Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
- Google Indonesia merilis YIS 2025 menunjukkan apresiasi kuat terhadap budaya Indonesia Timur.
- Pencarian populer mencerminkan minat masyarakat terhadap olahraga baru seperti padel dan keuangan digital.
- Kecerdasan buatan (AI) menjadi tren penting sebagai alat ekspresi kreatif masyarakat sepanjang tahun.
Google Indonesia kembali merilis Google Year in Search (YIS) 2025, yang merangkum berbagai topik paling banyak dicari masyarakat sepanjang tahun.
Menariknya, selain tren budaya, olahraga, hingga teknologi, dua nama tokoh publik yakni Purbaya Yudhi Sadewa dan Ahmad Sahroni juga mencuat sebagai pencarian populer.
Kotak pencarian Google kembali membuktikan diri sebagai “cermin besar” rasa penasaran publik, tempat bertemunya pertanyaan sederhana hingga isu-isu besar.
Di tahun 2025, pencarian masyarakat Indonesia menunjukkan satu pola kuat, yakni semangat eksplorasi diri, kebanggaan lokal, serta hasrat menguasai teknologi dan keuangan digital.
Communication Manager Google Indonesia, Feliciana Wienathan, mengungkapkan bahwa Google Year in Search 2025 tetap menghadirkan delapan kategori utama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Namun, ada warna baru yang membuat tahun ini terasa lebih spesial.
PerbesarPenerima penghargaan Google Year in Search 2025, Jakarta, Kamis (4/12/2025). [Suara.com/Dythia]“Tahun ini ada dua kategori khusus dari cabang olahraga, yaitu lari dan juga padel,” ujar Feliciana dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Tak hanya itu, Google mencatat ada empat tren besar yang paling menonjol dalam perilaku pencarian masyarakat Indonesia sepanjang 2025.
1. Suara Indonesia Timur Menggema di Panggung Nasional
Tren pertama didominasi oleh menguatnya apresiasi terhadap budaya Indonesia Timur.
Musik, istilah, hingga kekayaan lokal dari wilayah timur Nusantara viral dan menjadi konsumsi nasional.
“Kita melihat suara Indonesia Timur semakin meningkat dan semakin diapresiasi,” kata Feliciana.
Lonjakan pencarian seperti “apa itu stecu”, hingga lirik lagu “Pica-pica” dan “Tabola Bale”, menjadi bukti kuat bahwa masyarakat semakin ingin mengenal dan merayakan keberagaman budaya daerah.
Semangat kedaerahan pun kini menjadi penggerak utama tren nasional.
2. Padel Jadi Ikon Gaya Hidup Olahraga Modern
Tren kedua datang dari dunia olahraga, khususnya padel, yang menjelma menjadi simbol gaya hidup baru yang modern dan aspiratif.
PerbesarPenerima penghargaan Google Year in Search 2025, Jakarta, Kamis (4/12/2025). [Suara.com/Dythia]Rasa penasaran publik terhadap olahraga ini melonjak tajam sepanjang 2025.
“Nggak cuma seperti fenomena olahraga saja, tapi banyak sekali pencarian-pencarian yang related. Makanya kita sediakan khusus satu list untuk lari dan juga padel, karena kita lihat ini bukan sekadar tren, tapi sudah mendalami,” jelas Feli.
Pencarian seperti “Apa itu padel” dan “Gimana cara mulai main padel” mencerminkan antusiasme masyarakat untuk mencoba tantangan baru sekaligus menjalani hidup yang lebih sehat.
3. Melek Finansial dan Teknologi Jadi Target Baru Masyarakat
Tren ketiga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin serius menguasai keuangan pribadi dan teknologi digital.
Beragam pencarian praktis sehari-hari melonjak drastis.
“Kalau niat belajar itu selalu ada setiap tahun. Yang berbeda tahun ini adalah bagaimana masyarakat ingin mengontrol kehidupan mereka di era digital,” ungkap Feliciana.
Kata kunci seperti “Gimana cara baca QRIS”, “Coretax”, hingga “Gimana cara isi token listrik” menjadi bukti tren ini.
Menariknya, nama-nama tokoh publik pun ikut memantik rasa ingin tahu, seperti “Siapa Purbaya”, “Purbaya Yudhi Sadewa”, hingga “Siapa Ahmad Sahroni”.
Fenomena ini mencerminkan semakin kuatnya keinginan masyarakat untuk menjadi warga yang melek finansial dan melek teknologi.
PerbesarKata kunci paling banyak dicari di Google sepanjang 2025 dalam Google Year in Search 2025, Jakarta Kamis (4/12/2025). [Suara.com/Dythia]4. Imajinasi Berubah Jadi Visual Lewat AI
Tren keempat datang dari pesatnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk kebutuhan kreatif.
AI kini tak lagi sekadar alat kerja, tapi sudah menjadi bagian dari proses berekspresi masyarakat.
Pencarian seperti “Gimana cara bikin foto AI” dan “Gimana cara mengedit foto” melesat, seiring populernya pemanfaatan alat seperti Gemini AI.
“AI tidak lagi hanya alat kerja, tetapi telah menjadi co-creator yang memungkinkan pelajar, pekerja kreatif, pelaku UMKM, konten kreator, dan siapa pun untuk memvisualisasikan ide mereka menjadi karya nyata dengan cepat,” pungkas Feliciana.
Google Year in Search 2025 pun menegaskan satu hal, yakni masyarakat Indonesia kini semakin berani berekspresi, bangga pada budaya lokal, aktif mengadopsi gaya hidup baru, serta semakin haus akan penguasaan teknologi dan finansial di era digital.
Tag: #google #year #search #2025 #dari #budaya #timur #hingga #purbaya #ahmad #sahroni #ikut #jadi #sorotan