Saat Bus AKAP Berubah Jeroan Jadi Bermesin Listrik, Tak Ngebul dan Tak Bergetar, Cuma Berdenging
Bus listrik konversi hasil garapan UI dan Petrosea, mesin diesel dibuang, diganti listrik. (Rian Alfianto/JawaPos.com)
07:00
18 Mei 2024

Saat Bus AKAP Berubah Jeroan Jadi Bermesin Listrik, Tak Ngebul dan Tak Bergetar, Cuma Berdenging

- Penetrasi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai atau KBLB termasuk yang digenjot pemerintah Indonesia. Klaim ramah lingkungan, penggunaan energi yang lebih hijau selalu jadi jargon yang disuarakan kala bicara mengenai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) ini.

Seperti halnya mobil listrik yang saat ini populasinya bisa dilihat bertumbuh di jalanan, bus juga termasuk yang didorong untuk menggunakan tenaga listrik. Bagi warga Jakarta dan beberapa Kota besar di Indonesia malahan sudah bisa merasakan rasanya menaiki bus bermesin listrik ini.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga termasuk yang gencar menggelar ekosistem transportasi umum berbasis bus listrik. Dalam beberapa kesempatan, Menhub, Budi Karya Sumadi mendorong tren industri transportasi yang berteknologi tinggi dan berkelanjutan.

Budi Karya berharap pemerintah mendorong perusahaan angkutan umum agar dapat menyediakan transportasi yang ramah lingkungan dan penggunaan bus berbahan listrik dapat terus meningkat, di mana sebanyak 81 bus listrik telah mendapatkan Sertifikat Registrasi Uji Tipe.

"Saat ini terdapat 81 unit bus listrik yang telah terbit Sertifikat Registrasi Uji Tipe," tuturnya saat menghadiri pameran Busworld Southeast Asia, The Indonesia International Bus Exibition 2024.

Terkait dengan bus listrik, di ajang Busworld 2024 memang terpajang deretan bus-bus bermesin listrik. Tidak hanya merek dari Tiongkok, Hyundai dari Korea Selatan juga ikut memamerkan bus listrik mereka. Pengunjung juga bisa melihat langsung mesin bus listrik bahkan naik dan merasakan sedikit pengalaman saat bus yang harusnya bermesin diesel, bergetar, diubah jadi bermesin listrik.

Tak mau ketinggalan, tim dari Universitas Indonesia (UI) dan perusahaan tambang Petrosea, berkolaborasi menggarap bus listrik konversi. Kendaraan angkutan penumpang setrum tersebut mejeng di pameran Busworld yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 15-17 Mei 2024.

Dijelaskan oleh salah satu tim yang berjaga di sekitar bus listrik tersebut saat berada di pameran Busworld 2024, bus tersebut semula merupakan bus Antar Kota Antar Provinsi atau bus AKAP biasa yang dibeli bekas. Mesin aslinya, mesin diesel, semua ditrondoli, dibuang, diganti mesin listrik dan komponen elektrikal lainnya.

Area mesin diesel bus konvensional disulap jadi seluruhnya listrik. (Rian Alfianto/JawaPos.com)

"Bus ini merupakan pengembangan ketiga. Berangkat dari alasan dana dan kalau membuat baru butuh waktu, makanya lebih memilih konversi," kata Muhammad Alfan, satu tim dari Fakultas Teknik Elektro UI yang ikut mengembangkan bus tersebut dari sisi elektrikal.

Dilanjutkannya, proyek konversi bus listrik tersebut dikerjakan sejak 2022. Ubahannya seperti bisa dilihat pada gambar, ada pada area bagasi belakang yang memuat seluruh komponen mesin dan area bagasi penumpang di tengah yang kini jadi tempat meletakkan baterai.

"Ubahannya, bagasi jadi diisi baterai. Area mesin, yang tadinya berisi mesin, jadi diisi komponen listrik dan komponen elektrikal lainnya termasuk modul dan lain-lain," lanjut Alfan.

Yang menarik dari konversi bus listrik ini ada pada sektor transmisinya. Kalau kebanyakan kendaraan listrik bertransmisi automatic dan mengandalkan seluruh power hanya pada motor listrik atau dinamo, pada bus ini masih menggunakan transmisi manual bawaan.

Dengan kata lain, walaupun motor penggeraknya listrik, feeling naik bus ini masih sama seperti naik bus biasa yang masih bisa merasakan sensasi perpindahan gigi. Sama seperti saat menggunakan mesin diesel aslinya. 

"Motor listriknya AC berjenis BLDC, masih menggunakan transmisi manual sebelumnya," kata Alfan menerangkan.

Secara umum, seperti bisa dilihat pada gambar, tidak perbedaan bus listrik ini dari sisi eksterior jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya saat masih menggendong mesin diesel. Sebab, tidak ada ubahan pada bodi, interior, maupun bentuk keseluruhan bus.

Yang berubah adalah tak ada lagi dapur pacu mesin diesel, karena digantikan dengan perangkat power train listrik berbasis baterai. Dalam sekali pengisian baterai penuh dengan kapasitas 316 kWh, bus yang masih diuji coba di lingkungan UI itu bisa menempuh jarak 200 sampai 250 kilometer

"Biaya konversi kurang lebih Rp 4-5 miliar. Kapasitas 316 kw dengan jarak tempuh maksimal 250 km. Material konversi kebanyakan dari Tiongkok. Tapi nggak semua dari luar, ada juga yang kita develop sendiri," tandas Alfan.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #saat #akap #berubah #jeroan #jadi #bermesin #listrik #ngebul #bergetar #cuma #berdenging

KOMENTAR