Desa Wisata Adat Kemiren Sukses Jadikan Ragam Tradisi sebagai Daya Tarik Andalan dan Meraih Penghargaan ADWI 2024
Desa yang terletak di Kecamatan Glagah, Banyuwangi, ini sudah lama digadang-gadang bakal berprestasi. Deretan atraksi wisata dan budayanya mendapat apresiasi tinggi.
RAGAM tradisi khas Osing benar-benar menjadi trade mark Desa Kemiren. Aneka budaya luhur ini pula yang menjadi sajian utama untuk para wisatawan yang singgah.
Saat mulai memasuki kawasan desa wisata ini, pengunjung langsung disuguhi deretan rumah adat suku Osing yang berdiri megah. Berbagai atraksi budaya juga dapat dinikmati, seperti tari gandrung, tari jaran goyang, musik angklung paglak, musik lesung, dan kesenian barong Osing Kemiren.
Selain itu, ada Mocoan Lontar Yusup, yang menjadi warisan budaya tak benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2019, serta pembacaan Burdah.
Jika beruntung, wisatawan bisa menyaksikan tradisi tahunan masyarakat Kemiren. Misalnya, Barong Ider Bumi yang digelar tiap tanggal 2 Syawal atau rangkaian bersih desa yang diadakan setiap malam Kamis atau malam Senin pada pekan pertama bulan Dzulhijjah.
BISA BELAJAR: Wisatawan asing berksempatan untuk mempelajari proses pembuatan batik khas desa. (RAMADA KUSUMA/JAWA POS RADAR BANYUWANGI)
Di bawah binaan Lembaga Adat Desa (LAD) Kemiren, ragam tradisi tersebut dijaga melalui delapan sanggar budaya. Selain itu, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kencana Desa Kemiren juga berinovasi menjadikan tradisi itu sebagai suguhan wisata andalan.
“Kerja sama antarelemen dan generasi desa, terutama para pemuda, membuat mereka mampu melakukan branding terhadap hal-hal yang sebelumnya dianggap kuno dan ndeso menjadi objek wisata,” ujar M. Arifin, Kepala Desa Kemiren.
Arifin menjelaskan bahwa berbagai atraksi tersebut dapat dinikmati melalui paket wisata yang tersedia. Wisatawan bisa memilih atraksi apa saja yang ingin dinikmati. Selain atraksi budaya, ada juga makanan khas seperti pecel pitik, semanggi, dan kuliner khas Osing lainnya. Beragam wisata edukasi juga dapat menjadi pilihan wisatawan.
Seluruh sajian tradisi luhur itu dipadukan dengan lengkapnya fasilitas bagi para wisatawan. Di Desa Wisata Adat Osing Kemiren, terdapat 40 homestay milik warga. Selain itu, wisatawan mudah menemukan kafe dengan sajian khas Osing di sepanjang jalan utama desa.
NUANSA RELIGI: Mocoan Lontar Yusup ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh pemerintah. (RAMADA KUSUMA/JAWA POS RADAR BANYUWANGI)
Tidak hanya kuliner, ada juga batik khas Kemiren yang dapat dibeli langsung sebagai oleh-oleh. Bahkan, wisatawan juga bisa mengikuti proses pembuatannya.
Keunggulan itu pula yang membuat Kemiren terpilih menjadi salah satu desa peraih penghargaan pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 yang digelar Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Desa ini meraih predikat juara kedua kategori kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM). (cw1/aif/ris)
Tag: #desa #wisata #adat #kemiren #sukses #jadikan #ragam #tradisi #sebagai #daya #tarik #andalan #meraih #penghargaan #adwi #2024