Kisah Karl Bushby, Jalan Kaki Keliling Dunia Selama 27 Tahun
Setelah 27 tahun berjalan kaki melintasi benua, melewati 25 negara, gurun hingga hutan, petualangan besar Karl Bushby akhirnya memasuki babak akhir.
Melansir News 24, pria asal Inggris itu tinggal menempuh sekitar 1.500 kilometer lagi sebelum benar-benar menutup ekspedisi yang ia mulai sejak 1998.
Saat ini, Bushby tengah berada di Hongaria. Jika tidak ada hambatan, ia memperkirakan akan tiba di kampung halamannya, Hull, Inggris, pada akhir 2026. Di sanalah ibunya menunggu kedatangannya, momen yang selama hampir tiga dekade menjadi tujuan akhirnya.
Bagi Bushby, ekspedisinya bukan sekadar soal fisik dan ketahanan, melainkan pijakan untuk memahami dunia. Ia menilai perjalanan ini membuka matanya terhadap keberagaman budaya, kebaikan manusia, dan bahwa di balik kesulitan, masih banyak orang baik di seluruh penjuru bumi.
Tempuh 49.900 kilometer tidak naik kendaraan
Bushby memulai perjalanannya dari Punta Arenas, Chile, pada 1 November 1998. Saat itu, ia berusia 29 tahun dan merencanakan total perjalanan selama 12 tahun. Kini, usianya menginjak 56 tahun.
Namun, rute ekstrem, hambatan visa, tantangan dana, hingga pandemi membuat ekspedisi bertajuk Goliath Expedition ini melebar menjadi 27 tahun.
Selama 27 tahun, Bushby berjalan kaki sejauh hampir 49.900 kilometer melewati 25 negara. Ia berpegang pada satu aturan tegas, yakni tidak menggunakan transportasi bermotor apa pun.
Keputusan itu membuat rutenya menghadirkan tantangan ekstrem.
Bushby menyeberangi es di Selat Bering, berjalan di tundra Siberia, menembus gurun, melintasi hutan tropis, hingga berenang melintasi beberapa perairan untuk menjaga kontinuitas langkahnya.
Peralatan yang ia gunakan pun sederhana. Tanpa bantuan teknologi navigasi modern, Bushby mengandalkan peta kertas, pensil, dan kalkulator untuk memperkirakan rute berikutnya.
Kini ia sudah di Eropa Timur dan hampir pulang. Meski berada begitu dekat dengan garis akhir, Bushby mengaku perasaannya campur aduk. Ia mengatakan bahwa selama 27 tahun, hidupnya sepenuhnya berpusat pada satu hal, terus berjalan.
“Dan semua itu akan berhenti tiba-tiba saat aku sampai rumah,” ujarnya melansir News24.
Tangkap Layar Karl Bushby
Pelajaran dari dunia dan kebaikan manusia
Sepanjang perjalanan panjangnya, Bushby bertemu ribuan orang dari berbagai negara, budaya, dan latar kehidupan. Ia menyimpulkan bahwa dunia jauh lebih baik daripada gambaran yang sering tampak di media.
“Kebaikan manusia itu nyata,” katanya.
Merujuk pada banyaknya bantuan yang ia terima selama perjalanan, mulai dari makanan, tempat beristirahat, hingga dukungan moral.
Ia menyebut ekspedisi ini bukan hanya perjalanan fisik, melainkan perjalanan memahami dunia dari dekat. Bertemu orang-orang di lokasi paling terpencil membentuk cara pandangnya tentang keberanian, harapan, dan ketahanan manusia.
Ekspedisi Bushby menjadi salah satu perjalanan tanpa kendaraan terpanjang yang pernah dilakukan satu orang.
Selama hampir 30 tahun, ia menempuh rute yang jarang dilalui manusia dan membuktikan bahwa tekad yang konsisten bisa membawa seseorang melampaui batas dirinya.
Saat garis akhir semakin dekat, banyak orang melihat kisah Bushby sebagai pengingat bahwa impian yang tampak mustahil pun bisa dicapai, asalkan terus melangkah, satu langkah setiap hari.
Tag: #kisah #karl #bushby #jalan #kaki #keliling #dunia #selama #tahun