Kisruh Hak Cipta Lagu Antara Agnez Mo dan Ari Bias, AKSI: Pembelajaran Menghargai Karya
KISRUH HAK CIPTA - Piyu Padi ketua umum AKSI ketika ditemui di kawasan Fatmawati Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025). Piyu sebut kisruh hak cipta lagu kini jadi pembelajaran untuk menghargai karya. 
14:56
18 Februari 2025

Kisruh Hak Cipta Lagu Antara Agnez Mo dan Ari Bias, AKSI: Pembelajaran Menghargai Karya

Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) buka suara soal kisruh pelanggaran hak cipta lagu antara Agnez Mo dengan Ari Bias.

Diwakilkan Ketua Umum AKSI, Piyu Padi menyebut permasalah tersebut memberikan pelajaran berharga untuk para penyanyi hingga pencipta lagu.

Piyu mengatakan, dari situ para musisi bisa lebih menghargai atas karya dari pencipta lagu.

"Perkara hak cipta bukan perkara kecil dan bukan perkara remeh. Ini memberikan pelajaran yang berharga untuk bagaimana seharusnya karya cipta dihargai dan hak-hak penciptanya dipenuhi," ungkap Piyu, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Selasa (18/2/2025).

Agnez Mo telah dinyatakan melanggar hak cipta lagu buntut menyanyikan lagu Bilang Saja ciptaan Ari Bias tanpa izin

Penyanyi 38 tahun itu diharuskan membayar denda Rp1,5 miliar kepada Ari.

Keputusan hukum tersebut pun menimbulkan kontra di kalangan masyarakat hingga para musisi.

Piyu menilai, hal itu karena kurangnya pemahaman mengenai pembayaran royalti atau menghargai karya.

"Itu karena pemahaman yang selama ini diyakini oleh ekosistem bahwa pengguna lagu dalam suatu pertunjukan adalah EO yang seharusnya bertanggung jawab atas izin dan membayar royaltinya," kata Piyu.

Namun gugatan yang diajukan Ari terhadap Agnez nyatanya dikabulkan oleh Majelis Hakim.

Adapun nilai denda tersebut juga merujuk pada Agnez yang membawakan lagu Bilang Saja tanpa izin di tiga konsernya.

"Tapi nyatanya majelis hakim mengabulkan gugatan pencipta lagu yang menghukum dengan denda yang maksimal sesuai yang tertulis pada Pasal 113 Ayat 2 Undang-undang Hak Cipta yaitu 500 juta untuk setiap pelanggaran hak cipta pertunjukkan," beber Piyu.

Namun terlepas dari kontroversi itu, Piyu menegaskan Majelis Hakim juga sudah memeriksa bukti-bukti gugatan dari Ari.

Disebut piyu, bahwa pihak Ari telah mendalilkan persoalan tersebut melalui Undang-undang Hak Cipta.

"Jika kita mengikuti persidangan, Majelis Hakim yang menangani perkara ini telah memeriksa seksama dalil-dalil bukti-bukti dan saksi-saksi dari kedua belah pihak."

"Ari Bias melalui tim kuasa hukumnya mendalilkan pasal-pasal dalam Undang-undang Hak Cipta."

"Sedangkan dari tim Agnez Mo lebih banyak mendalilkan berdasarkan PP mana untuk menghubungkan dalil-dalil dari tim kuasa hukum Ari Bias, dan ternyata ditolak oleh Majelis Hakim dan menyatakan bahwa izin dan royalti adalah dua hal yang berbeda," terangnya.

Dengan adanya putusan tersebut, Piyu menuturkan bahwa kini sudah ada kepastian hukum soal hak cipta lagu.

"Dengan demikian ini menjawab polemik yang selama ini diperdebatkan bahwa Undang-undang Hak Cipta sudah hidup dan berbicara dan di dalam putusan ini sebagai suatu kepastian hukum, yaitu pengguna lagu dalam pertunjukkan adalah pelaku pertunjukkan," ujar gitaris band Padi itu.

(Tribunnews.com/Ifan)

Editor: Ayu Miftakhul Husna

Tag:  #kisruh #cipta #lagu #antara #agnez #bias #aksi #pembelajaran #menghargai #karya

KOMENTAR