempercepat substitusi impor," ujar Faisol.

Dia menyebut, industri makanan dan minuman (mamin) masih menjadi motor penggerak ekonomi nasional, dengan pertumbuhan PDB sebesar 6,04 persen pada kuartal I 2025, lebih tinggi dari pertumbuhan industri pengolahan non-migas dan PDB nasional. Pada periode yang sama, sektor ini menyumbang 41,15 persen terhadap PDB industri pengolahan non-migas dan mencatat nilai ekspor sebesar USD11,78 miliar.

PepsiCo dinilai turut berkontribusi terhadap pemberdayaan lokal melalui kemitraan dengan 200 petani kentang dan 200 petani jagung dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Program ini meliputi pelatihan bibit unggul dan peningkatan produktivitas. Di sisi lain, pabrik ini juga menerapkan prinsip keberlanjutan dengan menggunakan 100 persen air daur ulang dan energi terbarukan.

"Kami berharap PT PepsiCo Indonesia terus memperluas dampaknya, baik dalam penciptaan nilai tambah ekonomi, peningkatan kesejahteraan petani, maupun komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan," urai Faisol.

Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika menambahkan bahwa kehadiran PepsiCo di Indonesia mencerminkan kepercayaan global terhadap potensi industri mamin nasional. "Ini adalah bukti bahwa Indonesia tak hanya menjadi pasar konsumtif, tapi juga pusat produksi kompetitif," tegasnya.

Putu menyebut Kemenperin akan terus mendorong industri mamin melalui dukungan teknologi, penguatan SDM industri, serta pengembangan rantai pasok berbasis bahan baku lokal. CEO PepsiCo Indonesia Asif Mobin menyatakan bahwa Indonesia menjadi pasar strategis dalam rencana ekspansi PepsiCo di Asia Pasifik.

"Kami bangga bisa mendukung penguatan industri lokal dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara jangka panjang," ujarnya.

Masih soal industri makanan dan minuman, partisipasi Indonesia dalam pameran makanan dan minuman terbesar di Amerika Latin, APAS Show 2025, membuahkan hasil manis. Produk makanan olahan seperti mi instan, biskuit, dan wafer asal Indonesia mencatatkan transaksi senilai lebih dari Rp18,4 miliar selama pameran yang berlangsung pada 12–15 Mei 2025 di Expo Center Norte, Sao Paulo, Brasil.

Pencapaian ini sebagian besar diperoleh melalui sesi business matching yang difasilitasi oleh Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sao Paulo. Kepala ITPC Sao Paulo, Donny Tamtama, menyebut potensi transaksi dari kegiatan tersebut mencapai USD 1,12 juta, dengan melibatkan 23 perusahaan importir dan distributor lokal Brasil.

"Produk Indonesia tak hanya tampil sebagai peserta, tapi menjadi sorotan dalam menghadirkan inovasi pangan yang sesuai dengan tren konsumen global," ujar Donny.

Selama empat hari pameran, Anjungan Indonesia berhasil menarik lebih dari 1.000 pengunjung, dengan menampilkan enam perusahaan besar seperti PT ABC President, PT Konimex, Kokola Group, PT Mayora Indah, PT Manohara Asri, dan PT Paragon Technology.

Selain partisipasi di pameran utama, ITPC juga memfasilitasi pertemuan bisnis lanjutan dengan sejumlah jaringan ritel dan supermarket besar Brasil, seperti Towa, Shibata, Marukai, dan Santa Luzia. Minister Counsellor Kedutaan Besar RI di Brasilia Gopokson T. Situmorang menilai APAS Show menjadi momentum strategis bagi ekspansi pasar produk makanan Indonesia.

"Kami berharap partisipasi ini dapat memperkuat posisi produk Indonesia di Brasil dan memperluas jangkauan pasar ekspor," urainya.

Kinerja ekspor Indonesia ke Brasil juga menunjukkan tren positif. Pada Januari–April 2025, ekspor mencapai USD 280 ribu, naik tajam dari USD 49,3 ribu pada periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor makanan olahan Indonesia ke Brasil sepanjang 2024 tercatat sebesar USD 568,3 ribu, dengan tren pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 10,48 persen selama 2020–2024.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #geliat #positif #industri #mamin #sambut #investasi #triliun #pabrik #baru #pepsico #cikarang #serap #tenaga #kerja

KOMENTAR