Bibit Siklon 93S Menguat Jelang Libur Nataru, Wisatawan Waspadai Cuaca Buruk
Ilustrasi hujan lebat. BMKG prakirakan hujan ringan hampir merata di Jakarta pada 19 Desember 2025. Suhu berkisar 23-30 Celcius dengan kelembapan tinggi hingga 91 persen.(Pexels/Arlind D)
17:21
22 Desember 2025

Bibit Siklon 93S Menguat Jelang Libur Nataru, Wisatawan Waspadai Cuaca Buruk

- Wisatawan yang hendak bepergian mengisi libur akhir tahun Natal dan Tahun Baru (Nataru) diimbau mewaspadai cuaca buruk.

Itu karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem, khususnya Pulau Jawa dan kawasan perairan selatan.

Peringatan ini menyusul penguatan signifikan Bibit Siklon Tropis 93S yang terpantau di Samudra Hindia barat daya Jawa Barat.

Berdasarkan analisis BMKG per 21 Desember 2025 pukul 19.00 WIB, sistem tersebut memiliki peluang tinggi berkembang menjadi siklon tropis dalam waktu kurang dari 24 jam dan kini terus dipantau oleh Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta.

BMKG menilai, penguatan bibit siklon ini berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, hingga gelombang laut tinggi.

Ini dapat berdampak langsung pada keselamatan perjalanan wisata selama puncak libur Nataru.

Destinasi wisata Jawa dan pesisir selatan berisiko

BMKG memperingatkan bahwa dampak tidak langsung Bibit Siklon Tropis 93S sudah mulai dirasakan di sejumlah wilayah daratan.

Angin kencang diprakirakan melanda Lampung dan Banten, sementara konvergensi atau pertemuan angin memicu pertumbuhan awan hujan secara masif di wilayah pesisir Sumatra bagian barat, pesisir selatan Jawa, hingga sebagian besar Pulau Jawa.

Citra Satelit 22 Desember 2025 pukul 07.00 WIB terkait Bibit Siklon Tropis 93S.BMKG Citra Satelit 22 Desember 2025 pukul 07.00 WIB terkait Bibit Siklon Tropis 93S.

Prakirawan BMKG, Clara, menjelaskan bahwa meski masih berstatus bibit siklon, kekuatan sistem ini sudah cukup signifikan untuk mengganggu stabilitas atmosfer.

Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang.

Sejumlah wilayah bahkan masuk dalam zona merah potensi cuaca ekstrem, meliputi pesisir barat Bengkulu, pesisir barat Lampung, serta sebagian besar wilayah Pulau Jawa.

BMKG mengimbau masyarakat dan wisatawan yang hendak berlibur ke daerah-daerah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Gelombang tinggi ancam wisata bahari dan penyeberangan

Tak hanya di daratan, BMKG juga mengeluarkan peringatan khusus bagi wisatawan yang berencana melakukan aktivitas bahari atau perjalanan laut selama libur Nataru.

Penguatan Bibit Siklon Tropis 93S memicu gelombang laut kategori sedang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter di sejumlah perairan.

Wilayah yang berpotensi terdampak gelombang tinggi meliputi perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Samudera Hindia barat Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Selat Bali bagian selatan, serta perairan selatan Banten hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selain itu, Samudera Hindia selatan Banten hingga NTB juga masuk dalam zona kewaspadaan.

BMKG menegaskan bahwa kondisi atmosfer yang dinamis akibat pengaruh Bibit Siklon Tropis 93S diperkirakan masih akan berlanjut hingga sistem tersebut bergerak menjauh atau melemah.

Oleh karena itu, wisatawan diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG sebelum dan selama melakukan perjalanan libur Nataru.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bibit Siklon 93S Diprediksi Meningkat Jadi Siklon Tropis Kategori 2, BMKG Keluarkan Peringatan

Tag:  #bibit #siklon #menguat #jelang #libur #nataru #wisatawan #waspadai #cuaca #buruk

KOMENTAR