

Pelatihan bagi pelaku UMKM untuk memperluas pasar hingga menembus Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji. (HUMAS BPKH)


Jadi Obat Rindu Kampung Halaman, Permudah Akses Ekspor Rendang untuk Konsumsi Jamaah Haji Indonesia
- Jamaah haji Indonesia nantinya akan tinggal di Arab Saudi sekitar 40 hari. Lamanya masa tinggal itu, kerap membuat jamaah kangen kampung halaman. Khususnya rindu olahan khas dari daerah asal jamaah haji. Diantaranya olahan rendang. Untuk mengatasi masalah tersebut, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM. Supaya mereka bisa ikut ekspor olahan daerah masing-masing, untuk menyasar jamaah haji Indonesia selama di Saudi. Pendamping itu dilakukan lewat pelatihan UMKM bertajuk UMKM Goes to Hajj. Kali ini giliran pelaku UMKM di Padang dan sekitarnya yang mendapatkan pelatihan atau pendampingan. Lewat pelatihan itu, diharapkan menjadi langkah strategis untuk membuka peluang ekspor. Anggota Badan Pelaksana BPKH Harry Alexander mengatakan, program itu juga memberikan akses bagi pelaku UMKM dan memberikan kemudahan tenaga kerja mendaftar haji. BPKH mengajak grup pengusaha perhotelan, retail, dan eskpor-impor di Arab Saudi, untuk berperan dalam membantu UMKM mendistribusikan produknya ke pasar Arab Saudi. Harry menegaskan komitmen BPKH dalam mendukung inovasi dan kolaborasi dalam ekosistem perhajian. Termasuk optimalisasi dana kelolaan melalui peningkatan pendaftaran haji dari sektor UMKM. Dia menegaskan UMKM di Indonesia dapat turut serta dalam ekosistem perhajian. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan penyediaan makanan khas Indonesia pada musim haji. "Seperti rendang. Sehingga dengan akses pasar yang lebih luas para pelaku UMKM dapat berkembang untuk mampu mendaftar haji," ujar Harry dalam keterangannya Minggu (23/2). Dalam kesempatan yang sama, Buya Anwar Abbas selaku Wakil Ketua Umum MUI dan Ketua PP Muhammadiyah yang membawahi UMKM, menekankan bahwa potensi produk Sumatera Barat bukan hanya bumbu rendang atau olahan rendang. Tetapi juga berbagai bumbu khas lainnya yang dapat menembus pasar global dan menjadi titik awal pembentukan kota devisa. "PP Muhammadiyah memiliki 24 cabang Muhammadiyah di seluruh dunia yang bisa dijadikan kanal promosi dan distribusi produk HIPERMI (Himpunan Pengusaha Randang Minang Indonesia)," tambahnya. Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Endrizal, menegaskan kesiapan pemerintah provinsi dalam mendukung program itu. Pemerintah provinsi siap menjadi perusahaan pendamping dalam kerja sama program UMKM Goes to Hajj. "Kami juga akan mengerahkan dinas dan tenaga pendamping untuk memastikan kelancaran program ini," ujarnya. Seperti diketahui salah satu potensi ekonomi Provinsi Sumatera Barat yang perlu dikembangkan yaitu bumbu dan olahan rendang. Untuk diketahui industri pengelolaan bumbu rendang butuh bahan baku yang erat kaitannya dengan petani dan Sumatera Barat yang agraris.
Editor: Estu Suryowati
Tag: #jadi #obat #rindu #kampung #halaman #permudah #akses #ekspor #rendang #untuk #konsumsi #jamaah #haji #indonesia