PTBA Raup Laba Bersih Rp 5,10 Triliun di 2024
Gedung PT Bukit Asam (PTBA).
18:59
8 April 2025

PTBA Raup Laba Bersih Rp 5,10 Triliun di 2024

PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID membukukan pendapatan sebesar Rp 42,76 triliun, tumbuh 11 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Berkat pertumbuhan pendapatan tersebut, Perseroan mencetak laba bersih Rp 5,10 triliun dan EBITDA Rp 8,30 triliun. Total aset perusahaan per 31 Desember 2024 sebesar Rp 41,79 triliun, tumbuh 8 persen secara tahunan.

"Kenaikan pendapatan terutama ditopang oleh penjualan ekspor yang mencapai 20,26 juta ton atau naik 30 persen secara tahunan," kata Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/4/2025).

Penjualan domestik juga meningkat 6 persen secara tahunan menjadi 22,64 juta ton. Total penjualan pada 2024 mencapai 42,89 juta ton atau tumbuh 16 persen secara tahunan.

Penjualan batu bara PTBA didominasi oleh pasar domestik. Namun secara bauran, porsi ekspor semakin meningkat. Saat ini, porsi pasar domestik sebesar 53 persen dan ekspor 47 persen.

Perseroan berhasil merealisasikan belanja modal sebesar Rp 2,35 triliun sepanjang 2024, meningkat 17 persen secara tahunan.

Belanja modal ini terutama untuk pengembangan bisnis, di antaranya pengembangan angkutan batu bara Tanjung Enim - Keramasan.

Kinerja baik dapat dicapai meski terdapat berbagai tantangan, di antaranya koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar.

Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi 12 persen secara tahunan dari USD 84,76 per ton pada 2023 menjadi USD 74,19 per ton di 2024.

Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 22 persen secara tahunan menjadi USD 134,85 per ton pada 2024, dari USD 172,79 per ton pada 2023.

Oleh karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik.

Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.

Cost leadership ini tergambar dari pengendalian nisbah kupas (stripping ratio) yang pada 2024 sebesar 6,23x. Nisbah kupas tersebut masih di bawah target 2024 yang mencapai 6,44x.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA), perusahaan tambang batu bara milik negara, memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.

Berdiri sejak tahun 1919, PTBA telah menjadi salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia, dengan wilayah operasi utama di Sumatera Selatan.

Lebih dari sekadar penambang, PTBA terus bertransformasi menjadi perusahaan energi yang berkelanjutan.

Hal ini tercermin dalam upaya diversifikasi bisnis ke sektor energi baru dan terbarukan (EBT), seperti pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai substitusi LPG.

Komitmen terhadap keberlanjutan juga diwujudkan melalui penerapan praktik pertambangan yang bertanggung jawab, termasuk reklamasi lahan pasca tambang dan program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi.

PTBA aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program CSR di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Di tengah tantangan transisi energi global, PTBA berupaya menyeimbangkan kebutuhan energi saat ini dengan investasi pada energi masa depan.

Perusahaan berfokus pada peningkatan efisiensi operasional, pengembangan teknologi bersih batu bara, dan ekspansi ke bisnis EBT.

Dengan strategi yang tepat, PTBA optimis dapat terus berkontribusi pada ketahanan energi nasional, menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan serta masyarakat. Masa depan PTBA sebagai pilar energi nasional yang berkelanjutan terlihat semakin cerah.

Editor: Iwan Supriyatna

Tag:  #ptba #raup #laba #bersih #triliun #2024

KOMENTAR