Tragedi Juliana di Rinjani, Bagaimana Prosedur Saat Pendaki Kelelahan di Gunung?
Ilustrasi pendaki. Pendaki wanita asal Brasil jatuh di Gunung Rinjani saat mendaki gunung tersebut. (Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)
11:14
25 Juni 2025

Tragedi Juliana di Rinjani, Bagaimana Prosedur Saat Pendaki Kelelahan di Gunung?

Pendaki asal Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025) ditemukan tidak bernyawa di jurang kedalaman 600 meter pada Selasa (24/6/2025).

Diberitakan Kompas.com (22/6/2025) sebelum ditemukan terjatuh, turis asing tersebut sempat mengalami kelelahan dan disarankan beristirahat oleh pemandu wisata yang mendampinginya.

Diketahui, pendaki asal Brasil bernama Juliana (27 tahun) tersebut melakukan perjalanan bersama enam rekannya menuju Pos Pelawangan Sembalun. 

Saat tiba di Cemara Nunggal, Juliana dilaporkan merasa lelah dan diminta pemandu berhenti untuk beristirahat.  

Lantas, apa yang harus dilakukan saat pendaki merasa kelelahan di jalur pendakian?

Jangan tinggalkan pendaki sendirian

Menurut penjelasan Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Rahman, tindakan yang perlu diambil saat ada pendaki yang merasa kelelahan yaitu STOP (stop, thinking, observation, dan plan).

Pertama, pendaki harus beristirahat, kemudian lakukan pengecekan kondisi kesehatannya, dan lakukan pertolongan pertama sesuai kondisi jika diperlukan. Selain itu, penting untuk menjaga asupan makan dan minum pendaki tersebut.

Apabila setelah istirahat kondisi pendaki kembali stabil, bisa melanjutkan perjalanan dengan jalan pelan-pelan terlebih dahulu.

"Harus didampingi pemandu atau teman pendaki, jangan ditinggal sendiri, berikan motivasi, dan observasi berkala," kata Rahman saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/6/2025).

Tim SAR gabungan melakukan proses evakuasi terhadap Juliana pendaki asal Brasil yang jatuh saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, NTB, Senin (23/6/2025). Media Asing Soroti Nasib Juliana, Pendaki Brasil yang Ditemukan Jatuh di Gunung Rinjani tapi Sulit Dievakuasi Dok. Humas Kantor SAR Mataram Tim SAR gabungan melakukan proses evakuasi terhadap Juliana pendaki asal Brasil yang jatuh saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, NTB, Senin (23/6/2025). Media Asing Soroti Nasib Juliana, Pendaki Brasil yang Ditemukan Jatuh di Gunung Rinjani tapi Sulit Dievakuasi

Namun, sambung Rahman, apabila pendaki merasa tidak kuat secara fisik, kesehatan, dan mental, sebaiknya bawa turun kembali ke perkemahan dengan pendampingan. 

Disamping  itu, kata Rahman, pendaki yang hendak mendaki jalur ekstrem seperti Gunung Rinjani disarankan membawa perlengkapan yang memadai.

Daftar perlengkapan wajib pendakian untuk jalur ekstrem

Berikut beberapa perlengkapan mendaki yang wajib dibawa apabila hendak mendaki gunung ekstrem seperti Gunung Rinjani.

1. Pakaian pendakian dengan sistem layering (lapisan) yang baik inner dan outer-nya (kaos berbahan dryfit lengan panjang/baselayer

2. Jaket hangat

3. Softshel (polar/downjacket/puffy) 

4. Jaket hardshell (waterproof, windbreaker) 

5. Celana lapangan panjang dryfit (no jeans) + celana hardshell (waterproof/windbreaker) 

6. Sepatu trekking 

7. Geiter 

8. Headlamp 

9. Trekking pole 

10. Ransel/backpack 

11. Botol air minum (+3 liter ) 

12. Makanan (roti buah, cokelat, biskuit , snack dll) 

13. Peralatan P3K dan obat2an umum 

14. Topi/kupluk

15. Buff

16. Tali webbing 

17. Emergency blanket 

18. Survival kit 

19. Sunglasses & sun protection (lip balm, sunblock) 

20. Alat komunikasi (misal HT) 

21. Alat navigasi (gps, atau aplikasi digital navigasi)

Tag:  #tragedi #juliana #rinjani #bagaimana #prosedur #saat #pendaki #kelelahan #gunung

KOMENTAR